tag:blogger.com,1999:blog-82527150028327270362024-03-05T18:02:49.908+07:00sheAnnidamencoba sharing yang bermanfaatAnnida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-63857770437570126722013-11-13T17:40:00.000+07:002013-11-13T17:42:48.252+07:00Berapa Jumlah Rambut di Kepala Kamu?<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHUEG_NDYKiz6HS-R3Mur9LQzSdA15LiTJrg5ixsfg4RUOzEZX3C7Q0BnlrJpZ0sBqE0GI1jny2T52CIyYxwM4NApoFrUA_bviODQsuN1CUzglQMUwDbaL8DocWTnua9olwMmBgvm_5CM/s1600/tumblr_static_tumblr_static_tumblr_static_tumblr_static_tumblr_m6o0emjayw1ru64rao1_1280.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHUEG_NDYKiz6HS-R3Mur9LQzSdA15LiTJrg5ixsfg4RUOzEZX3C7Q0BnlrJpZ0sBqE0GI1jny2T52CIyYxwM4NApoFrUA_bviODQsuN1CUzglQMUwDbaL8DocWTnua9olwMmBgvm_5CM/s200/tumblr_static_tumblr_static_tumblr_static_tumblr_static_tumblr_m6o0emjayw1ru64rao1_1280.jpg" width="200" /></a><span style="font-family: inherit;">Pernah menghitung berapa helai jumlah rambut yang ada di
kepala kamu? Tentunya bukan hal yang gampang menghitung satu persatu helaian
rambut kamu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: inherit;">Setiap manusia rata-rata memiliki jumlah rambut sekitar
100.000 helai rambut di kepalanya. Masa bertumbuh setiap rambut hanya antara 2
hingga 6 tahun, kemudian rontok. Lalu pada pori-pori yang sama, rambut baru
mulai tumbuh. Siklus kehidupan sehelai rambut disebut <u><span style="color: #e69138;">siklus rambut</span></u>. Siklus
rambut dimulai dari </span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;">fase pertumbuhan, fase transisi yang pendek, dan fase
istirahat.<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: inherit;">Rambut berhenti tumbuh selama tiap-tiap fase istirahat.
Fase perumbuhan terdiri atas fase pertumbuhan awal dan fase pertumbuhan akhir.
Setelah itu, ada fase transisi, lau fase istirahat. Rambut tetap berada dalam
folikel yang beristirahat hingga fase pertumbuhan berikutnya. Untuk itu rambut
juga perlu dirawat supaya siklus rambut berjalan dan sehat.</span><o:p></o:p></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-71528646171294439332013-11-07T20:08:00.003+07:002013-11-13T17:04:55.349+07:00Bagaimana Proses Sampai Kita Mengeluarkan Air Mata?<span style="font-family: inherit;">Bagaimana Proses Sampai Kita Mengeluarkan Air Mata?</span><div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4d6HLCDN1YqAE9b-zz1_EJNWpeyGqpQtWjaZMeXen0TnDY4GgcjfBrX8UvSA0-EY1-xAf1_I-_yFcPW1eSgyfVwCRwL3EOxxHkYYbQYVHP2HT1PmsyV3JUfdPdwYqezIzA8n25_C1BJg/s1600/9397_634483486581570_1297038180_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4d6HLCDN1YqAE9b-zz1_EJNWpeyGqpQtWjaZMeXen0TnDY4GgcjfBrX8UvSA0-EY1-xAf1_I-_yFcPW1eSgyfVwCRwL3EOxxHkYYbQYVHP2HT1PmsyV3JUfdPdwYqezIzA8n25_C1BJg/s1600/9397_634483486581570_1297038180_n.jpg" height="200" width="200" /></a><span style="font-family: inherit;">Tentunya kamu pernah menangis dan mengeluarkan air mata,
baik itu karena haru atau karena sedih. Kenapa mata bisa mengeluarkan air,
darimana asalnya yah?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: inherit;">Tahukah kamu bahwa sebenarnya mata kita bisa memproduksi
air mata dan produksinya tidak ketika kita menangis atau haru saja, tetapi
setiap saat. Air mata sangat banyak fungsinya salah satunya adalah berfungsi
untuk membasahi kelopak mata ketika berkedip.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: inherit;">Lalu darimana asalnya yah? Air mata bersumber dari sudut
luar mata kita, tepat dibawah alis ada kelenjar lakrimal atau lebih dikenal
dengan </span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;">kelenjar air mata. Ukurannya hanya sebesar buah kenari, tetapi organ
yang kecil ini dapat menyemburkan aliran air mata.<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: inherit;">Air mata ini membasahi mata agar tetap bersih dan jernih.
Air mata muncul lewat jalan keluar yang ada di sudut luar mata kita. Setiap
kali kita berkedip, kelopak mata akan menyebarkan air mata. Kemudian air mata
mengalir lewat lubang di sudut dalam mata kemudian air mata itu diserap oleh
tubuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: inherit;">Nah, bagaimana ketika mata kamu terkena debu? Air mata
akan mengalir lebih cepat dan banyak untuk meningkatkan usaha pembersihan. Air
mata yang dihasilkan bisa sangat banyak sehingga debu itu keluar dari kelopak
mata bawah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Hebat yah… mata kita mempunyai alat otomatis
yang bekerja jika dibutuhkan oleh tubuh.</span></span></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-39480824306436339952013-08-18T02:29:00.000+07:002014-03-04T19:37:16.456+07:0010 Detik Terakhir (cerpen)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDrNAPomfcDLSPPErshjhveVWFOEAybEvD2_bubypUVj1iYuaCDhksBRzXK5AkR7_TT165kXUezxJA1xL0zLgJpoX3_5yqamTT0Wxeihr8B25qSkhGj6N6NJiTqdD2UhNgKlXdB5EWrr4/s1600/tumblr_lbwia8UG001qczd0go1_400_thumb.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDrNAPomfcDLSPPErshjhveVWFOEAybEvD2_bubypUVj1iYuaCDhksBRzXK5AkR7_TT165kXUezxJA1xL0zLgJpoX3_5yqamTT0Wxeihr8B25qSkhGj6N6NJiTqdD2UhNgKlXdB5EWrr4/s1600/tumblr_lbwia8UG001qczd0go1_400_thumb.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<i>Tuhan.. jika aku bisa memilih ..<br />Aku ingin di masa depan bersama dengannya ...</i><br />
<br />
<div>
Reka membanting pantatnya di sofa rumahnya yang mewah. Ia membersihkan noda darah di bibirnya.<br />
"Sudah berapa kali papa bilang, berhenti membuat masalah!" teriak Papa dengan emosi sambil menunjuk-nunjuk Reka. Reka gak mengacuhkan omongan Papa, ia malah sibuk membuka dasinya.<br />
"Kenapa kamu jadi anak bandel sich, coba kamu kayak Reki adik kamu pinter, rajin, nurut, gak pernah berantem." Papa terus berbicara tanpa sadar bahwa Reka dari tadi gak mendengarnya.<br />
<br />
Selalu..selalu dan selalu Reki yang dibanggakan, selalu Reki yang jadi 'The Best' , sementara Reka ? Selalu jadi yang dihina , selalu jadi 'Si Trouble Maker'.<br />
<br />
"Papa udah capek ngurusin kamu, selalu aja buat masalah, gak di sekolah , gak dirumah, kapan sih kamu berubah ? Sekarang terserah kamu mau gimana, papa udah nyerah." Papa mengusap peluh di pelipisnya yang mulai mengeriput.</div>
<div>
Reka bangkit berdiri lalu menatap ﹑Papanya.<br />
<br />
"Udah ngomongnya? Udah puas ngomelnya? Reka laper nich, mau makan." dengan santai Reka berlalu dari hadapan Papanya. Papa hanya menatap Reka dengan wajah menahan amarah.</div>
<div>
========================<br />
Reka memandang sekolah barunya dengan pandangan ogah-ogahan. Ini ke 5 kalinya dalam 3 bulan ini dia pindah sekolah. Ya, Reka si Trouble Maker, ada-ada aja yang dia lakuin untuk membuat dirinya dikeluarin. Terakhir yang dia lakuin di sekolah sebelumnya membakar ruang kelasnya gara-gara dia males kalau gurunya mengajar, untung gak ada korban jiwa, dan untungnya lagi dia gak di penjara.</div>
<div>
<br />
"Kira-kira gue bertahan disini berapa lama ya? Sebulan ? 2 minggu? Atau seminggu ?" Reka terkekeh geli.<br />
<br />
"Permisi, lo Reka Aditya pindahan dari SMA 96?" tanya seorang cewek. Reka memandang cewek berambut sepinggang yang sedang tersenyum ramah kepadanya itu. Reka mengangguk acuh.<br />
<br />
"Kenalin gue Kezia, lo bisa panggil gue Zia, gue ketua osis di Sma ini, gue disuruh Kepsek buat ajak lo keliling sekolah buat lebih mengenal sekolah ini." Zia mengulurkan tangannya. Reka membiarkan tangan Zia mengambang di udara.<br />
<br />
"Gue gak bakal lama di sini, jadi gak perlu mengenal sekolah ini." Tanpa melihat Zia , Reka pergi dari hadapan Zia.<br />
<br />
Zia menarik kembali tangannya lalu memandang Reka sambil menggeleng-gelengkan kepala.</div>
<div>
==========================<br />
Sialnya bagi Zia, ternyata Reka sekelas dengan Zia. Malah dia duduk di belakang Zia. Saat jam istarahat Reka sedang sibuk mencoret-coret meja.<br />
<br />
"Zia, gue mau ke kantin, lo mau nitip ?" tanya Putri, sahabat Zia.<br />
<br />
"Air mineral sama piscok ya put," kata Zia sambil membuka tutup 'tupperware' bekalnya. Putri segera berlalu.<br />
Reka yang sibuk 'menggambar bebas' mengalihkan perhatiannya.</div>
<div>
<br />
"Udah SMA kok masih bawa bekal, emang anak TK ?" ledek Reka dalam hati. Lalu dia melanjutkan mencoret-coret meja menggunakan pena. Zia membalikkan badannya.<br />
<br />
"Hei Reka, gimana? Betah gak disini ?" Zia tersenyum ramah. Sambil mengunyah bekalnya. Reka melirik Zia sebentar, lalu melanjutkan kembali 'kesibukkannya'. Zia gak pantang menyerah. Heran tuh cewek, udah dicuekin masih aja nekat.<br />
<br />
"Lo gak kekantin ya? Tahu gak di kantin Sma ini yang paling enak tuh piscoknya kantin Bu Lela. Piscoknya tuh enaak banget dech, dijamin kalau udah nyoba bakal ketagihan !" cerocos Zia bak sales yang menawarkan produk kecantikan. Reka tetap gak perduli, Zia memandang Reka sambil memanyunkan bibirnya.<br />
<br />
"Lo kok diem aja sich? Lagi sariawan ya? Kalau lo lagi sariawan gue punya Vitamin C," Zia mengambil sesuatu dari dalam kantongnya,"Ini..tinggal isep aja, agak asem sich, tapi ampuh nyembuhin sariawan." Zia tersenyum sambil meletakkan sebungkus Vit C yang berbentuk tablet di dekat Reka, lalu membalikan badannya & melanjutkan makannya. Reka melirik bungkus Vitamin C yang berwarna orange itu. Tanpa disadari, ia mengangkat sedikit ujung bibirnya.<br />
<br />
"Kayaknya gue bakal lama dech disini," katanya dalam hati.<br />
<br />
============================<br />
Udah seminggu Reka di sekolah barunya. Ajaibnya, sampai sekarang dia gak pernah bikin ulah sedikit pun.<br />
<br />
Dan Zia ? Menurut Reka Zia cewek yang hiperaktif, dia selalu ramah pada setiap orang. Reka sampai sekarang gak punya teman, sikapnya yang tertutup & cuek membuat orang enggan berteman dengannya kecuali Zia, setiap hari ada aja yang membuatnya mengganggu Reka. Seperti hari ini ..<br />
<br />
"Reka, kok sariawan lo gak sembuh-sembuh sich? Gak lo minum ya Vit.C yang gue kasih ?" cecar Zia sambil memayunkan bibirnya. Reka menatap Zia sambil mengangkat sebelah alisnya.<br />
<br />
"Lo kok ga pernah ngomong sich? Cerocos Zia lagi.<br />
<br />
"Berisik banget sich !" kata Reka. Zia hanya memandang Reka dengan tampang polos.<br />
<br />
"Reka, kalau gue perhatiin ya muka lo tuh mirip banget ama JB di film DreamHigh2, cuma bedanya lo rambutnya gak pirang," Zia gak memperdulikan Reka yang melotot ke arahnya. Zia hanya tertawa melihat tampang Reka yang siap menelannya.</div>
<div>
<br />
===============================<br />
Reka memacu motornya dengan pelan, tiba-tiba ada motor lain yang mendekatinya, bukan cuma satu, tapi tiga. Pengendara motor itu mulai memepetnya, Reka segera menepikan motor Ninjanya itu. Dengan kasar ia membuka helmnya. Ketiga motor yang ternyata berisi dua orang di setiap motor itu memberhentikan motornya juga.<br />
<br />
"Mau kalian semua apa ?" teriak Reka dengan kasar. Keenam orang itu membuka helm.</div>
<div>
<br />
"Masih inget dengan kita ?" tanya salah satu pria berbadan penuh tato.<br />
<br />
"Oh kalian? Belum kapok juga ya ?" Reka tersenyum sinis.<br />
<br />
"Lo gak usah macem-macem." seru pria itu sambil melayangkan tinjunya, dengan cepat Reka menahan tangan pria itu. Teman-teman pria itu bergerak maju. Mereka memukuli Reka. Reka yang awalnya bisa menangkis serangan mereka mulai kewalahan. Akhirnya Reka tersudut & salah satu dari pria itu memegangi Reka.<br />
<br />
"Hehe, lo sekarang gak bisa ngapa-ngapain lagi, gue akan bales atas perbuatan lo kemaren yang udah matahin hidung gue." Pria itu terkekeh hendak melayangkan bogem mentahnya. Tapi tiba-tiba ...<br />
<br />
"Pak..itu orangnya," suara seorang cewek menghentikan perbuatan pria itu. Pria itu menoleh, Reka ikut menoleh ke sumber suara.<br />
<br />
Terlihat Zia bersama 10 orang bapak-bapak, salah satunya berpakaian satpam.<br />
"Kabur.." seru salah satu pria itu. Akhirnya ke 6 pria itu kabur menggunakan motor mereka. Zia berlari mendekati Reka yang wajahnya babak belur, tapi saat mendekati Reka kaki Zia tersandung & ia terjatuh.<br />
<br />
"Aww," teriak Zia sambil memegangi lututnya.<br />
<br />
"Zia..lo gak apa-apa ?" tanya Reka sambil melihat lutut Zia. Lutut Zia lecet & berdarah. Zia segera menutupi lukanya dengan tangan.<br />
"Zii.." Reka hendak menyentuh Zia. Tapi Zia menghindar.<br />
"Mendingan lo kerumah sakit deh." kata Zia. "Pak, tolong anterin temen saya ke rumah sakit ya." lanjutnya lagi ke arah supirnya.<br />
<br />
"Tapii non Zia gimana ?" tanya sang supir.</div>
<div>
<br />
"Aku gak apa-apa Pak, aku bisa pulang naik taksi." kata Zia sambil menguarkan tisu lalu menutupi lukanya dengan rapat. Sopir itu hanya mengangguk & memapah Reka.</div>
<div>
<br />
==============================<br />
"Hei, Reka gimana lo udah sembuh ?" suara berisik Zia memulai aktivitas Reka pagi ini.</div>
<div>
"Seperti yang lo liat." Reka memandangi lutut Zia,"Luka lecet aja kok di perban segitu tebelnya ?" tanya Reka. Zia hanya cengengesan.<br />
"Ngomong-ngomong darimana lo tau gue dikeroyok preman ?" tanya Reka. Zia tersenyum simpul.</div>
<div>
<br />
"Pas gue lewat, gue ngeliat lo dikerumuni preman-preman itu, jadi gue berinisiatif manggil orang-orang." ujar Zia. Reka hanya mengangguk-angguk.<br />
<br />
"Lo pergi naek motor ya ?" Zia melirik helm yang dipegang Reka. Reka hanya mengangguk datar.<br />
<br />
"Gue pulang bareng lo ya..ya..ya.." seru Zia.<br />
<br />
Reka melototi Zia.<br />
<br />
"Gak..gak mau, gue gak pernah bonceng cewek." tolak Reka.<br />
<br />
"Yaa..lo kan udah gue bantuin kemarin, kalau bukan karna gue lo udah patah tulang.. Ya..ya.." desak Zia sambil menaik turunkan sebelah alisnya.<br />
<br />
Reka menghela nafas,"Oke, tapi kali ini aja ya, dan jangan maksa gue lagi.<br />
<br />
"Aayyee." seru Zia. Reka hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Zia.<br />
<br />
===============================<br />
"Bisa gak lo gak meluk gue kenceng-kenceng, sesak nafas tau." teriak Reka saat mereka mulai meninggalkan sekolah. Zia hanya nyengir, lalu melonggarkan pelukannya.<br />
<br />
"Abisnya motor lo joknya tinggi banget, gue kan takut jatuh," elak Zia.<br />
<br />
"Alesan, lo pengen meluk gue kan?" tuduh Reka.<br />
<br />
"Enak aja, Reka kita jalan-jalan yuk, gue udah lama banget gak jalan-jalan." kata Zia.<br />
<br />
"Gak mau, lagian lo kan udah janji gak akan maksa-maksa gue lagi." kata Reka.<br />
<br />
"Ayolah, kali ini aja, pleeaaaseee," desak Zia.<br />
<br />
"Gak mau." Reka menggeleng.<br />
<br />
"Yaudah gue bakal loncat dari motor." ancam Zia.<br />
<br />
"Loncat aja." Reka berfikir Zia gak akan berani. Tapi tiba-tiba Zia berangkat & mengangkat sebelah kakinya hendak melompat.<br />
<br />
"Heeei, oke gue turutin kemauan lo, anggep aja ini ucapan terima kasih gue ke lo !" kata Reka akhirnya. Zia tersenyum & kembali duduk. Reka menahan nafas,pusing menghadapi kelakuan Zia.<br />
<br />
===============================<br />
Reka menuruti kemauan Zia jalan-jalan di Mall.<br />
<br />
"Rekaa, gue mau nonton." kata Zia ketika mereka melewati bioskop.<br />
<br />
"Nontonnya besok-besok aja, gue lagi males." Reka menunjukkan wajah yang pasrah.<br />
<br />
"Gue bayarin dech," Zia menarik tangan Reka menuju antrian karcis. Reka hanya bisa pasrah.</div>
<div>
==============================<br />
<br />
Selesai menonton hari menunjukkan pukul 7 malam.<br />
"Kita pulang ya ?" bujuk Reka yang mulai kelihatan lelah.<br />
<br />
"Bentar lagi ya, gue mau liat-liat Pet Shop." kata Zia sambil tersenyum tanpa dosa. Reka menghembus nafasnya untuk kesekian kali.<br />
Mereka memasuki Pet Shop yang suasananya agak sepi.<br />
<br />
"Kyaa.. Lucu banget," seru Zia saat melihat ke dalam kandang kucing Persia berwarna putih. Zia membuka kandang lalu mengambil kucing itu. Ia menggendong kucing itu kedalam pelukannya. Zia menggerakkan kaki kucing itu ke pipi Reka. Reka menjauhkan wajahnya.<br />
<br />
"Dari dulu gue pengen banget pelihara kucing, tapi dilarang bokap, gue kan kesepian butuh temen." cerita Zia.<br />
<br />
"Emang lo gak punya saudara ?" tanya Reka.<br />
<br />
Zia menggeleng, "Kakak gue udah meninggal 2 tahun yang lalu." raut wajah Zia terlihat sedih.<br />
<br />
"Maaf Zi, gue gak bermaksud." Reka jadi gak enak hati.<br />
<br />
"Gak apa-apa kok," Zia tersenyum."Dari dulu temen gue cuma kakak, dia yang selalu ada buat gue, tapi semenjak dia pergi gue sangat kesepian."<br />
<br />
"Zi, kalau lo mau, mulai sekarang gue bakal jadi temen lo." kata Reka tulus.<br />
<br />
"Beneran? Lo gak keberatan ? Seru Via. Reka mengangguk yakin.<br />
<br />
"Beneran, gue akan selalu nemenin lo, biar lo gak kesepian lagi." kata Reka. Dia gak tau kenapa ia bisa ngomong kayak gitu. Zia tersenyum.</div>
<div>
"Makasih ya, oke sekarang kita pulang." kata Zia sambil memasukan kembali kucing itu ke kandangnya.<br />
<br />
"Kita makan bakso dibawah dulu ya gue laper." kali ini Reka yang nyengir memperlihatkan lesung pipit yang ada di ujung bibirnya. Zia hanya tersenyum sambil mengangguk.<br />
<br />
===============================<br />
Gak kerasa udah 3 bulan Reka dekat dengan Zia, dalam 3 bulan ini juga rekor Reka bertahan di sekolah tanpa di droup out, nilai-nilai Reka berubah drastis dari yang memprihantinkan menjadi memuaskan. Reka juga udah gak pernah lagi berantem, bolos, tidur saat jam pelajaran. Imej si TroubleMaker perlahan hilang dalam diri Reka, sekarang papa Reka udah gak pernah lagi ngusap-ngusap dada, mama Reka juga gak pernah lagi sibuk ngambil obat darah tinggi untuk papa. Reka bener-bener udah berubah & semua itu karna Zia.</div>
<div>
Ya.. Zia yang merubah Reka. Saat Reka menceritakan semua permasalahannya & apa yang membuat Reka jadi brandalan, Zia yang memotivasi Reka untuk melampiaskan kekesalan Reka dengan belajar & melakukan hal yang lebih baik.<br />
<br />
Saat berada di dekat Zia, Reka merasa nyaman. Sifat Zia yang periang & ceria membuat hidup Reka indah. Perlahan tapi pasti Reka merasakan adanya perasaan lain tumbuh dalam dirinya. Perasaan berbeda, yang jelas perasaan ini bukan perasaan seorang teman. Setiap pandangan Reka & Zia bertemu, Reka selalu merasakan adanya getaran dalam dirinya. Getaran yang halus. Reka juga selalu memikirkan Zia. Tapi, Reka gak tau apakah perasaan ini ? Apakah Reka sedang jatuh cinta? Apa ini rasanya cinta? Sebelumnya Reka gak pernah merasakan jatuh cinta. Ya, selama ini sampai ia kelas 2 SMA, Reka gak pernah pacaran. Hari-harinya hanya diisinya dengan kekacauan, jadi ia gak ada waktu untuk pacaran. Ini pertama kalinya ia merasakaan perasaan yang kata orang-orang berjuta rasanya. Ini cinta pertamanya. Jadi? Apa yang harus Reka lakukan. Ya, Reka harus mengungkapkannya.</div>
<div>
Saat ini Reka & Zia berada di taman depan rumah Zia. Mereka duduk dibangku taman sambil menikmati indahnya malam.<br />
<br />
"Ini buat lo." kata Reka sambil memberikan sesuatu yang ternyata boneka kucing yang super besar kepada Zia. Dileher boneka itu terdapat kalung lonceng yang imut.<br />
<br />
"Waah, lucu banget." Zia memeluk boneka yang gedenya hampir sama dengan dia.<br />
<br />
"Kamu kan gak boleh pelihara kucing, tapi kalau bonekanya gak masalahkan ?" kata Reka. Zia mengangguk sambil tersenyum dia memainkan boneka itu.<br />
<br />
"Zi.. Boleh gue ngomong sesuatu ?" Reka memainkan jari-jari tangannya.<br />
<br />
"Hmm.." Zia menoleh menghadap Reka. Sejenak Reka memandangi mata Zia yang bening.<br />
<br />
"Jujur, gue paling gak bisa nyusun kata-kata yang indah, gue juga bukan cowok yang romantis, gue suka lo." kata Reka dengan cepat.<br />
<br />
"Lo..lo suka gue ?" Zia tertawa,"Sekarang bukan AprilMop Reka, gak usah bercanda dech."<br />
Reka menarik tangan Zia ke dalam gemgamnannya, Zia terkejut.<br />
<br />
"Gue serius & gue gak main-main." tatapan mata Reka menunjukkan ketegasan. Seketika senyum Zia lenyap.<br />
<br />
"Gak, lo gak boleh suka sama gue !" seru Zia tiba-tiba sambil menarik tangannya. Reka terkejut dengan ucapan Zia.<br />
<br />
"Kenapa Zi ? Gue cinta sama lo, gue pengen memiliki lo." Kata Reka sambil terus menatap Zia. Zia mengalihkan tatapannya.<br />
<br />
"Gue gak suka sama lo & gue gak pengen miliki lo !"suara Zia bergetar, lalu ia berlari menuju rumahnya.<br />
<br />
"Zia, gue akan terus cinta sama lo, gue pengen hidup selamanya dengan lo !" teriak Reka. Zia berhenti. Lalu berbalik.<br />
<br />
"Kita gak punya masa depan Ka," seru Zia sambil terisak.<br />
<br />
"Zia .." Reka menghela nafas. Dia bingung apa yang terjadi dengan Zia. Kenapa dia sampai semarah itu ?</div>
<div>
===============================<br />
<br />
Reka memandangi kursi kosong di depannya, udah 2 minggu Zia gak masuk. Dia kemana ? Apa dia sakit ? Atau mungkin menghindari Reka?<br />
<br />
Reka berkali-kali menghubungi & kerumah Zia, tapi hasilnya nihil, gak ada kabar apa-apa dari Zia, rumahnya kosong. Zia juga mengundurkan diri sebagai Ketua Osis. Reka benar-benar bingung. Hari ini kembali ia kerumah Zia. Pagar rumah Zia tertutup rapat. Reka memandangi gembok dipagar rumah Zia dengan wajah sedih.<br />
<br />
Saat ia berbalik & memutuskan untuk pulang, tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depannya. Seorang bapak-bapak keluar dari mobil itu.<br />
<br />
"Kamu Reka ? Saya ayahnya Zia." kata laki-laki itu.<br />
<br />
"Om beneran Ayahnya Zia ? Zia kemana om ?" tanya Reka dengan nada antusias. Ayah Zia memandangi Reka. Dia menahan nafas sejenak.<br />
<br />
"Mari masuk, ada yang ingin om ceritakan." katanya sambil membuka gembok pagar. Reka mengikuti Ayah Zia.<br />
<br />
Reka memasuki rumah Zia yang besar. Baru kali ini ia masuk ke dalam rumah Zia, biasanya ia & Zia hanya duduk di taman. Reka memperhatikan foto-foto yang dipajang. Terlihat foto Zia dengan seorang cowok, mungkin itu kakaknya yang meninggal itu. Reka terkejut melihat wajah cowok itu. Wajah kakak Zia hampir mirip dengan wajah Reka.<br />
<br />
"Itu Sony, kakak Zia yang meninggal 2 tahun yang lalu." terdengar suara Ayah Zia.<br />
<br />
"Wajahnya hampir mirip dengan saya om." ujar Reka sambil menunjuk foto Sony.</div>
<div>
Ayah Zia tersenyum,"Iya, Zia udah pernah cerita dia punya temen yang mirip sama Sony,"<br />
<br />
"Kalau boleh tau om, apa yang menyebabkan Sony meninggal ?" tanya Reka. Seketika raut wajah Ayah Zia berubah.<br />
<br />
"Sony mempunyai penyakit yang sama diderita Zia." ujar Ayah Zia.<br />
<br />
"Penyakit? Zia sakit om ?" tanya Reka terkejut. Ayah Zia menghela nafas.<br />
<br />
"Semua ini karena kesalahan Sari Ibu Zia & Sony, gara-gara ia, Sony & Zia menderita." kata Ayah Zia dengan tatapan menerawang. Reka semakin bingung.<br />
<br />
"Maksud om ?"<br />
<br />
"Zia..terkena HIV.." ujar Ayah Zia. Seketika Reka merasa disambar petir. Dia benar-benar gak percaya. Dia berharap tadi ia salah dengar.<br />
<br />
"Gak mungkin om, om bohong kan ?" seru Reka.<br />
<br />
"Sari yang menularkan virus ini kepada Sony & Zia. Dulu, Sari berselingkuh, setelah om tau dia selingkuh om menceraikan dia. Beberapa bulan setelah kami bercerai Sari kecelakaan & meninggal. Dari situ kami mengetahui dia terinfeksi virus HIV. Saat kami tau itu, kami semua memeriksakan diri. Dan ternyata, hasil pemeriksaan membuat hati om hancur. Om memang tidak terinfeksi virus memalukan itu. Tapi, Sony & Zia positif terjangkit virus itu. Mulai saat itu om melarang mereka bergabung dengan dunia luar. Mereka pun mengikuti Home Schooling. Mereka selalu bersama. Sampai Sony meninggal 2 tahun yang lalu. Zia menjadi kesepian. Om yang kasihan dengan ia, mulai membiarkan dia bebas berteman dengan siapa saja, asal dia bisa menjaga diri. Om memasukkan dia ke sekolah umum. Ya, dia memanfaatkan kesempatan itu. Dia mengikuti semua kegiatan di sekolah. Dia selalu terlihat ceria meski virus berbahaya itu ada didalam tubuhnya. Zia pernah bilang, bahwa dia gak akan menyia-nyiakan waktu yang Tuhan berikan kepadanya." papa Zia menahan nafas sejenak.<br />
<br />
"T..terus om ?" kata Reka lirih.</div>
<div>
"Saat kamu datang Reka, dia sangat senang bertemu dengan seseorang yang mirip dengan Sony. Zia berfikir kamu adalah kiriman Tuhan sebagai pengganti Sony. Tapi, perasaan Zia ke kamu berbeda. Zia bukan merasakan rasa sayang seorang kakak seperti Sony, tapi dia jatuh cinta kepada kamu Reka." kata papa Zia. Reka menatap papa Zia dengan pandangan gak percaya.<br />
<br />
"Sekarang Zia ada di rumah sakit. Virus itu sudah semakin menyerang tubuhnya sejak kamu menyatakan cinta kepadanya Zia banyak melamun & menghabiskan waktu untuk menangis, dia yang rajin minum obat antiretroviral jadi gak mau minum obat, padahal obat itu menghambat penyebaran virusnya." ujar Papa Zia. Reka hanya bisa terdiam mendengar kenyataan yang diceritakan papa Zia.<br />
<br />
======================<br />
Reka memasuki sebuah kamar di dalam sebuah Rumah Sakit. Ia memakai baju, masker & penutup kepala yang sudah disterilkan. Di tempat tidur kamar itu terbaring seorang gadis yang sangat pucat. Ya itu Zia. Reka mendekati Zia yang sedang tertidur. Reka benar-benar gak percaya yang dilihatnya sekarang Zia. Badan Via terlihat kurus, tapi itu gak menyusutkan kecantikan Zia. Zia tetap terlihat cantik dimata Reka. Perlahan Reka membelai rambut Zia. Zia terbangun. Melihat Reka ia tersenyum.</div>
<div>
“Lo udah tau kan semuanya ?” kata Zia lirih. Reka terdiam & mulai terisak. Ia gak mampu menahan airmatanya. Walaupun dia seorang cowok, melihat seseorang yang amat dicintainya menderita ia gak mampu melawan airmatanya untuk tidak menangis.<br />
“Jangan nangis, cowok itu pantang ngeluarin air mata.” Ujar Zia sambil terus tersenyum.</div>
<div>
<br />
“A..air mata b..bukan hanya milik cewek kan ?” kata Reka sambil terus terisak. Air matanya gak berhenti keluar. Wajahnya memerah. Kenapa Tuhan memberikan cobaan begitu berat kepada Zia ? Reka menangis sekencang kencangnya.<br />
<br />
“Reka..jangan nangis.. please..” pinta Zia. Tapi Reka tetap gak menghentikan tangisnya.<br />
“Gue minta jangan nangis Rek, 10 detik aja. Demi gue.” Ujar Zia lirih. Reka menatap Zia.<br />
“10 detik aja Rek, ada yang mau gue omongin, kalo lo nangis ntar gak kedengeran.” Zia memegang tangan Reka. Reka menggigit bibirnya, perlahan tangisnya berhenti. Zia tersenyum, menatap Reka.<br />
<br />
Zia menarik nafas perlahan ..<br />
<br />
“Lo adalah ..”</div>
<div>
Zia terdiam menatap dalam mata Reka.</div>
<div>
7 detik berlalu ..<br />
“Adalah..”<br />
<br />
Reka menatap Zia menunggu kata kata Zia. Zia menahan nafasnya.<br />
Tik..tikk..tik bunyi detak jarum jam.</div>
<div>
5 detik berlalu ..</div>
<div>
“Cowok..”<br />
4 detik berlalu ..<br />
3 detik ..<br />
“Terakhir..”<br />
2 detikk ..<br />
1 detik ..<br />
“Di hidup gue ..” seru Zia akhirnya. Reka gak percaya dengan apa yang didengarnya, ia memeluk Zia sambil kembali menangis.</div>
<div>
<br />
“Kenapa takdir kita harus begini Zi.” Katanya lirih. Perlahan Reka mengangkat kepalanya. Terllihat mata Zia tertutup.<br />
“Zia … Ziaa ,,” Reka mengguncangkan bahu Zia. Namun Zia gak bergeming sedikit pun.<br />
Sekarang baru Reka sadari, Zia udah meninggalkan ia selama lamanya</div>
<div>
====================<br />
Langit tanpa gelap, terlihat seorang cowok duduk di kursi taman. Cowok itu Reka, ia baru saja dari pemakaman Zia. Ya hari ini ia mengantarkan seseorang yang dicintainya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Ia harus melihat cinta pertamanya meninggalkan semua kenangan. Reka memandang surat ditangannya. Ya itu surat yang ditulis Zia sebelum meninggal, perlahan Reka membaca isi surat itu.<br />
<br />
<i> Dear Reka … </i><br />
<i>Gue bohong kalau gue gak suka lo ..<br />Gue bohong kalau gue gak mau miliki lo …<br />Gue sangat mencintai lo ..<br />Lo bagaikan malaikat pengganti Kak Sony dalam hidup gue.<br />Harapan gue, menjalani masa depan bersama lo …<br />Maafin gue kalau gue nyakitin lo.<br />Walaupun kebersamaan kita begitu singkat, gue akan terus mengingatnya di memori gue.<br />Reka… maafin kalau gue harus pergi, ini bukan keinginan gue. <br />Kalau gue bisa milih, gue gak mau virus ini bersarang di tubuh gue,<br />Kalau gue bisa memilih, gue pengen seperti remaja yang lain, hidup normal tanpa beban.<br />Andai tuhan mengizinkan gue memilih.<br />Sekarang, harapan terakhir gue adalah lo bisa bahagia dengan hidup lebih panjang yang udah Tuhan berikan kepada lo. <br />Lo harus bisa menghargai setiap detik, menit, jam yang udah Tuhan berikan..<br />Reka , gue tau gue pasti bukan yang terakhir untuk lo, tapi lo adalah cowok terakhir di hidup gue.<br />Reka .. kalo lo kangen sama gue pejamkan mata lo & rasakan kehadiran gue dalam nyanyian angin.<br /></i></div>
<div>
<i>Selamat tinggal Reka, semoga di kehidupan selanjutnya kita bisa bertemu kembali & gue berharap takdir baik berpihak kepada kita..<br /><br /><span style="color: red;">Seseorang yang mencintaimu..</span></i><br />
Reka meneteskan air matanya. Dadanya terasa sesak membaca surat dari Zia. Ya Tuhan … kenapa gadis sebaik Zia harus menderita ?<br />
Reka memandang boneka kucing pemberiaanya dulu. Ia meraih boneka itu kepelukannya.<br />
Reka menutup matanya. Mencoba merasakan nyanyian angin. Bulir bulir air mata membasahi pipi Reka. Perlahan desiran angin menerpa rambut Reka. Reka membiarkan angin itu menerpa wajahnya. Ia membuka matanya. Reka dapat merasakan kehadiran Zia. Reka seakan melihat Zia duduk bersandar di bahunya sambil tersenyum.<br />
<br />
“Yang gue tau.. <i>kematian gak akan mengakhiri cinta</i> ….<br />
<br />
<div align="center" class="separator" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoM9svZ-N7p-AhvPsfK5f6-qmrgGg-T4s2xnx5nUY3bs846OVsM0RjMa4xWCS3CZ-7E6SdJ2YDl6e-1r8TZTxIOr_vnPrOcYjUDTDAMsv0yb83IDu-nAN3YOhg4PvnBolb91suHq6pxvA/s1600/tumblr_lbwia8UG001qczd0go1_400_thumb.jpg"><span style="color: blue; font-size: 13.5pt; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"><v:stroke joinstyle="miter"><v:formulas><v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"><v:f eqn="sum @0 1 0"><v:f eqn="sum 0 0 @1"><v:f eqn="prod @2 1 2"><v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"><v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"><v:f eqn="sum @0 0 1"><v:f eqn="prod @6 1 2"><v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"><v:f eqn="sum @8 21600 0"><v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"><v:f eqn="sum @10 21600 0"></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas><v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"><o:lock aspectratio="t" v:ext="edit"></o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoM9svZ-N7p-AhvPsfK5f6-qmrgGg-T4s2xnx5nUY3bs846OVsM0RjMa4xWCS3CZ-7E6SdJ2YDl6e-1r8TZTxIOr_vnPrOcYjUDTDAMsv0yb83IDu-nAN3YOhg4PvnBolb91suHq6pxvA/s1600/tumblr_lbwia8UG001qczd0go1_400_thumb.jpg" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoM9svZ-N7p-AhvPsfK5f6-qmrgGg-T4s2xnx5nUY3bs846OVsM0RjMa4xWCS3CZ-7E6SdJ2YDl6e-1r8TZTxIOr_vnPrOcYjUDTDAMsv0yb83IDu-nAN3YOhg4PvnBolb91suHq6pxvA/s1600/tumblr_lbwia8UG001qczd0go1_400_thumb.jpg" id="Picture_x0020_1" o:button="t" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 150pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 180pt;" type="#_x0000_t75"><v:fill o:detectmouseclick="t"><v:imagedata o:title="tumblr_lbwia8UG001qczd0go1_400_thumb" src="file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"></v:imagedata></v:fill></v:shape></span></a><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.35pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
</div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-PrJZh0tdU2I%2FUg_NARN35gI%2FAAAAAAAAA2A%2FBvnzXJ6Ye4g%2Fs1600%2Ftumblr_lbwia8UG001qczd0go1_400_thumb.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDrNAPomfcDLSPPErshjhveVWFOEAybEvD2_bubypUVj1iYuaCDhksBRzXK5AkR7_TT165kXUezxJA1xL0zLgJpoX3_5yqamTT0Wxeihr8B25qSkhGj6N6NJiTqdD2UhNgKlXdB5EWrr4/s1600/tumblr_lbwia8UG001qczd0go1_400_thumb.jpg" -->Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-13182346143021705622013-06-29T23:17:00.002+07:002014-01-31T00:50:10.054+07:00Dear Diary (Cerpen)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBVC1GqSV5rtyvXMIQrcFnhkEIjjJDSfq1uM6FwrYJa0RyCzIkN8rbD_yLTydTaZpzQerCjOIUpVj3l8p6wKurlxwHjCzlDssLOpWfoImI-IgLxBj4MP1QQPq2_F8BtGgThs9yRxXUZ80/s500/tumblr_l9pw8pC00A1qbo3bfo1_500_large.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="350" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBVC1GqSV5rtyvXMIQrcFnhkEIjjJDSfq1uM6FwrYJa0RyCzIkN8rbD_yLTydTaZpzQerCjOIUpVj3l8p6wKurlxwHjCzlDssLOpWfoImI-IgLxBj4MP1QQPq2_F8BtGgThs9yRxXUZ80/s500/tumblr_l9pw8pC00A1qbo3bfo1_500_large.jpg" width="400" /></a></div>
<br /><i><b>Dear Diary</b></i><br /> Kami bertemu tanpa sengaja, hanya melihat wajahnya aku udah jatuh hati kepadanya. Aku mulai mencari informasi yang menyangkut dirinya. mulai siapa namanya, anak kelas berapa, alamatnya dsb.<br /> Setiap kali dia melewati kelasku, mata ini hanya bisa mematung memandang sosoknya. sampai kapankah ini? Ntahlah! Aku begitu mengaguminya. seorang kapten basket yang begitu sempurna bagiku. aku hanya bisa memandangnya tanpa menyentuh ataupun berbicara dengannya. Lidah ini seakan keluh buat berbicara dengannya.<br /> Aku begitu bersemangat bila ada seseorang dari temenku menyebut namanya. Ntahlah seakan otakku udah penuh akan sosoknya.<br /> Dia.. Ya dia lelaki tampan yang telah mencuri hatiku. Apakah ini cinta? atau aku yang terlalu obsesi dengan sosoknya? ntahlah! Ingin rasanya diri ini memilikinya. tapi. apa kah bisa? Mengingat aku cuma seorang gadis biasa disekolah ini. sedangkan dia? siapa yang tidak mengenalnya.<br /> Ya Tuhan.. aku mencintainya. aku selalu ingin melihat nya. Tuangkan aku kedalam mimpinya. Buatlah dia mencintaiku seperti aku, aku yang mencintainya.<br /><br /> Pucuk dicinta. tak lama kemudian aku mengetahui nama FB nya. Dengan semangat 45 segera aku buka profil dan koleksi photonya. Ya tuhann dia tampan sekali.. tak lupa pula ku add FB nya. tak lama kemudian aku mendapat pemberitahuan bahwa dia mengkonfir FB ku. Oh God thank's! segera ku kirim inbox kepadanya. "TFC ^^ salam kenal ya :) " berapa menit kemudian aku mendapat balasan dari kirimanku itu"Iya sama-sama! Salam kenal juga :)"<br />Omaigatomaigat dia ngebalas. dia tersenyum dia begitu ramah tidak seperti yang kubayangkan.<br /> Sejak saat itu kami terus berkomunikasi, Ya walaupun hanya melalui inbox FB. tapi tak apa! aku begitu menikmatinya. udah hampir 2 minggu kami inbox-inbox-an kini dia pun mulai berani meminta no hapeku. so pasti tanpa berpikir panjang aku kasih dengan senang hati ^^.<br /> Seminggu. ya waktu yg begitu singkat tapi penuh arti bagiku. aku dan dia PDKT. tepat tanggal 12 April dia menembakku. OMAIGAT seakan ditembak beneran dengan pistol. Dorrr! (lebeh). mimpi apa gue semalem! ^^ Pangeran yang selama ini terus-terusan menuhin otakku menembakku. tanpa basabasi segera ku jawab iya. dan kami pun resmi pacaran. ^^<br /> Setiap hari kujalani hari-hariku bersamanya. aku sungguh menikmati kebersamaanku dengan dia. Banyak gosip yang beredar di sekolahku mengenai hubungan kami. tapi aku tidak mengubrisnya. ku anggap seperti angin yang berlalu. Semenjak aku pacaran dengan dia namaku naik 2 tingkat, namaku langsung tenar bak selebriti yang sedang naik daun dan menjadi trending topic di gosipin cewek-cewek yang merasa iri denganku.<br /> Hubungan yang aku jalani dengan dia berjalan baik-baik saja. Ya walaupun ada cobaan kami bisa melewatinya. Sampai akhirnya sejak perkenalan itu. Aku memperkenalkan dia dengan sahabat kecilku. sahabat yang sdh aku anggap seperti saudara. Dan inilah awal dari kehancuran hubunganku.<br /><br /> Diam-diam tanpa sepengetahuanku mereka berkomunikasi dan sering bertemu dibelakangku. Memang, sejak saat ku kenalkan dia dengan sahabatku sikapnya berubah drastis. Dia udah ngga perhatian dan ngga pernah ada waktu buat aku. Tapi aku positif thinking aja. Aku ngga mau berpikiran negatif ya walaupun banyak dari teman sekolahku mengadu bahwa mereka melihat pacarku berjalan bersama wanita lain. Sungguh panas kupingku mendengarnya. Tapi ya aku hanya menganggap itu semua sebagai bumbu penyedap bagi hubunganku. Toh selama ini banyak yang iri denganku ngga menutup kemungkinan bahwa mereka mengadu dombaku.<br /> Bukan satu atau dua orang saja yang mengadu seperti itu. Dan banyak pula yang kasihan dan iba melihatku. “Oh tuhan mungkinkah dia selingkuh? Siapa wanita itu?” pertanyaan itu berulang kali muncul di pikiranku.<br />Aku ngga yakin dia melakukan itu kepdaku. Aku yakin kalo dia benar-benar sayang kepadaku. Tapi.. apakah itu hanya bulsyit? Cakapan seorang cowok playboy yang sering mengobral cinta? Atau itu hanya sekedar omongan biar ngebuat aku mabuk kepayang olehnya? Ntahlah..<br />Sampai akhirnya kuputuskan buat melihat sediri. Rasa penasaranku mendorongku buat mengetahui semua ini. Ku putuskan untuk menghampirinya. Ya aku mengetahui keberadaan nya saat ini dari salah seorang temannya.<br /><br /><div>
<i>Tess..</i><br /></div>
<div>
Satu tetes air mataku keluar dengan sendirinya. Saat aku melihat dia. Dia pacarku, orang yang begitu aku percaya sedang bersama wanita. Tunggu aku seperti mengenalnya. Rista? Ya tuhaan apakah itu Rista? Oh.ya emang itu Rista. Rista sahabatku ,Rista yang udah aku anggap seperti saudara ternyata menusuk ku dari belakang.<br />Ya tuhan aku ngga sanggup melihat ini semua!<br />Kuputuskan buat menyamperin mereka. Hatiku benar-benar amarah. Amarah yang meledak-ledak. Ku hapus air mataku dengan asal. Mereka begitu terkejut melihat kedatanganku. Aku hanya tersenyum licik melihat mereka berdua.<br /><br /> Sejak saat kejadian itu, aku putus dengan dia dan sahabat? Cuihh ngga pantes aku sebut sbg sahabat. Aku lost contact juga dengan dia. Aku benar-benar sakit hati melihat mereka. Aku ngga mau berkomunikasi lagi dengan mereka. Bagiku mereka ngga lebih dari seorang penghianat!<br /><i><u>Tuhan mempunyai rencana dibalik ini semua!</u></i><br />Aku hanya bisa yakin Tuhanlah yang mengatur ini semua. Setelah aku putus dengan dia ku coba luangkan waktu buat kegiatan yang positif. Banyak kegiatan yang aku lakukan di waktu luangku. Takku biarkan waktuku terbuang hanya untuk memikirkannya.<br />Aku hanya bisa mengambil hikmah dari ini semua. Ya emang ini yang terbaik. Aku hanyalah seorang pelajar!. Masa depanku masih panjang. Tidak untuk terpuruk mengingat sosoknya.<br />Aku hanya bisa bersyukur karena Tuhan telah membuka lebar mataku. Membuka bahwasanya orang-orang yang disekelilingku tidak sebaik apa yang aku pikiran. Aku yakin Tuhan bakalan memberikan jodoh yang terbaik buatku. Ini bakalan indah pada waktunya.<br /> <i> Single</i>? <i>No Problem</i>! Aku masih punya mama dan papa yang sayang kepadaku dan juga sahabt-sahabat yang selalu ada buatku. Dan satu lagi Tuhan. Ya aku masih punya Allah yang selalu menjagaku.</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-llAG3TApW_Y%2FUc8IIhqzIPI%2FAAAAAAAAA1U%2F-6Nm4M30lqg%2Fs500%2Ftumblr_l9pw8pC00A1qbo3bfo1_500_large.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBVC1GqSV5rtyvXMIQrcFnhkEIjjJDSfq1uM6FwrYJa0RyCzIkN8rbD_yLTydTaZpzQerCjOIUpVj3l8p6wKurlxwHjCzlDssLOpWfoImI-IgLxBj4MP1QQPq2_F8BtGgThs9yRxXUZ80/s500/tumblr_l9pw8pC00A1qbo3bfo1_500_large.jpg" -->Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-48608467483253091502013-06-28T21:57:00.000+07:002014-03-04T19:43:35.755+07:00[Tutorial] Cara Menggunakan Blogskin<b><br /></b>
<b>Kamu mau punya tampilan blog yang berbeda? Yang lucu-lucu? Yang imut-imut?</b><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip02zz6iqiwEl6IYh9yYNzkvd1gpTXGeqfVu_l_6qO-mogIl08JMtFhySUI0Fa5J0xgYizTmVx5fJM6wRwJU4i5QGfzorD6AxrW0QYKtRdzi35rfdYvQYO8HTGcEEc8iANsTLxOj9uC4o/s500/Rilakkuma.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip02zz6iqiwEl6IYh9yYNzkvd1gpTXGeqfVu_l_6qO-mogIl08JMtFhySUI0Fa5J0xgYizTmVx5fJM6wRwJU4i5QGfzorD6AxrW0QYKtRdzi35rfdYvQYO8HTGcEEc8iANsTLxOj9uC4o/s500/Rilakkuma.png" height="210" width="320" /></a>Kalo mau coba deh ganti pake Blogskin. Ada yang belum tau blogskin?<span style="font-family: inherit;"> </span>Blogskin adalah sebuah website yang menyediakan berbagai macam template atau tema untuk blogger, wordpress, dan situs situs blog lainnya. Bedanya, template yang disediakan lebih cenderung bertampilan seperti tumblr.<br />
<div>
<br /></div>
Walaupun templatenya bagus-bagus+lucu-lucu tapi, Blogskin juga punya kekurangan, yaitu kalo kamu mau merubah Blogger Template dengan Blogskin otomatis semua fasilitas widget, template designer, dan layout dari theme default blogger akan hilang. Jadi kalo ingin menginstall blogskin, kamu harus membackup template lama kamu dengan cara mendownloadnya ke komputer. Jadi kalo sewaktu waktu ingin kembali menggunakan template default (template lama kamu), tidak perlu repot repot menyusunnya dari awal, cukup mengupload saja dari komputer kamu.<div>
<br /></div>
<div>
Nah, penjelasan tentang Blogskinnya kan udah, sekarang simak baik-baik cara menggunakannya ;;)<a name='more'></a><br />
1. Pilih Blogskin! Klik <a href="http://www.blogskins.com/">disini</a> cari Blogskin yang akan kamu pake di blog kamu. Kalo udah tinggal download (Klik blogger main)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Kalo udah selesai downloadnya, kamu bisa langsung buka file nya. Lalu kamu copy semua kode yang ada di Notepad kamu.<br /><br />3. Log in Blogger -> <b>Template (Design)</b>Di menu Template, kamu scroll kebawah, dan klik <b>Kembali ke Template Klasik (Revert to Classic Templates)</b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYRZcVid0jQpp3gbo6PgdfFYtLIPMJrppi9HP0aDh0JTeaY696kv-p8Fapa6J1Fa4_URphsTr_06bQZMaOI85n5TJH8p5Lg9V6csJwiCW9cCyWw2O3XeMmMQzyTK8tKyn2jLZXhMKC7Uk/s1332/tutorial.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYRZcVid0jQpp3gbo6PgdfFYtLIPMJrppi9HP0aDh0JTeaY696kv-p8Fapa6J1Fa4_URphsTr_06bQZMaOI85n5TJH8p5Lg9V6csJwiCW9cCyWw2O3XeMmMQzyTK8tKyn2jLZXhMKC7Uk/s1332/tutorial.png" height="243" width="640" /></a></div>
<div>
<br /></div>
4. Setelah itu, akan muncul box <b>Edit Template HTML</b>. Hapus semua kode yang ada di dalam box. Lalu paste semua kode yang sudah kamu copy di Notepad. Setelah di paste jgn langsung di save, klik preview dulu untuk memastikan cocok atau nggak.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj35Qgxik292fjRvqe0fATuREcVKUnY1b8-h8bFnOsGaKOFLA9r8AG6e9HKzoIGUMXU7n1Lzd7dd1xxLXRvs0I1D23KAr5XT0UgW7NB8T3kz3a1m-WOoA5DpvA8mO1DavqSQOqpic3CIPI/s1366/tutorial.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj35Qgxik292fjRvqe0fATuREcVKUnY1b8-h8bFnOsGaKOFLA9r8AG6e9HKzoIGUMXU7n1Lzd7dd1xxLXRvs0I1D23KAr5XT0UgW7NB8T3kz3a1m-WOoA5DpvA8mO1DavqSQOqpic3CIPI/s1366/tutorial.png" height="339" width="640" /></a></div>
<div>
<br /></div>
5. Setelah berhasil klik save, dan Blogskin kamu sudah terpasang \(^o^)/</div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-29242798134769445252013-06-10T23:11:00.001+07:002014-03-04T20:56:19.148+07:00Apa yang Menyebabkan Mendengkur?<div style="text-align: center;">
<img height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiyD5oYmGKxtdBpLRRLAvhQjB8lR4xc4OIyhKS5QZxsl8Mm7fgwcvLNQWWm9ZetCP3NTfdw88QrfhqemBkD5SHHkcSu16hYhligiKW1Vts32oNZcl_by5jMlfRbKTY4s3o2uazWIXgqpe2NliisYHgMMEgKoZjEIsPpp9ALSqeyk11YOszKYwk=" style="font-family: inherit;" width="400" /></div>
<span style="font-family: inherit;"><br />Apakah kamu termasuk orang yang suka mendengkur ketika sedang tidur? Suara orang mendengkur sungguh mengganggu orang lain yang tidur sebelahnya. Suaranya keras dan kasar. Lalu kenapa orang bisa mendengkur?<br /><a name='more'></a><br />Suara dengkur yang keras dan kasar ini biasanya disebabkan karena bernapas melalui mulut. Lalu jaringan lembut pada langit-langit mulut dekat tenggorokan bergetar karena ada udara yang melewatinya, saat bernapas melalui mulut. Selain itu, bibir, pipi,dan lubang hidung juga ikut bergetar, maka hasilnya adalah suara dengkur yang kasar dan keras. Biasanya posisi tidur yang umum menyebabkan mendengkur adalah tidur telentang. Kenapa demikian? karena ketika posisi tidur telentang mulut cenderung menganga dan lidah menghalangi saluran pernapasan. Untuk mengurangi dengkuran maka sebaiknya jika tidur posisinya miring atau telungkup.</span>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fdata.whicdn.com%2Fimages%2F7453328%2F5175432644_7df1bf9d65_z_large.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiyD5oYmGKxtdBpLRRLAvhQjB8lR4xc4OIyhKS5QZxsl8Mm7fgwcvLNQWWm9ZetCP3NTfdw88QrfhqemBkD5SHHkcSu16hYhligiKW1Vts32oNZcl_by5jMlfRbKTY4s3o2uazWIXgqpe2NliisYHgMMEgKoZjEIsPpp9ALSqeyk11YOszKYwk=" -->Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-45125797983848591062013-06-10T23:05:00.002+07:002014-03-04T19:49:05.481+07:00Berapa Suhu Tubuh Normal Manusia?<div style="text-align: center;">
<img src="http://yudhine.files.wordpress.com/2010/01/demam.jpg" height="209" style="opacity: 1;" width="320" /></div>
<br />
<br />
Pernah mengukur suhu tubuh sendiri? Lalu Berapa derajat hasilnya? Suhu tubuh manusia diatur oleh sistemthermostat di dalam otak yang membantu suhu tubuh yang konstan antara 36.5°C dan 37.5°C. Jika sedang demam suhu tubuh panas sekali. Nah, tahukah berapa derajat suhu yang normal untuk manusia?<br />
<a name='more'></a><br />
Suhu tubuh normal manusia bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita akan lebih rendang dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas.<br />
<br />
<div>
Dan pengukuran yang diambil dengan berbagai posisi tubuh juga akan memberikan hasil yang berbeda. Pengambilan suhu di bawah lidah ( dalam mulut) normal sekitar 37°C, sedang di antara lengan (ketiak) sekita 36.5°C sedang rectum (anus) sekitar 37.5°C<br />
<br /></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-58032169970845609062013-06-10T21:00:00.004+07:002013-11-13T17:00:09.294+07:00Ganti dari Blogger Template ke BlogskinSeperti biasa penyakit <b><span style="font-size: large;">labil </span></b>kumat lagi -_- Perasaan sering banget yaa blog ini ganti template. Dari template instan sampe template rancangan sendiri.<br />
Kayaknya readers blog ini bakal pusing deh liat blog ini, soalnya ganti2 terus sih. Tapi alesan aku ganti pake blogskin soalnya aku tergiur sama RILAKKUMA nyaa!! Yaudah deh ganti dari template rancangan sendiri ke blogskin ini<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Screenshot template lama</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc13qOm57sWD0Vn8xBdRsAFWVydkDelsZqObwzUDO0Havvbc1PZY3rLdwI40wld-6auAbmRc8Ctvd18L-_jmHwsyPxq_WhgcTrt_spg_JKDsykWTopjGNvz7P0L_XyeO8sZs1qlUtpykU/s1600/bloglama.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="105" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc13qOm57sWD0Vn8xBdRsAFWVydkDelsZqObwzUDO0Havvbc1PZY3rLdwI40wld-6auAbmRc8Ctvd18L-_jmHwsyPxq_WhgcTrt_spg_JKDsykWTopjGNvz7P0L_XyeO8sZs1qlUtpykU/s200/bloglama.png" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5zdBbLeQEG35ktqU4yd6xtghfGSevEwnuEc8afW85ij8VUVU1L4yDu_ooj-HONXRGhaleliT7Fj3qvHcGNjEWXsTTohfN-U1Xbf3VubR0BtMcA6I6O-Ufg8rxOWQRUoQV_KiqFOeJaSo/s1600/bloglama2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5zdBbLeQEG35ktqU4yd6xtghfGSevEwnuEc8afW85ij8VUVU1L4yDu_ooj-HONXRGhaleliT7Fj3qvHcGNjEWXsTTohfN-U1Xbf3VubR0BtMcA6I6O-Ufg8rxOWQRUoQV_KiqFOeJaSo/s200/bloglama2.png" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs0yUQXHIkdbTJH8n6kIXQ151xebaAUSWM_lkuLPAcwkT9mu9q9DB5QGFQaAOUg9TwK7JsQSS0Ee37fD4IrRVyFJQhRUGDo36bgWlaMTph595aO8oYC2CRG5hRMJYSGFXymt1vDUSpd8U/s1600/bloglama3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs0yUQXHIkdbTJH8n6kIXQ151xebaAUSWM_lkuLPAcwkT9mu9q9DB5QGFQaAOUg9TwK7JsQSS0Ee37fD4IrRVyFJQhRUGDo36bgWlaMTph595aO8oYC2CRG5hRMJYSGFXymt1vDUSpd8U/s200/bloglama3.png" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Screenshot blog anyar</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJXsbt3hxXhDT1KWgo187FH455vxLKYXG47QK1H_AgCaNbkY78CA9r7ZCSbUqNMvbAw0OMVXt5K0DDinKeLSNjd2R-QA3KBJ4uNokrD9djW0oz_HOUmZWHCBGyfShMapNSvObYn5BHL50/s1600/bloganyar2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJXsbt3hxXhDT1KWgo187FH455vxLKYXG47QK1H_AgCaNbkY78CA9r7ZCSbUqNMvbAw0OMVXt5K0DDinKeLSNjd2R-QA3KBJ4uNokrD9djW0oz_HOUmZWHCBGyfShMapNSvObYn5BHL50/s200/bloganyar2.png" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvdHhPfXFYMvs7nrw63xUMqOoBHx0uNLnIJp85eTPT-19n0IP8ym1yT7GXL8nxwDCISd5pZU8uonZZ6rAQm_NjlCg4rFZPnB_WC9Wj77ONimMz3vqGPbLjqTLUi7VmAkhdxfg2dwb5pc8/s1600/bloganyar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvdHhPfXFYMvs7nrw63xUMqOoBHx0uNLnIJp85eTPT-19n0IP8ym1yT7GXL8nxwDCISd5pZU8uonZZ6rAQm_NjlCg4rFZPnB_WC9Wj77ONimMz3vqGPbLjqTLUi7VmAkhdxfg2dwb5pc8/s200/bloganyar.png" width="200" /></a></div>
<br />
Udah tau sih efeknya readers bakal menurun, tapi gapapa lah.. Demi Rilakkuma B) Terimakasih mau membaca posting GJ ini.<br />
<div style="text-align: center;">
<b>Arigato!</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-22810975294971715642013-04-17T20:25:00.005+07:002013-11-13T17:01:16.792+07:00Arti Sebuah Ketulusan (cerpen)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX-IeCTmZNsSPajkj-o8Z2Ye9mRIC0aQVaFVBbzUEAw6CDA6kKJ4xd_bJV8D2pCH8QtsInrXLKW6zB6a2gw4I648GfuyRQFVRiltQPLr3qedxJpdfxS47QrwXtGXUAoc_XgUQss6Bw9u8/s1600/i-heart-love-tumblr-858_large.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX-IeCTmZNsSPajkj-o8Z2Ye9mRIC0aQVaFVBbzUEAw6CDA6kKJ4xd_bJV8D2pCH8QtsInrXLKW6zB6a2gw4I648GfuyRQFVRiltQPLr3qedxJpdfxS47QrwXtGXUAoc_XgUQss6Bw9u8/s320/i-heart-love-tumblr-858_large.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"> </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; line-height: 19.5px;"> Gemercik air hujan jatuh membasahi bumi, seiring dengan air mataku yang mengalir membasahi pipi. Dentingan suara petir yang menggelegarpun mampu melukiskan amarah dalam hatiku. Aku tenggelam dalam suasana malam minggu ini.</span><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Berbeda dengan para pasangan muda-mudi ibu kota pada umumnya yang kebanyakkan menghabiskan malam minggu dengan kekasih dan pujaan hatinya, malam mingguku terasa sepi dan hampa.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Bukan karena aku tak punya pacar atau gebetan, tapi karena memang inilah nasib menjadi yang terbuang.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> “Kapan kamu jujur tentang hubungan kita?” Aku berusaha tegar setiap kali meneleponnya dimalam minggu. Sakit dalam hatiku tak dapat lagi terbendung.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> “Sabar yah Sayang, aku gak tega ngomong jujur sama Retha… Tapi aku janji, akan secepatnya jujur sama Retha.” Jawaban yang sama dari Rendy, lagi-lagi ku dengar lewat telepon.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> “Tapi aku udah capek, Ren… Sampai kapan kita kayak gini?!” Keluhku lewat telepon.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> “Iya… Aku ngerti. Udah dulu yah, nanti aku ke rumah kamu. Aku mau anter Retha pulang dulu. Bye… Love you…” Rendy langsung menutup teleponku begitu saja.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Ku tahan semua rasa kesal, sedih, dan kecewa yang mendalam. Aku tak bisa berontak dari keadaan ini. Aku terlalu mencintainya. Bahkan aku tak mampu marah tiap kali ia tak menepati janjinya. Tak pernah merasa lelah walapun tiap saat harus mendengar janji-janji palsunya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Satu jam telah berlalu sejak aku meneleponnya. Tak ada satupun pesan singkat darinya, walau hanya untuk memberiku kabar dimana keberadaannya sekarang. Ku lirik jam dindingku yang berbentuk dan bergambar tokoh kartun favoritku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> “Udah jam sebelas… Hufth…” Ucapku pasrah diiringi helaan napas yang cukup oanjang.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Kembali ku lirik ponsel yang sejak tadi tak juga bergeming. Jika kali iniRendy,tak menepati janjinya, berarti kedelapan puluh kalinya Rendy melanggar janjinya. Padahal belum sampai tiga bulan aku menjadi pacarnya, ia selalu membohongiku dan meracunikudengan janji-janji palsunya. Aku lelah dengan semua keadaan ini. Tapi saat aku tatap wajahnya yang seakan berkata <em>“Maaf”.</em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Malam semakin larut, suara bising kendaraan bermotor nyaris tak terdengar lagi dihamparan jalan raya. Saat aku tersadar dan kembali menatap jam dinding di kamarku, ternyata jam sudah menunjukkan pukul satu pagi. Tapi Rendy tak kunjung datang seperti janjinya. Bahkan tak ada kabar darinya sampai sekarang. Akhirnya dengan penuh rasa kecewa, ku putuskan untuk tidur dalam wajah yang sembab akibat menangis selama menunggunya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> *****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Cahaya matahari yang mendesak masuk lewat celah ventilasi rumah, membuatku tersadar dari dunia mimpiku. Aku terbangun dan menatap jam yang tepat berada dihadapanku. Ternyata masih pukul enam pagi. Ku raih ponselku yang tergeletak di meja belajar dengan langkah kaki yang lemas. Tak ada satupun pesan atau panggilan masuk. Kali ini aku tak mampu lagi menahan semuanya. Aku harus mengakhiri semua kegilaan ini. Aku lelah bila terus dibodohi oleh cinta yang semu ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Ku genggam ponselku dengan kesal, ku langkahkan kaki dengan hentakkan keras keluar dari kamarku. Tapi aku malah terkejut dengan pemandangan yang ada diluar kamarku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kamu udah bangun, Yang? Aku udah buatin sarapan nih untuk kamu..." Rendy menghampiriku sambil membawa sepiring nasi goreng buatannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Ah... Iya, makasih..." Ku raih sepiring nasi goreng yang sudah ada dihadapanku dengan sang koki yang tampan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Maaf yah semalam aku gak jadi kesini..." Ucap Rendy sambil menatapku. Tatapannya itulah yang selalu mampu menghipnotisku. Rendy menatapku sambil merapihkan poniku yang masih acak-acakkan karena bangun tidur.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Hah?! Iya gak apa-apa kok, Yang..." Tanpa sadar, aku tersenyum menatapnya. Yah aku tak pernah bisa marah dengannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Yaudah, kamu mandi terus sarapannya di makan yah. Aku mau ke kampus dulu, ada kuliah pagi. Bye..." Rendy mengecup keningku sesaat sebelum ia menghilang dari hadapanku dan pergi untuk kuliah.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Setelah sosok Rendy menghilang dari pandanganku, aku kembali masuk ke kamar dan meletakkan nasi goreng itu di meja makan. Ku tatap nasi goreng yang aromanya itu terasa hingga ke hatiku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kenapa... Kenapa kamu selalu kasih aku harapan disaat aku hampir menyerah sama perasaan ini? Kenapa kamu sejukkan hati ini disaat hati ini hampir mati?! Sampai kapan semua ini akan terjadi? Kapan semuanya berakhir? Aku lelah jika terus seperti ini..." Aku terus memandang nasi goreng yang sudah dingin itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Tanpa sadar, butiran bening air mataku tumpah lagi. Mengalir mengikuti bentuk lekukkan pipiku. Aku terus mengerang dalam kesakitan yang tertahan. Rasa sesak di dada ini adalah bukti nyata perihnya luka yang aku terima. Air mata yang seakan tak habis mengalir ini menjadi saksi, cintaku takkan pernah habis walau terus ia buang dan sia-siakan aku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> *****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Angin meniup lembut wajahku. Rambut sebahuku berkibas mengikuti arah tiupannya. Dari kejauhan ku tatap Rendy dan seorang gadis yang bergelayut mesra pada lengannya. Tidak salah dan tidak lain adalah Retha. Aku berharap angin menghempaskan tubuhku jauh-jauh dari sini. Pemandangan yang ada dihadapanku terlalu menyakitkan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Chyla..." Rendy menatapku lirih. Pandangannya lurus menatap mataku. Ku pejamkan mataku sesaat, dan mengalirlah tetesan air bening itu dari mataku. "Aku tunggu kamu di kostku!" Aku langsung berlalu meninggalkan Rendy dan Retha. Tak peduli dengan Retha yang menatapku penuh keanehan dan tanda tanya di benaknya. Atau tatapan Rendy yang seakan berkata "Maaf.".</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku berlari sejauh aku bisa berlari. Melangkah sekuat kaki ku melangkah. Aku tau aku lelah dengan semua yang aku rasakan, tapi kenapa aku masih terus mencoba bertahan dan mempertahankan semua ini?</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Ku langkahkan kaki ku perlahan memasuki kostku. Saat ku buka pintu, tiba-tiba ada seseorang yang memelukku. Ya tentu saja Rendy yang memelukku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Hari ini tepat tiga bulan hari jadi kita... Aku sayang kamu Chyla..." Rendy menatapku sambil tersenyum lembut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Air mataku tiba-tiba saja berlinang tanpa ku sadari. Butiran bening itu mengalir begitu saja. Tapi kali ini aku menangis karena aku bahagia. Ya... Aku bahagia karena ternyata Rendy mengingat salah satu hal yang penting untukku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kok nangis? Ikut aku yuk!" Rendy menarikku untuk masuk ke ruang tengah kostku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku hampir tak percaya dengan apa yang aku lihat. Rendy telah menyiapkan makan malam untukku. Ternyata ia menyiapkan semua ini selama aku bergalau ria tadi sore.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Ini hadiah hari jadi kita ke tiga bulan!" Ucap Rendy sambil tersenyum padaku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Untung kunci kost kamu ada ditempat biasa, jadi rencanaku lancar..." Sambung Rendy sambil menatapku lekat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Makasih Yang..." Ku peluk erat Rendy yang kini ada dalam dekapanku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Rasanya aku tak ingin melepaskan pelukkanku padanya. Rasanya aku ingin waktu terhenti saat ini dan disini. Rasanya aku ingin terus merasakan hangat peluknya, juga kelembutannya saat ini. Inilah Rendy yang selalu aku nanti. Tuhan, jangan biarkan keindahan ini lenyap dalam sekejap.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kamu kenapa sih? Udah yuk makan." Rendy pun menuntunku duduk di meja makan yang lebarmya tak seberapa itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Kami berduapun makan makanan yang telah disiapkan oleh Rendy. Saat sedang asik makan, tiba-tiba ku rasakan ada sebuah benda keras yang sekeras batu didalam mulutku. Saat ku ambil benda keras itu, ternyata itu adalah sebuah cincin.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Ini..." Ku tatap cincin emas yang hampir tertelan olehku itu. Menatapnya dengan penuh pertanyaan dan dugaan dalam benakku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Itu untuk kamu..." Rendy meraih cincin itu dari tanganku lalu disematkan dijari manisku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Ini buat aku? Ya ampun, makasih ya sayang..." Ku angkat lima jari tangan kiriku dan menatap cincin yang tersemat dijari manisku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kamu udah percaya kan? Aku sayang sama kamu, Yang. Aku janji akan secepatnya jujur sama Retha, supaya dia gak ganggu aku lagi. Jadi percaya yah sama aku... Aku sayang kamu." Rendy menggenggam tanganku, dan menatapku tanpa sedikitpun terbesit keraguan dimatanya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Iya, aku percaya..." Aku menatapnya sambil tersenyum. Ia pun ikut tersenyum menatapku. Senyum yang terlihat lebih manis dari biasanya. Entah mengapa aku melihat dan merasakan sebuah ketulusan darinya saat ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Yaudah, lanjutin makannya." Rendy pun kembali melanjutkan makannya. Sementara aku makan sambil terus menatap wajahnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku tak akan pernah melupakan malam ini. Semoga ini adalah awal yang baik untuk hubungan kami, walaupun baru diusia hubungan tiga bulan aku bisa merasakan kebahagiaan bersamanya. Tapi semua itu sama sekali tak mengurangi rasa bahagiaku saat ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Setelah selesai makan malam, aku dan Rendy menonton Televisi bersama. Tak mampu terucapkan lagi seluruh kebahagiaanku malam ini. Saat Rendy memeluk dan menatapku penuh cinta sambil menonton acara yang ada di televisi. Sungguh aku tak ingin semua kebahagiaan ini berakhir hanya bersampai saat ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Ku sandarkan kepalaku saat kami sedang duduk menonton salah satu sinetron romantis favoritku. Rendy membelai rembut rambutku. Perlahan tangannyapun turun ke pinggulku, dan memelukku erat. Aku semakin terlarut oleh suasana indah ini. Aku sungguh menikmati sosok Rendy yang hangat malam ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Ku lirik jam dinding yang tepat berada dihadapanku. Ternyata sudah jam dua belas malam. Pantas saja rasa kantuk ini sudah mulai tak terbendung. Ku lirik Rendy yang sedang serius menatap televisi, dan dengan perlahan aku mulai memejamkan mataku. Aku sudah benar-benar mengantuk. Ku pasrahkan diriku tertidur dalam pelukkan Rendy.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Saat aku mulai terpejam dan bersiap menjemput mimpi indahku, ku rasakan kehangatan dan sentuhan yang lembut diatas keningku. Ku buka sedikit mataku untuk memastikan apa itu. Dan ternyata bibir Rendy yang mendarat dan mengecup keningku. Ingin aku membuka kedua mataku, lalu balas mencium pipinya yang lembut. Tapi aku tak mau kehilangan momen romantis ini. Jadi aku putuskan untuk tetap terpejam dan menikmati indah malam ini. Aku kembali merilekskan tubuhku dalam dekapannya dan ingin segera menjemput mimpi indahku malam ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Tapi tiba-tiba, aku mendengar suara ponsel Rendy yang berdering. Ku rasakan tangan Rendy yang melepaskan pelukkannya dan menyandarkan tubuhku dipunggung sofa.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Ya, Retha? Ma.. Maaf... Oke aku kesana sekarang ya. Kamu tunggu aku." Ternyata itu adalah telepon dari Retha.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Maaf Chyla..." Rendy mengecup keningku lagi setelah membisikkan kata maaf itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Tak lama ku dengar suara pintu yang terbuka dan tertutup kembali. Ku buka kedua mataku secara perlahan, ternyata dugaanku benar. Aku tak lagi menemukan sosok Rendy disini. Rendy benar-benar pergi untuk Retha.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Sebenarnya seberapa besar arti Retha untuk Rendy? Aku pacarnya sekarang, tapi kenapa Rendy selalu lebih memilih Retha? Apa dia masih mencintai Retha? Tapi bukankah Retha telah membuangnya?</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kenapa Rendy?! Kenapa?!" Aku terduduk lemas dan menangis sesegukkan. Menangis meratapi pahitnya kenyataan yang harus aku terima.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku masih ingat dengan jelas saat Rendy berjanji akan melupakan Retha untukku. Apakah Rendy sudah melupakan janjinya? Semudah dan secepat itukah?</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Teringat dengan jelas saat ia bilang akan melupakan Retha yang telah menyakiti dan meninggalkannya begitu saja. Lalu memulai kisah yang baru denganku, dengan cinta yang baru.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Tidak! Ini bukan salah Rendy, tapi ini salah Retha! Retha yang datang kembali dalam kehidupan Rendy, dan menghancurkan semuanya! Semuanya salah Retha!" Tiba-tiba aku berteriak histeris didalam tangisku. Dadaku terasa semakin sesak. Ini sungguh menyakitkan. Luka ini tak dapat lagi ku tahan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Baru saja aku merasakan hal indah bersama Rendy, tapi lagi-lagi harus berakhir begitu cepat. Rendy selalu berubah tiap saat ada hal yang berhubungan dengan Retha. Rendy seakan selalu ada tiap Retha membutuhkannya. Apa memang benar, bagi Rendy... Rethalah yang lebih penting?</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Tidak! Rendy bilang... Dia sudah melupakannya! Rendy gak mungkin cinta lagi sama Retha... Tidaak...! Aku tidak mau semuanya berakhir sia-sia!" Ku dorong semua gelas dan piring yang ada diatas meja yang ada dihadapanku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Aku gak mau penantianku sia-sia... Tiga tahun aku menanti... Tiga tahun aku berharap... Aku gak mau semua ini berakhir dalam tiga bulan! Retha gak boleh rebut Rendy kesisinya lagi!" Teriakku sambil terus menangis terisak.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku biarkan tubuhku terkulai diatas lantai. Aku tak mampu mengelak dari perasaanku yang begitu dalam. Aku pun tak mampu menahan rasa sakit yang sudah terlalu lama dibiarkan. Kenapa harus selalu aku yang terabaikan? Padahal aku selalu ada buat Rendy. Bahkan saat dia dikhianati dan disakiti Retha, akulah yang selalu ada disampingnya. Tapi apa rasa itu tidak akan pernah ada? Perasaan Rendy pada Retha... Apa tak akan pernah aku dapatkan? Aku juga ingin disayangi dan dicintai seperti Rendy mencintai dan menyayangi Retha.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku berjalan ketempat tidurku, dan merebahkan tubuhku diatas tempat tidurku. Aku berharap semua kejadia pahit malam ini hanya mimpi. Aku berharap saat aku terbangun dari tidurku nanti, aku masih berada dalam pelukan Rendy seperti tadi. Seperti saat sebelum Retha menelepon Rendy.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> *****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Dering panggilan masuk dari ponselku membuatku terbangun dari tidur nyenyakku. Ku raih ponselku yang sejak tadi berdering tanpa henti.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Halo... Kenapa Stev?" Aku masih berusaha mengumpulkan nyawaku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Rendy kecelakaan sama Retha... Lo cepet kesini yah! Rumah Sakit Intan Husada." Suara Steven dari telepon sungguh membuatku sesara bagai tersedak. Rasanya aku mulai sesak napas. Ku biarkan ponselku terlepas begitu saja dari genggamanku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Tiba-tiba saja air mataku mengalir. Tidak, aku harus segera bertemu Rendy. Aku tak bisa hanya berdiam diri dan menangis disini. Rendy membutuhkan aku sekarang. Aku pun segera berlari menuju kamar mandi untuk mandi dan sesegera mungkin pergi ke rumah sakit.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> *****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Setelah sampai di rumah sakit Intan Husada, aku langsung berlari menuju tempat dimana Steven menungguku. Steven adalah Sahabat Rendy sejak kecil sekaligus sahabatku sejak satu tahun lalu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Stev!" Aku menghampiri Steven yang sedang berdiri diruang tunggu rumah sakit.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Chyla, sekarang Rendy masih di UGD..." Stev terlihat sangat panik dan cemas.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Rendy kecelakaan dimana, Stev?" Ku tatap lekat wajah Steven yang terlihat tak tenang itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Arah rumah Retha... Rendy kecelakaan pas dia mau anter Retha pulang. Retha udah dipindahin dari ruang UGD ke kamar rawat, karena lukanya gak terlalu parah." Jelas Rendy.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku mundur beberapa langkah untuk mencari tempat bersandar. Tubuhku langsung lemas. Ku sandarkan tubuh yang tak berdaya ini di dinding rumah sakit.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Kenapa harus selalu Retha? Semua gara-gara Retha... Kalo dia gak minta Rendy buat jemput dia, pasti Rendy masih nemenin gue di rumah. Dan kecelakaan ini gak akan pernah terjadi. Semua salah Retha, Stev!" Aku menangis lagi untuk kesekian kalinya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Steven langsung mengangkat tubuhku masuk dalam pelukannya. Steven mengusap lembut pundakku, membuatku semakin tak segan lagi menumpahkan air mataku dalam peluknya. "Gak ada yang salah, Chyla. Ini semua takdir. Mungkin nasib Rendy dan Retha lagi kurang beruntung, makanya kecelakaan ini gak bisa lagi dihindari. Yang harus lo lakuin sekarang adalah sabar, dan terus berdoa buat Rendy." Ucap Steven.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Thanks Stev. Lo bener. Gue gak boleh lemah. Gue harus kuat." Ku lepas pelukan Steven dan ku hapus kedua air mataku yang sejak tadi mengalir diatas pipiku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Saat hatiku sudah mulai tenang, tiba-tiba ruang UGD terbuka. Rendy yang masih belum sadar itupun keluar dan akan dipindahkan ke kamar rawat. Aku dan Steven membuntuti para suster yang membawa Rendy. Tapi sayangnya, aku ataupun Steven tak diizinkan masuk sebelum Rendy sadarkan diri.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> *****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku dan Steven menunggu Rendy sadar didepan kamar rawatnya. Tapi tiba-tiba ada sebuah kursi roda yang berhenti dihadapanku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Bagaimana keadaan Rendy? Apa dia udah sadar?" Retha menatapku dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Belum..." Jawabku singkat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Lo sendiri, Tha?" Rendy menatap Retha yang masih terlihat pucat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Gue gak apa-apa kok. Cuma masih lemah aja." Jawab Retha sambil memamerkan senyumnya pada Rendy.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Chyla... Maafin gue yah..." Ucapan Retha membuatku beralih menatapnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Maaf? Untuk kesalahan yang mana? Kalo masalah kecelakaan ini, liat aja gimana nanti. Kalo terjadi sesuatu hal yang parah sama Rendy, gue gak akan maapin lo!" Ucapku tegas.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Bukan, tapi soal hubungan kalian. Sebenernya, gue udah tau sejak lama. Tapi gue sengaja pura-pura gak tau, karena gue gak mau Rendy ngejauh dari gue. Gue rasa ini egois, tapi gue mau Rendy balik lagi sama gue..." Retha memasang wajah memelasnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku terdiam sesaat. Aku muak dengan wajahnya yang meminta dikasihani, tapi dia sendiri tak mengasihani orang lain.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Apa?! Gue gak salah denger? Apa kabar tuh cowok lo yang katanya lebih hebat dari Rendy? Gue gak akan kembaliin apa yang lo buang. Lagi juga gue gak rebut dia dari lo kok, lo sendiri yang buang dia. Jadi buat apa gue kembaliin ke lo?" Aku menatap Retha dengan muka yang merah padam menahan rasa kesal dan amarahku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Tapi gue masih sayang banget sama Rendy. Dan gue yakin, Rendy juga masih sayang sama gue. Buktinya dia masih mau nemenin gue kemanapun. Lagi juga mungkin lo cuma pelampiasan." Ucapan Retha membuatku tak bisa lagi membendung amarahku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Lo itu... Ah.." Saat aku hendak menampar Retha, Steven menahan tanganku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Rendy masih belum sadar, tapi kalian malah berantem kayak anak kecil gini?! Ayolah yang harus kita lakuin sekarang berdoa buat Rendy, bukan berantem kayak gini..." Steven menatapku dan Retha bergantian.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Oke, lebih baik kita tanya aja sama Rendy langsung... Dia pilih lo apa gue..." Ucap Retha sambil memundurkan kursi rodanya menjauh dari hadapanku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Rendy pacar gue! Dia gak perlu milih siapapun lagi!" Ucapku dengan suara yang hampir berteriak.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Steven mengusap pundakku lembut untuk meredam emosiku, sementara Retha hanya diam memasang wajah polosnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Pasien yang bernama Rendy sudah sadar , mari silahkan masuk. Tapi maaf sebelumnya, hanya satu yang bisa masuk." Ucap suster yang merawat Rendy.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Gue yang masuk!" Ucapku sambil berjalan cepat hendak masuk.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Gue yang masuk!" Retha menarik bajuku saat aku akan masuk.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Bisa gak sih, sekali aja lo gak ganggu gue sama Rendy?!" Aku mendorong tangan Retha dengan kasar.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Sana lo masuk." Ucap Steven sambil menarik kursi roda Retha menjauh dariku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> ''Aish!" Retha menggerutu kesal menatapku. Aku pun langsung masuk kedalam kamar rawat Rendy.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Rendy..." Aku duduk tepat disebelah ranjangnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Chyla, maaf..." Suara Rendy terdengar lirih. Ku tahan bibirnya dengan jari telunjukku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kamu gak perlu minta maaf. Tanpa kamu minta maaf, aku udah maafin kamu... Selalu maafin kamu." Ku genggam tangannya yang terpasang jarum infus.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Tapi..." Ku tahan lagi bibir Rendy yang ingin mengucapkan sesuatu entah apa.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Boleh aku tanya satu hal sama kamu?" Ku tatap lekat wajah Rendy yang masih terlihat pucat. Ia tersenyum dan menganguk pertanda menjawab iya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Apa kamu sayang sama aku?" Ku tahan air mataku yang sudah mendesak ingin keluar dan mengalir.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Tentu. Aku sayang kamu, Chyla. Kamu selalu ada untuk aku, kamu yang selalu setia nunggu aku, kamu yang tulus sayang sama aku, dan kamu yang selalu bersabar buat aku... Aku sayang kamu." Jawab Rendy sambil menggenggam tanganku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kalo Retha? Apa kamu sayang dia?" Pertanyaanku seperti membuatnya terkejut. Genggaman tangannya pada tanganku mulai mengendur.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Dia cuma masa lalu aku, aku akan lupain dia untuk kamu." Rendy menjawab tapi tidak menatapku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Rendy, tatap aku... Bilang kalo kamu ga sayang sama Retha..." Air mataku tak lagi dapat ku tahan. Kini butiran bening itu menetes dan mengalir perlahan mengikuti lekukkan bentuk pipiku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Maaf..." Hanya itu yang diucapkan Rendy saat ia menatapku penuh keraguan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Aku tau... Kamu gak perlu minta maaf sama aku, Ren... Hubungan kita cukup sampai disini. Lebih baik kamu kembali sama Retha. Aku tau, perasaan cinta kamu ke Retha sebesar perasaan cinta aku ke kamu. Jadi lebih baik aku yang mundur, walaupun ini gak adil buat aku... Tapi aku yakin ini lebih baik. Karena jujur, aku selama ini jenuh sama hubungan kita. Setiap hal yang berhubungan sama Retha, pasti kamu langsung berubah. Hati aku sakit, Ren... Jujur, aku capek... Jadi aku rasa semua udah cukup. Kamu dan aku gak perlu pura-pura lagi. Makasih yah, aku gak akan lupain semuanya. Dan aku harap, kamu juga gak lupain aku. Cepet sembuh yah, Rend...." Ku kecup kening Rendy sesaat sebelum aku meninggalkannya, dan keluar dari kamar rawatnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Chyla...." Ku dengar suara lirih Rendy yang memanggilku, namun tak ku hiraukan dan tetap berjalan keluar. Ku hapus air mataku yang sejak tadi menggantung dipipiku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Gimana Rendy?" Steven menghampiriku sesaat aku tiba diambang pintu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Gue balik dulu yah..." Ucapku sesaat sebelum aku berlalu meninggalkan Steven.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku berlari secepat aku bisa meninggalkan tempat ini. Aku ingin segera sampai di kostku, dan meluapkan semuanya. Menangis, berteriak dan melepaskan semua rasa sakit hati bercampur kecewa yang aku rasakan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> *****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Angin bertiup lembut menerpa wajahku. Ku tatap air yang mengalir dibawah jembatan tempatku berdiri sekarang. Sudah tiga hari aku menyendiri disini. Sekedar untuk mengobati dan menenangkan hatiku yang tersakiti. Ternyata, melupakan Rendy bukanlah hal yang mudah untuk aku lakukan. Aku menyukai Rendy hanya dalam tiga detik saat aku pertama kali melihatnya. Tapi mungkin butuh waktu seumur hidupku untuk melupakannya. Tapi aku percaya, seiring waktu yang berjalan... Aku pasti akan melupakannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Chyla..." Ku dengar suara yang tak asing memanggilku. Ku alihkan pandanganku kearah suara itu, dan ternyata itu Rendy.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Kamu... Tau dari mana aku disini?" Ku tatap Rendy yang berjalan semakin dekat kearahku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Aku khawatir sama kamu, Chyla..." Rendy langsung memelukku ketika dia sudah berada dihadapanku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Aku baik-baik aja..." Ku lepaskan tangan Rendy yang memelukku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Tapi Chyla... Aku... Mau minta maaf buat semuanya. Aku memang udah balikan sama Retha, tapi aku masih ngerasa kehilangan kamu." Ucapan Rendy lagi-lagi membuat hatiku sakit bagai tercabik.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Lupain aku, Rendy. Kamu gak boleh egois. Aku gak pernah minta kamu milih antara aku dan Retha, karena aku gak mau buat kamu bingung. Cukup aku yang sakit, cukup aku yang mundur, dan cukup aku yang rasain juga simpan luka ini." Ku peluk Rendy erat. Mungkin ini adalah pelukan terakhirku untuk Rendy. Aku takkan bisa memeluknya lagi, takkan bisa menyentuhnya lagi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Aku gak akan pernah menyesal pernah mencintai kamu dan gak akan merasa dendam sedikitpun walaupun aku pernah tersakiti selama aku bersama kamu. Semua karena selama ini aku tulus. Ketulusanlah yang membuat aku tegar. Ketulusanlah yang selalu membuatku memaafkan. Dan ketulusanlah yang membuatku lebih ikhlas melepaskan kamu. Aku harap kamu ngerti, Ren. Aku butuh waktu untuk obatin luka hatiku ini." Ku lepas pelukanku dan ku tatap lekat wajahnya yang terlihat sangat menyesal.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Oke... Makasih buat semuanya ya, Chyla..." Rendy pun melangkah mundur perlahan meninggalkan aku. Aku terus tersenyum menatap kepergiannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> <strong><em>Aku percaya, sejauh apapun kita akanmelangkah dan walaupun itu tak sejalan, suatu saat takdir akan mempertemukan kita. Jika memang kita telah dijodohkan. Dan walaupun kini kita harus berpisah menjalani</em></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 19.5px;">
<strong><em><span style="font-family: inherit;">Kehidupan masing-masing, tapi ketahuilah... Bahwa dirimu adalah salah satu hal yangpaling berharga dalam hidupku.</span></em></strong></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-85035986407251605542013-04-17T08:49:00.001+07:002013-11-13T17:02:23.935+07:00Kata-Kata Galau Terbaru 2013<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWy7Va8ZAYgZr69sZxz7nkk1gaIQ6W-fzB82WKePuW5KnVmNhqUD7QvkxLrMxb3RUJx_ejE_c-P4NDOxKRSOj9GZYtY-6hg-aYxeK2tabIBOpEazyPgb_AIQ2cgnv90pvhENrdhdTWwG8/s1600/KUMPULAN+KATA-KATA+GALAU.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWy7Va8ZAYgZr69sZxz7nkk1gaIQ6W-fzB82WKePuW5KnVmNhqUD7QvkxLrMxb3RUJx_ejE_c-P4NDOxKRSOj9GZYtY-6hg-aYxeK2tabIBOpEazyPgb_AIQ2cgnv90pvhENrdhdTWwG8/s1600/KUMPULAN+KATA-KATA+GALAU.jpg" style="cursor: move;" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; line-height: 22.390625px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Kata Kata Galau</b><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 22.390625px; text-align: justify;"> adalah sebuah pesan yang ingin kita sampaikan kepada perasaan kita yang merasa tidak nyaman akan suatu hal. </span></span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; text-align: justify;"> </span><span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 22.390625px; text-align: justify;">Selain perasaan ketidak nyamanan dalam suatu hal yang bisa kita tuliskan dalam Kata-Kata Galau</span><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 22.390625px; text-align: justify;">, kita juga bisa merasa sedih, merasa kesepian, atau merasa hidup ini tidak adil. Mungkin dengan mengucapkan kata tersebut, kita bisa terbebas dalam kesedihan dan </span><i style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; line-height: 22.390625px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">kegalauan</i><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 22.390625px; text-align: justify;"> yang menghampiri diri kamu saat ini. :)</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 22.390625px; text-align: justify;">Oke langsung aja ya, check this out!</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Inginnya aku terus memantau keadaanmu<br />
namun semua tak mungkin karena kujauh.<br />
Disaat seperti inilah aku pengen baanget dekat dengannya.<br />
<a name='more'></a></blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Aku harus bertahan untuk menantimu</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">meski penantian ini begitu berat</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">kesabaran dalam iman telah menepis kegalauan hatiku.</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Jangan pernah siasiakan orang yang menyayangimu.<br />
Terkadang kita harus meng egoiskan diri kita sendiri,<br />
untuk mendengarkan hati paling dalam.</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">setiap kamu sedih, kamu kesepian, kamu seneng, aku pasti slalu ada buat kamu tp knapa kamu lebih milih dia dari pada aku</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Nggak usah kamu membri aku hrpan sebsar itu , jika kmu sndiri yg menghncurkan itu dngn sikap mu yg dingin ke aku</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Malam ini dingin sekali, karena tak ada kamu disampingku</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Hatiku kau anggap kudapan, stelah habis kau biarkn dingin, buat apa kusimpan harapan, jika kau malah pergi dngan yang lain</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Menunggu CINTA mu itu seperti menunggu DAMRI jurusan kuburan ,yang gak akan pernah datang..</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Cintaku harus jujur...</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">bila di dekatmu hatiku senang bila jauh hatiku gelisah...</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">inikah cinta yang sebenarnya?</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Hujan datang menyerbu.<br />
dingin datang kepadaku.<br />
aku sayang kepadamu.<br />
tapi kamu ga sayang kepadaku.</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Pernah ku berfikir ku ingin kau ada di sini bersamaku malam ini</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Melihat indahnya bintang dengan peluk hangatmu</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Namun itu hanyalah sebuah harapan semu</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Yang tak mungkin bisa lagi aku lakukan</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Co: Udah makan?<br />
ce: Belom<br />
Co: makan gih<br />
ce: aku lg males makan = paksa gue makan doong, biar gue tau kalo lo perhatian</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Di malam yg dingin ini cm 1 harapanku yaitu, bisa dipeluk erat olehmu. Tapi apa daya, kau tlh memeluk cewek lain</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Mungkin terlalu besar jika aku berharap selalu ingin bersamamu<br />
Mungkin juga terlalu besar jika aku berharap kau selalu ada bersamaku<br />
Dan aku hanya bisa berharap kau bahagia dengan atau tanpa aku bersamamu</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Perlu tiga kalimat untuk ucapkan aku cinta kamu</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Perlu tiga detik untuk ucapkan aku sayang kamu</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Namun perlu bertahun-tahun untuk melupakanmu</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Waktu ngeliat lo nggak sengaja itu, semua memory yang indah dan buruk berputar dalam sekejap</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Sebelum terlalu jauh mending menjauh dari sekarang sebelum semuanya berakhir menyakitkan</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Mending gue punya temen dikit tp beneran temen gue drpd banyak tp ga ada satupun yg cuma ngaku "temen"</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Mungkin gue gak pernah ngomong kalo gue udah pendam perasaan nyesek selama ini. Gue cuman mau lo ngerti arti "diam" gue</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Kau tahu aku sayang kamu</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Kau pun tahu bahwa aku sangat mencintaimu</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Namun kenapa kau tak pedulikan itu</span><br />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Pergi meninggalkanku bersama kenangan kita di masa lalu</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta mu adalah anugerah untukku. Sebab karena Cinta mu hatiku bahagia, aku ingin selalu bersandar dipelukmu :")</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Ketika setelah sakit hati, sebagian besar seseorang sulit untuk membuka hatinya lagi.</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Jangan (terlalu) membenci mantan. Anggaplah dia bagian dari pembelajaran menuju kedewasaan. ˆ⌣ˆ</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Jangan mencari orang yg sempurna. Tapi carilah orang yg bisa bangga memilikimu. (ʃƪ´⌣`)</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Ucapan cinta & Kasih Sayang itu bukan hanya sekedar di ucapkan, tetapi harus DIBUKTIKAN jika kamu benar-benar TULUS dan serius!</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Kasih sayang yang tulus dilihat dari tindakan yang nyata bukan hanya sekedar pemberian semata</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Mungkin kita tidak selalu percaya dg orang yg kita cintai, tetapi kita akan selalu mencintai orang yang bisa kita percaya</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Hubungan tidak di nilai dari seberapa peduli ketika kita dekat, malainkan seberapa peduli ketika kita saling berjauhan</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta adalah saat kamu melihatnya, kamu akan berkata, "Buatku dia adalah Anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan kepadaku..."</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Aku cinta kamu lebih dari kata-kata, aku cinta kamu lebih dari setiap apa yang aku lakukan setiap hari..</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta menjadikan kita sempurna. Namun cinta tidak butuh seseorang yg sempurna. Kesempurnaan bisa di dapati ketika bisa saling menyeimbangi.</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Cinta tak hanya cerita, tetapi ia menghiasi dunia dgn keindahannya, kelembutannya, kehangatannya, kebaikannya yg masuk dlm hati & sanubari</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta hanya diperuntukan buat mereka yg mau berusaha & mau berkorban untuk orang yg ia sayangi dalam tujuan meraih kebahagiaan sejati</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Cinta menanamkan kejujuran, menumbuhkan saling kepercayaan dan menghasilkan hubungan yg abadi.</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta itu seperti sinar matahari. memberi TANPA mengharap kembali, TIDAK MEMILIH siapa yang ia sinari, dan MEMBERI KEHANGATAN DI HATI</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Seseorang yg mempunyai status single adalah dia yg cukup kuat untuk menantikan JODOH TERBAIK yg sudah Tuhan pilihkan utk dia kedepannya</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Status : Pacar Kamu | Hobi : merindukanmu | Hak : Wajar Cemburu denganmu | Kewajiban : Mencintaimu dan Menjaga baik2 hubungan ini..</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Aku mencintaimu bkn karena aku butuh km, aku mencintaimu karena aku ingin mencintaimu dgn cara yg sempurna yg didalamnya ada ketulusan</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta itu tdk cuma menggunakan hati, tetapi menggunakan otak juga. Otak buat mikir bagaimana caranya bertahan & hati utk mengikhlaskan</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Cinta BUKAN utk mencari seseorang yg sempurna utk dicintai. Tetapi utk BELAJAR mencintai orang yg belum sempurna dgn cara yg sempurna</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Aku cinta kamu, tanpa alasan apapun. Dan itu adalah alasan yg cukup.</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Kekasih yg baik adalah dia yg bersedia meminjamkan bahu untuk kekasih nya menangis dan akan mengembalikan senyum kekasih nya kembali :)</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta itu membuktikan perbuatan yg menunjukkan adanya cinta dan mendengarkan suara hati yg datangnya tulus dari dlm hati</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">"Mencintai" bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Di dalam hubungan, orang yang paling besar mencintai adalah orang yang paling besar terluka</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Cinta sejatinya tidak bertindak kasar. Cinta akan selalu bertindak lembut karna didasari dengan perasaan yg tulus dari dalam hatinya</span><br />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
<br />
Hidup bukan cuma masalah cinta. Ada saatnya nanti kita bakal merasakan arti cinta yg sesungguhnya</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Cinta yg baik adl yg dapat mengarahkan ke hal-hal yg positif dan bermanfaat bukanlah yg negative dan menjerumuskanmu</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Orang yg tulus mencintai kita itu orang yg tau segala kekurangan kita , dan selalu punya cara untuk melengkapi kita</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Melihat dan tertarik dengan seseorang jgn hanya menggunakan matamu saja, tapi gunakanlah juga HATImu utk merasakan cinta tsb</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta sejati adalah dia yg selalu menempatkan kekasihnya diposisi paling istimewa dihatinya tanpa adanya orang lain</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Jika belum terlalu siap, jangan pernah melakukan sesuatu yg dapat mencuri hatinya, karna dia bisa langsung jatuh cinta padamu</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Cinta sejati adalah cinta yang tidak pernah dan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal..</blockquote>
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Cinta tidak bisa dipaksa. Jika perasaan dipaksa hubungan yang indah , nyaman dan abadi tidak akan kamu dapati . Remember it!</span><br />
<br style="background-color: whitesmoke; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" />
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; background-position: 2px 2px, 100% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px 1px 1px 6px; font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; margin: 0px 0px 13px 13px; padding: 10px 22px;">
Tidak baik segala sesuatu dilakukan dgn berlebihan, begitu juga mencintai seseorang dgn berlebihan akan sgt terasa sakit jika sekali kecewa.</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixXk_v0WsQaUOliIpHDP-lvfO9cobzcHAT2M9_cS9Jr10iOE28njcXHckHLL6pQsV90ONiUKVqpR5FHBUURc22vobWJE1X6nc_hJCQItFyqXERqXjPv58FvmD6FGS67uubT-n1uYRXfMI/s1600/578397_364488696962528_1334704550_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixXk_v0WsQaUOliIpHDP-lvfO9cobzcHAT2M9_cS9Jr10iOE28njcXHckHLL6pQsV90ONiUKVqpR5FHBUURc22vobWJE1X6nc_hJCQItFyqXERqXjPv58FvmD6FGS67uubT-n1uYRXfMI/s320/578397_364488696962528_1334704550_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<i> <span style="line-height: 20.95pt;"><span style="font-family: inherit;">Cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku tersenyum
saat menatapmu dan caraku menatap kepergianmu</span></span></i><br />
<i style="line-height: 20.95pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;">Maafkan aku bila suatu saat nanti sudah tak ada disisimu lagi,
bukan karena aku berhenti mencintaimu, tapi hal ini aku lakukan agar kita
berhenti untuk saling menyakiti.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;">Kamu memang tidak pernah mengerti tentang perasaanku walaupun aku
telah banyak berkorban untuk cintamu, tetapi pada kenyataanya kamu lebih
memilih dia.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;">Saat ini aku telah berusaha untuk membuat kau bahagia, apapun
caranya akan ku coba termasuk melakukan hal yang paling membuatku sedih, dengan
merelakanmu pergi bersama seorang yang bisa membuatmu bahagia<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;">Tak mudah memang membiarkan dia yang dicintai pergi. Namun jauh
lebih menyakiti jika membiarkan dia tak mencintaimu<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;">Gue memang sakit hati dan cemburu tapi rasa itu akan selalu gue
sembunyiin dibalik senyum dan tawa gue<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;">Andaikan saja aku bisa menghilangkan bayangan kamu dari dalam
pikiran dan hatiku, mungkin aku tidak akan tersiksa seperti ini.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<i><span style="font-family: inherit;">Aku suka sama kamu, tapi kamu ga tau perasaan aku.. Hingga akhirnya
ku menyesal saat kamu sudah ada yang memiliki <o:p></o:p></span></i></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxQKz-YfpC7kbn8LzuUJh5O1hL79BA8sYC5PYpfPeqqF8bZKGwTblMtQGh8lQ8HpC2GxWyTB26M7zdLq9GCPyVs-PAMk0u-kwvVvALjb0j3Tyr1NkgRhWwYdNwC-tTdr7po10pVch0P_k/s1600/kata+galau+puisi+galau+kata+gombal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxQKz-YfpC7kbn8LzuUJh5O1hL79BA8sYC5PYpfPeqqF8bZKGwTblMtQGh8lQ8HpC2GxWyTB26M7zdLq9GCPyVs-PAMk0u-kwvVvALjb0j3Tyr1NkgRhWwYdNwC-tTdr7po10pVch0P_k/s320/kata+galau+puisi+galau+kata+gombal.png" width="274" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.95pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-57178528198609695432013-04-09T22:44:00.000+07:002014-03-04T19:54:54.751+07:00Kata-Kata Mutiara di film Spongebob Squarepants<span style="font-family: inherit;">Kamu pasti tau dong film spongebob squarepant, film ini asik dan kocak kan? hehe. Film ini juga bukan lucu aja, tpi ada kata-kata yg keren juga loh! Kamu mau tau?</span><br />
<div>
<span style="font-family: inherit;">Langsung aja deh di simak :)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZt28ZeltYix_3PgeHRUs4hqhXUykHOXpNxrvNbG8z2hR8RtlCgT6l2YPPog3JH62K_7RnqRSgDU25bTY8kGBwdeYQFJTp70qLkyL3RF3TcV6fjll6TuGbKdg0DvQEboCa_4GEsP4OodU/s500/tumblr_lk8axqXNiZ1qfn2l9o1_500.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZt28ZeltYix_3PgeHRUs4hqhXUykHOXpNxrvNbG8z2hR8RtlCgT6l2YPPog3JH62K_7RnqRSgDU25bTY8kGBwdeYQFJTp70qLkyL3RF3TcV6fjll6TuGbKdg0DvQEboCa_4GEsP4OodU/s500/tumblr_lk8axqXNiZ1qfn2l9o1_500.gif" height="240" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>1. "Pengetahuan tidak dapat menggantikan persahabatan<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;">. </span><b>Aku (Patrick) lebih suka jadi idiot daripada kehilanganmu (Spongebob)"</b></span> #Dalem Banget :')<br />
<br />
2. Spongebob: "Apa yg biasanya kau lakukan saat aku pergi?"<br />
patrick :<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;"> "</span><b>menunggumu kembali". </b></span>#eaaaa<br />
<div>
<br /></div>
3. Saat spongebob menjadi kaya dan melupakan patrick, juga temen-temen spongebob yang kaya pergi dari spongebob, spongebob memohon kepada patrick, dan patrick berkata:<span style="font-family: inherit;"><b>"kalau uang bisa membuatku melupakan sahabat terbaikku, maka aku lebih memilih untuk tidak punya uang sama sekali" </b></span>#patrick :')<br />
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><span class="fullpost" style="display: inline;"><br /><br />4. Saat patrick di fitnah mencuri jaring ubur2 nya spongebob,patrick berkata: "<b>Tak apa kawan.. aku mungkin hanya bintang laut yang jelek.. lebih baik aku pergi dari bikini bottom.. ini, ambil saja barang-barangku.. tapi aku tak pernah mengambil jaring mu kawan.."</b><br /><br />5. Patrick berteriak : "<b>AKU JELEK DAN AKU BANGGA!!" </b>#-____-''<br /><br />6. Kalau kamu memberitahukan rahasia kepada seseorang, <b>maka itu namanya bukan rahasia lagi. #</b>mantap<br /><br />7. Pas spongebob mau masuk anggota jelly spotter.. terakhirnya patrick bilang:<br />"<b>pemujaan yang berlebihan itu tidak sehat.." </b>#sip<br /><br />8. Waktu itu orangtua Patrick mau datang jenguk anaknya. Tapi Patrick takut dikatain bodoh sama ortunya. Demi Patrick, SpongeBob bela2in akting jadi orang bego biar ortu Patrick ga ngatain anaknya bego. Trus Patrick bilang ke SpongeBob:<br />'<b>TEMAN ADALAH KEKUATAN' #</b>WOW<br /><br />9. Waktu patrick dianggap ada keturunan raja terus mulai ngambil barang-barang milik orang lain, terus dia berkata:<br />"H<b>idup itu memang tidak adil, jadi biasakanlah dirimu" </b>#-__-''<br /><br />10. Waktu spongebob mau les nyetir buat dapetin sim..<br />"S<b>eharusnya kau belajar berjalan dulu nak, baru lah kau bisa berlari"</b><br /><br />11. Waktu episode yg si spongebob nyari spatula baru, terus dia dapet spatula yang emas (kalo gak salah), tapi si spatula emasnya ga nurut sama si spongebob akhirnya dia balik pk spatula nya yg lama. trus si spongebob ngomong:<br />"<b>Ternyata semua yg berkilau itu belum tentu emas" </b>#mantep<br /><br />12. Waktu Patrick jadi karyawan Krusty Krab, telepon berbunyi, Patrick mengangkatnya,<br />"Halo, apa ini Krusty Krab ??"<br />"Bukan....<b>Ini Patrick</b>..." #Keren<br /><br />13. Ada episode dimana plankton ngerayu nyokapnya si Mr. krab, di endingnya plankton ngomong,<br />"L<b>ebih baik merasa dicintai dan kehilangan daripada tidak pernah dicintai sama sekali.</b>" #Makin Galau -___-''<br /><br />14. "J<b>ika aku harus mati sekarang karena kesalahan seorang teman,aku akan ikhlas</b> (sambil senyum natap langit)" #dalem bgt :')<br /><br />15. Si patrick pura-pura jadi cewe (patricia) gara-gara disuruh ke luar kota sama agen wisata, dia bilang gini pas udah muak nyamar,<br />"<b>Aku lelah berpura-pura menjadi orang lain!</b>" #eeaa<br /><br />16. Episodenya spongebob sama patrick jagain rumah sandy+jagain binatang piaraannya trus akhirnya mereka nemu binatang yang lucu namanya "wormy" (ulat). abis itu mereka main-main + nyanyi-nyanyi sama ulat sampe sore<br />pas udah sore kan mereka (spongebob dan patrick) mau pulang, trus si patrick bilang gini:<br />''<b>KENAPA HARUS ADA MATAHARI TENGGELAM DI HARI YANG SEMPURNA</b>" #kaya Sumur DALEM BANGET</span></span><br />
<div>
<span class="fullpost" style="display: inline; font-family: cursive; font-size: 16px;"><br /></span></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-66145392994131188182013-03-22T23:31:00.003+07:002013-06-10T21:04:25.037+07:00Tips Agar Tidak Ngantuk Saat Belajar di dalam KelasPasti kalian sering ngalamin ngantuk waktu mengikuti pelajaran di dalam kelas, padahal masih pagi. Ngantuk waktu belajar di dalam kelas ada beberapa penyebabnya, mungkin aja karena malamnya kalian begadang, atau kalian masa bodoh sama pelajarannya. Apalagi kalo ada pelajaran yang nggak kalian sukai, pasti ngantuk banget kan? Malahan ada yang sampe males sekolah *itu aku*.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmsqNb7IoXkUBM-Lklo0PdQSQ5IaPnTGfYdC9g8Em1FR1egrNVJnHDoBh2WjRNvPdVCE27h9kjXwUY9AF64iKhTWKhpiAI_3NVr9WAgKMQnoSFazvhyc4xiuxdtE8aCVul95-BDYoTmRM/s1600/588dc65666027bb02cf4938ed79cdb2f+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmsqNb7IoXkUBM-Lklo0PdQSQ5IaPnTGfYdC9g8Em1FR1egrNVJnHDoBh2WjRNvPdVCE27h9kjXwUY9AF64iKhTWKhpiAI_3NVr9WAgKMQnoSFazvhyc4xiuxdtE8aCVul95-BDYoTmRM/s1600/588dc65666027bb02cf4938ed79cdb2f+(1).jpg" /></a></div>
<div>
Ini dia tips nya :</div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Jangan tidur terlalu malam. Usahakan tidur malam jangan melewati jam 22.00, tapi jangan terlalu awal juga.</div>
<div>
2. Jangan terlalu banyak membuang tenaga, misalnya main bola, lari-larian dan kegiatan lainnya yang banyak menguras tenaga.</div>
<div>
3. Konsentrasi penuh pada saat pelajaran berlangsung walaupun kalian nggak suka sama pelajaran itu.</div>
<div>
4. Usahakan bertanya pada guru yang sedang memberikan pelajaran, karena dengan bertanya tentu kita akan <br />
<a name='more'></a>berkonsentrasi penuh dan penyerapan materi pelajaran lebih ringan dan lebih mudah di ingat :).</div>
<div>
5. Jika kalian merasa ngantuk di kelas, gosokkan kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Kemudian tempelkan ke mata. Dengan cara ini mata akan terasa hangat, dan mudah-mudahan ngantuknya jadi hilang.</div>
<div>
6. Tips ini tergolong simple dan agak konyol :/. Jika kalian merasa ngantuk di kelas, liat sekeliling kelas, dan cari siapa tau ada teman lain yang ngantuk juga. Kalian liatin dia, aku yakin kalian akan senyum-senyum dan gak jadi ngantuk :D.<br />
7. Jika dengan usahaa tersebut ngantuk kalian belum hilang juga, kalian minta ijin kepada guru untuk cuci muka ke belakang sekalian kalian menghirup udara segar. Sehingga kalian akan segar dan nggak ngantuk lagi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sekian tips dari aku, semoga bermanfaat :)</div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-44152436302861957602013-02-12T12:37:00.000+07:002013-04-18T23:01:56.914+07:00Apa itu Enakei?<span style="font-family: inherit;">Banyak yang nanya sama aku "Apa itu Enakei?" Enakei adalah seni digital Korea yang menggambarkan gadis-gadis cantik oleh seniman Korea, Park Suran. Ilustrasi ini menggunakan teknik air brush yang menjadikan efek para gadis mempunyai kulit yang mulus. *ahelah aku juga pengen --"* Perpaduan warna yang soft juga membuat karakter keliatan imut khas artis-artis korea.</span><br />
<div>
<span style="font-family: inherit;">Enakei terbagi menjadi 2, yaitu Enakei dan Jennie Enakei. Enakei itu menggambarkan karakter yang setengah atau fullbody, sedangkan Jennie Enakei menggambar karakter yang lebih real atau close up wajah kartun tersebut.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Aku sih awalnya gak tau sama sekali apa itu Enakei, tapi gara-gara banyak yang nanya, iseng-iseng deh nyari tentang Enakei di Mbah Google. Kalo boleh milih antara Enakei sama Jennie Enakei aku lebih suka Jenni Enakei, gak tau kenapa rasanya lebih imuuut gitu :3 Kalo kalian?</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Nah ngebahas tentang Enakei kan udah.. Jadi gak afdol dong kalo aku gak ngasih gambar-gambar enakei :B<b> Free download!</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Enakei :</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8HyJ3gJ-_G25FLRR0P3ZPv_Hwz7V6Awr5PcMnF7X-U-YLaY-YHAhhaMHvlUtLOUHkq2MCA7dJSmyNwxx9j3ixqDNrPEa1Nq4A6cpPHDp-xPM3zqng-EvcFwY97iEFANFGTrHQ2W7rC3E/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8HyJ3gJ-_G25FLRR0P3ZPv_Hwz7V6Awr5PcMnF7X-U-YLaY-YHAhhaMHvlUtLOUHkq2MCA7dJSmyNwxx9j3ixqDNrPEa1Nq4A6cpPHDp-xPM3zqng-EvcFwY97iEFANFGTrHQ2W7rC3E/s1600/1.jpg" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRMBCTqrZoZd134AfBL9POYN7mDVly7pvuOz4-anmyA__VEXz348d-n4E8k3Y4NEEV8e3GgKCTmJyJON1-FoxE4wVs07p5mSUeUve6VOY5prFrdI0MOEC3DnUEqHmoZ0Uud-d9Clox3-I/s1600/2389488t77fwufr3f.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRMBCTqrZoZd134AfBL9POYN7mDVly7pvuOz4-anmyA__VEXz348d-n4E8k3Y4NEEV8e3GgKCTmJyJON1-FoxE4wVs07p5mSUeUve6VOY5prFrdI0MOEC3DnUEqHmoZ0Uud-d9Clox3-I/s1600/2389488t77fwufr3f.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi26LjGIxhvqm60Mss_wnPt1O-gO-RcXJBwcHdyzAHoufYesBik8d9y2tARCSjbTmnDudFBakhFBwixvMz_qAxUV8fWyqe14IppGXNMpCe6EJ3Z_5L0wxMTsiZjA_XDML2UTmORUB0bOn8/s1600/12828858088992.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi26LjGIxhvqm60Mss_wnPt1O-gO-RcXJBwcHdyzAHoufYesBik8d9y2tARCSjbTmnDudFBakhFBwixvMz_qAxUV8fWyqe14IppGXNMpCe6EJ3Z_5L0wxMTsiZjA_XDML2UTmORUB0bOn8/s320/12828858088992.jpg" width="192" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPoiJMOd9lgcZK36EhugbwQy5hr2ZyTuWG6Pf5vVIE41YJUb-tsacTfDUOrAAVkfFr9FKYD2vcdgLM4_V18_-3Db43L7MP2YeW0NonbJdgHPzRzXETZGjKf2-3AVB8UVrv-bMuAd1qHnE/s1600/tumblr_mdhvcmiygj1rj3mxoo1_250.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPoiJMOd9lgcZK36EhugbwQy5hr2ZyTuWG6Pf5vVIE41YJUb-tsacTfDUOrAAVkfFr9FKYD2vcdgLM4_V18_-3Db43L7MP2YeW0NonbJdgHPzRzXETZGjKf2-3AVB8UVrv-bMuAd1qHnE/s1600/tumblr_mdhvcmiygj1rj3mxoo1_250.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh0SWRq-Sq8VgV5g4CE14pk46l0Rhx6o612Qttaif5HRmqlY9AuUysx-EcTpwYEQFHzL2W-fqVnbZzVKUDYNNuP1vxfKUS4-cr10eUu4IcHvCl31BfiEJp1xqsM_L6_vqukyFUYBiIzP4/s1600/stylishgir_k3h2csnv.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh0SWRq-Sq8VgV5g4CE14pk46l0Rhx6o612Qttaif5HRmqlY9AuUysx-EcTpwYEQFHzL2W-fqVnbZzVKUDYNNuP1vxfKUS4-cr10eUu4IcHvCl31BfiEJp1xqsM_L6_vqukyFUYBiIzP4/s1600/stylishgir_k3h2csnv.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikfynXXBH4tP7B-C_c-uyW3iNaIA96aa_Tx5amivSteA5sLXt2q5yluDuTz-_eOn9uHwL-lG8_XgdG0Xb7bQ9qnCOmdluj05xxejcxiLqer4I64vjTm4E6T9cz67b3sH3VU6W0KqTHXAI/s1600/81.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikfynXXBH4tP7B-C_c-uyW3iNaIA96aa_Tx5amivSteA5sLXt2q5yluDuTz-_eOn9uHwL-lG8_XgdG0Xb7bQ9qnCOmdluj05xxejcxiLqer4I64vjTm4E6T9cz67b3sH3VU6W0KqTHXAI/s320/81.jpg" width="228" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9z_z29XH2vzdNPCoPwM3owaxeQJ79Pyc0k7sxOmLzyr_8UNhD7uHXPe0nAr6Z65OWDhnqIcYZilBo464RWObfImRMHPP3JdC_52gG9HLA9YcYsCq9JfTXAlYmqcJogz6WqQj5zZiT7po/s1600/Everything_Is_Ok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9z_z29XH2vzdNPCoPwM3owaxeQJ79Pyc0k7sxOmLzyr_8UNhD7uHXPe0nAr6Z65OWDhnqIcYZilBo464RWObfImRMHPP3JdC_52gG9HLA9YcYsCq9JfTXAlYmqcJogz6WqQj5zZiT7po/s1600/Everything_Is_Ok.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSpbxD_4Ks6SrJGw_Wgth5iIuFhdpPZ-g1IhUq_-sqi5z4g0A2pLwnovg4RsS7lHgDloGFJJEfbXiX4IqyKeKK-zdFzs5TGjCr35JF2NPc95jnIK7HxlOgHziRpVcityMDV0BWiYKYNSw/s1600/enakei3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSpbxD_4Ks6SrJGw_Wgth5iIuFhdpPZ-g1IhUq_-sqi5z4g0A2pLwnovg4RsS7lHgDloGFJJEfbXiX4IqyKeKK-zdFzs5TGjCr35JF2NPc95jnIK7HxlOgHziRpVcityMDV0BWiYKYNSw/s1600/enakei3.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQEl92Naw-MwuAnVe2IPtSLqU4fmuE72xYUgtsoSNUN5L-4KPuWURT9K9_7DVzyWLdB2uEwJ9OfY_QfLuR0TzHx1FrjfatrRGvvFKKzBzSuWd-9C350IXUQQvyICNlW7bl6KDtHRkEZBs/s1600/enakei4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQEl92Naw-MwuAnVe2IPtSLqU4fmuE72xYUgtsoSNUN5L-4KPuWURT9K9_7DVzyWLdB2uEwJ9OfY_QfLuR0TzHx1FrjfatrRGvvFKKzBzSuWd-9C350IXUQQvyICNlW7bl6KDtHRkEZBs/s1600/enakei4.png" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX3Q9QRlm2j5nwFLJSKKljHYmmq7F3pKF2Bdjs26tDHQSPKgW1CHGHbKD5dUBaoEQY6GXYSC_DTsro0ESuX2y20FFLqLCfGuDYWeqdZl9S8YxQSEnhAm0hZZK_skbX3QtXFl2yyA86nHg/s1600/enakei9.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX3Q9QRlm2j5nwFLJSKKljHYmmq7F3pKF2Bdjs26tDHQSPKgW1CHGHbKD5dUBaoEQY6GXYSC_DTsro0ESuX2y20FFLqLCfGuDYWeqdZl9S8YxQSEnhAm0hZZK_skbX3QtXFl2yyA86nHg/s1600/enakei9.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b>Jennie Enakei :</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg44nj5BUt8R2iotsfTigZxHkaHoYNRV9pUgURSGdmTW3_9KEMt9eiL-b1NDBvHS02KznzEqBQtQVzc3Jd1we37AHAePcp7HM6-PpzKy-Ph7dm5ky-yaf7fXcoI1sthW2OLWV_RN3GxR_I/s1600/110.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg44nj5BUt8R2iotsfTigZxHkaHoYNRV9pUgURSGdmTW3_9KEMt9eiL-b1NDBvHS02KznzEqBQtQVzc3Jd1we37AHAePcp7HM6-PpzKy-Ph7dm5ky-yaf7fXcoI1sthW2OLWV_RN3GxR_I/s320/110.jpg" width="228" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlgEMYxoCPjQF_2skl1bZW9B8EQyVaDUxseDIVFWEINJ1CSRGvZz_kp8hX59JxsRg6uGxIpQpZ7Hec2U91lDk3Gva0ihrdhl6xqBHH0VdjkLiuvXaqu4KpnziC3ZMVhaXzjUnZgA-J6IE/s1600/77.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlgEMYxoCPjQF_2skl1bZW9B8EQyVaDUxseDIVFWEINJ1CSRGvZz_kp8hX59JxsRg6uGxIpQpZ7Hec2U91lDk3Gva0ihrdhl6xqBHH0VdjkLiuvXaqu4KpnziC3ZMVhaXzjUnZgA-J6IE/s320/77.jpg" width="228" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj235WpcS-t9SZ-Ca7zfbAFDAAGF2qnpjon-pQV9w-mOdwr5PL0veBP0idxrRisvoImoEdtTAmKwxkahXnb71PDEu0mgDkXni_vFr1tcn_GuUR-LfJii_2Ty33vTzNG97oEHnMyosBEeA/s1600/5768_1195351840621_1133207504_610514_6067988_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj235WpcS-t9SZ-Ca7zfbAFDAAGF2qnpjon-pQV9w-mOdwr5PL0veBP0idxrRisvoImoEdtTAmKwxkahXnb71PDEu0mgDkXni_vFr1tcn_GuUR-LfJii_2Ty33vTzNG97oEHnMyosBEeA/s1600/5768_1195351840621_1133207504_610514_6067988_n.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBzSdcgVT4rY4N1PbNWtPns8an5oJ-TUGZ2W2cQhU2jIHt6cYxxUiC-2M4ksDhemFYNoLhaBOMVz-ZymSqGmvsYBKcBX0t1Gb5fDOPUzTPCRNcfZIZTRiyryuDGGG7uLDAaeTLNDoXf64/s1600/5768_1195351320608_1133207504_610510_7235282_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBzSdcgVT4rY4N1PbNWtPns8an5oJ-TUGZ2W2cQhU2jIHt6cYxxUiC-2M4ksDhemFYNoLhaBOMVz-ZymSqGmvsYBKcBX0t1Gb5fDOPUzTPCRNcfZIZTRiyryuDGGG7uLDAaeTLNDoXf64/s1600/5768_1195351320608_1133207504_610510_7235282_n.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHMmhRxIvMjo-dy2zKClj1XOUt1g6lU_9s508uEPPuTKNCSEoXex-4XxNvPWGxfBTf9bylvoNnIyubq6VBr54dU5bQkHGqjT02wYarU3EmdAnm5ilVD2tVCg7F7LjdAkw2tSwY9yJggxs/s1600/1887869q3p36vpj4z.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHMmhRxIvMjo-dy2zKClj1XOUt1g6lU_9s508uEPPuTKNCSEoXex-4XxNvPWGxfBTf9bylvoNnIyubq6VBr54dU5bQkHGqjT02wYarU3EmdAnm5ilVD2tVCg7F7LjdAkw2tSwY9yJggxs/s320/1887869q3p36vpj4z.gif" width="182" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuGDAuvNd1L3aOVjotA1qFPfekE2LK0DyetjnZ3dWlQB_HOz5fxs6gdp_kny7BdD0uuauD7nogL95jczmncEHj3ZM0rSgBsTUrDyfzUmwKGCPfhdW7omYrlIeYvnViQnvkUgl5BzhpAlA/s1600/3859086306_7b265e63f6_m.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuGDAuvNd1L3aOVjotA1qFPfekE2LK0DyetjnZ3dWlQB_HOz5fxs6gdp_kny7BdD0uuauD7nogL95jczmncEHj3ZM0rSgBsTUrDyfzUmwKGCPfhdW7omYrlIeYvnViQnvkUgl5BzhpAlA/s1600/3859086306_7b265e63f6_m.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikhItx01jH-s6HKeYXIqpWG96x6o3fKxEsvTnX17HPaRkOhc5hLY32lQB4io7Ztf4e-zVDe9H9Acffo7i6Et-Pvlohq6MUhfg8POBUigGT6b-HslobN4E_ccGyxhq4pUeG7iUw6qsrKsM/s1600/20090327222321-1363374615.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikhItx01jH-s6HKeYXIqpWG96x6o3fKxEsvTnX17HPaRkOhc5hLY32lQB4io7Ztf4e-zVDe9H9Acffo7i6Et-Pvlohq6MUhfg8POBUigGT6b-HslobN4E_ccGyxhq4pUeG7iUw6qsrKsM/s320/20090327222321-1363374615.jpg" width="236" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPXO9KnrGJd7zgg8GbbAABp2QvdXOIPdUaw7umwhPhVdqSz-GKEEbfDzPbyH5nQq1ajvtlblRP6nWnUoVA92xfpbPACQb7qfVKMzxFcak0E73xqlWzF3yOQGtc1kUiDJPFo2WiHl4FHPg/s1600/59792470_90_large.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPXO9KnrGJd7zgg8GbbAABp2QvdXOIPdUaw7umwhPhVdqSz-GKEEbfDzPbyH5nQq1ajvtlblRP6nWnUoVA92xfpbPACQb7qfVKMzxFcak0E73xqlWzF3yOQGtc1kUiDJPFo2WiHl4FHPg/s320/59792470_90_large.jpg" width="228" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ge8Betl5BYTS_ZukWuQ834717SXPsE7WF3yGkUDJF4hfqcRkpRcnrW_hlR0nDDUCJXOngAXJyQ1ly-xufwyF9ALJV78jmV50pVeWgww0o2DzMQ8FphIpRuwcq4V0_KAk3LFBK6KDk74/s1600/jennie4.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ge8Betl5BYTS_ZukWuQ834717SXPsE7WF3yGkUDJF4hfqcRkpRcnrW_hlR0nDDUCJXOngAXJyQ1ly-xufwyF9ALJV78jmV50pVeWgww0o2DzMQ8FphIpRuwcq4V0_KAk3LFBK6KDk74/s1600/jennie4.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBe6Vs4oZwUyPzARU_L54Doy1xPu0ScQ8t1Mlc-7Hnj_8qOrqAA8azeGOhdJOJ8TbiVaaDcUCWbYPOOnDt2EdOxShCApll5RDPwEZM3wLy9o3LGyYJsc1TvTKanwKjbDz9cXItd_m7wo8/s1600/enakei_dont_cry.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBe6Vs4oZwUyPzARU_L54Doy1xPu0ScQ8t1Mlc-7Hnj_8qOrqAA8azeGOhdJOJ8TbiVaaDcUCWbYPOOnDt2EdOxShCApll5RDPwEZM3wLy9o3LGyYJsc1TvTKanwKjbDz9cXItd_m7wo8/s320/enakei_dont_cry.png" width="242" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2CjN6MzmgAJnCTckYStL8PqKNzG4uHGPBQHkSzNZZgCjrVR-QANFLvXzTmM4cXdivfNcJjlKFyUfwMIdAXntk4P5boH7-vscgPGYC5GkYTzbhtLvLU1jzdITCFLxHwUTa_fMHq5TtkaU/s1600/jennie6.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2CjN6MzmgAJnCTckYStL8PqKNzG4uHGPBQHkSzNZZgCjrVR-QANFLvXzTmM4cXdivfNcJjlKFyUfwMIdAXntk4P5boH7-vscgPGYC5GkYTzbhtLvLU1jzdITCFLxHwUTa_fMHq5TtkaU/s1600/jennie6.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHfVXD3BxBAYsyz9l-OykEBF506Y5sVPI55jZrjHDCu-3Aii7n_nzZu9RuYmwWk0OaTyOGct_pTsD88Q9THuXWMkBzFSCWv-Tevhudi5fV2otNn_TJ2VWpIFlhrlFPtimlSPVCsAooXBA/s1600/lo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHfVXD3BxBAYsyz9l-OykEBF506Y5sVPI55jZrjHDCu-3Aii7n_nzZu9RuYmwWk0OaTyOGct_pTsD88Q9THuXWMkBzFSCWv-Tevhudi5fV2otNn_TJ2VWpIFlhrlFPtimlSPVCsAooXBA/s1600/lo.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicDXPCTN3PvhiKll2S-3S2TN2RlFBHto-JvJq6buJSYTyeB5-a5OIUYE6tnneKHNB04-eaUMIousGtX2FJemtCjSD-U7jOUT0qQx8rUElxXmdK5TjLAe1tI4tkd7f92XsEDmMKESDP6Bc/s1600/tumblr_ljf4n841X71qib24ko1_250_large.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicDXPCTN3PvhiKll2S-3S2TN2RlFBHto-JvJq6buJSYTyeB5-a5OIUYE6tnneKHNB04-eaUMIousGtX2FJemtCjSD-U7jOUT0qQx8rUElxXmdK5TjLAe1tI4tkd7f92XsEDmMKESDP6Bc/s320/tumblr_ljf4n841X71qib24ko1_250_large.jpg" width="228" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhNE7ecxLXaO6sMA2br7h_-ncEvSJ240QyS-PH7UOBM0uwGXUZ3HGLmXysaN7uznC2l7rhoAS4HypdT2p8PY-HgfCpf8tRcKhJ7XU7wxs6a10cZuE6qBHsWDhsOqf7mKaahgDiaiV5Jsg/s1600/130.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhNE7ecxLXaO6sMA2br7h_-ncEvSJ240QyS-PH7UOBM0uwGXUZ3HGLmXysaN7uznC2l7rhoAS4HypdT2p8PY-HgfCpf8tRcKhJ7XU7wxs6a10cZuE6qBHsWDhsOqf7mKaahgDiaiV5Jsg/s320/130.jpg" width="228" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif69WDkUwnUFdObvsOlwrBJYsPU3bcX3gyF_ia78HwBrts4Iqv9lwV36oigc4antSVR2cyK1WKQE8YoFKH7XFVYhNCVWSO8pbCTxMoFRnnObpg2ufZ9nz3Dv4Hhp1WyrkUOaX8Zyzne20/s1600/2649377l0m2gk82p0.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif69WDkUwnUFdObvsOlwrBJYsPU3bcX3gyF_ia78HwBrts4Iqv9lwV36oigc4antSVR2cyK1WKQE8YoFKH7XFVYhNCVWSO8pbCTxMoFRnnObpg2ufZ9nz3Dv4Hhp1WyrkUOaX8Zyzne20/s1600/2649377l0m2gk82p0.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip7NDbf-HhhyphenhyphenB_BjR_1DPQi52gFkSRC430HImuv-dIEuXJrJEDMKRte0-QpWmyaj4A8Kjq-peoil-t3ONzmJ9Qm5NbD5AxyLRJ26-azXDLw_OXM_6jQedsjJSgzTdJtAtmKDcJlWvcrBk/s1600/alxms.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip7NDbf-HhhyphenhyphenB_BjR_1DPQi52gFkSRC430HImuv-dIEuXJrJEDMKRte0-QpWmyaj4A8Kjq-peoil-t3ONzmJ9Qm5NbD5AxyLRJ26-azXDLw_OXM_6jQedsjJSgzTdJtAtmKDcJlWvcrBk/s1600/alxms.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLqn858NOtBjszCCAqwxxh_R2Qf8rkfB7tjfodlGWs2idNBZUuOWlBqFQ4TubEzhSn4WmQppP-9UeGRZBopiLtaeLvIQ2Vv20Unl13rXq0fCgDUbEnGn1r46NRDApgtIauvNtbnDl5tUo/s1600/animated_enakei_pink_bubblegum_girl.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLqn858NOtBjszCCAqwxxh_R2Qf8rkfB7tjfodlGWs2idNBZUuOWlBqFQ4TubEzhSn4WmQppP-9UeGRZBopiLtaeLvIQ2Vv20Unl13rXq0fCgDUbEnGn1r46NRDApgtIauvNtbnDl5tUo/s1600/animated_enakei_pink_bubblegum_girl.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3SqHYB7G0TD82lBCGOI0tqkm-ZFcEPtaeZNXs8xlc_pyXtFMev-Ko0HVHrkorvAtQ3lFwQGwTRpH6cafLMIibDP55pdBllr35kt09ZzqNS_QQ85yjHDZAE-mfO_-CZgr85kTxJBuF_84/s1600/images+(2)+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3SqHYB7G0TD82lBCGOI0tqkm-ZFcEPtaeZNXs8xlc_pyXtFMev-Ko0HVHrkorvAtQ3lFwQGwTRpH6cafLMIibDP55pdBllr35kt09ZzqNS_QQ85yjHDZAE-mfO_-CZgr85kTxJBuF_84/s1600/images+(2)+(1).jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIAM34yLlup1L7pvkNG6c5JMyulEPImxQ6710MOaZ-GFk6RpZsZmIfYRf4i_EqR708oFI-yfPAl80-o2PfQhOeUpqc8K-mrvbqR9Ded-myZPuRhKIN8GyyKv3SUaFWNFCPzQsHdMcSkrQ/s1600/what_is_love.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIAM34yLlup1L7pvkNG6c5JMyulEPImxQ6710MOaZ-GFk6RpZsZmIfYRf4i_EqR708oFI-yfPAl80-o2PfQhOeUpqc8K-mrvbqR9Ded-myZPuRhKIN8GyyKv3SUaFWNFCPzQsHdMcSkrQ/s1600/what_is_love.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-36139208931362540132013-02-05T22:05:00.002+07:002014-03-04T20:02:41.117+07:00Cara Belajar yang EFEKTIF!Kali ini aku bakal ngebahas tentang Cara Berlajar yang EFEKTIF! Setiap orang bisa menentukan sendiri kapan waktu yang paling tepat buat belajar. Apakah memilih pagi, sore atau malam hari. Semua sesuai dengan mood atau kondisi yang ada. Sebaiknya belajar di lakukan setiap hari, walaupun dengan waktu yang nggak lama. Misalnya 1 atau 2 jam setiap hari :/<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Mpd7EH3dooFGGTUDWY7o2hTUAk5CfPO1aVVvj-a6IXhb8SGUxjJ8Ty6Q7WM76cQwUrS4iWDmgUFDkPk0KIk2t-_kjbdzxr8N9Wi2eYlt7ETEul3GehqQHhOu76c1A9vSLu46lx7lnBc/s1600/belajar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Mpd7EH3dooFGGTUDWY7o2hTUAk5CfPO1aVVvj-a6IXhb8SGUxjJ8Ty6Q7WM76cQwUrS4iWDmgUFDkPk0KIk2t-_kjbdzxr8N9Wi2eYlt7ETEul3GehqQHhOu76c1A9vSLu46lx7lnBc/s320/belajar.jpg" height="241" width="320" /></a></div>
Banyak sekali murid-murid sekolah saat ini belajar ngoyo hanya jika ada ulangan atau ujian (termasuk aku :D ). Waktu yang paling tepat untuk belajar bisa di sesuaikan dengan mood dan keadaan tubuh kita. Nggak harus tiap malam. Kalau kita jam 8 atau jam 9 malam sudah merasa ngantuk bisa memilih waktu sore atau sehabis maghrib :)<br />
<br />Jadi waktu belajar seseorang memang tidak bisa sama. Yang penting jangan terlalu memaksakan atau memporsir balajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya juga tidak akan bisa maksimal.<br />Berikut Ini Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Menghadapi Ujian<div style="background-color: white; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<b><i>1. Belajar Kelompok</i></b><br />
Bosan belajar sendirian? Coba saja belajar secara kelompok bareng teman. Dengan belajar kelompok kegiatan belajar akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan pintar.<br />
<div style="background-color: white; line-height: 18px; text-align: justify;">
<a name='more'></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIdZ2Ijr0NmFPqSPJehz1NqbUYTq4vgjsdXAPoq-KNfExpiF9LdkrrK1KJArBiW_YIy2b-4PeJvTVEw4LjQaw2yohQnATFpVfCDgajGTkhafLQYIg1gqAkmjpA7Zr_QfbYs3JYervHB4M/s1600/belajar-bersama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIdZ2Ijr0NmFPqSPJehz1NqbUYTq4vgjsdXAPoq-KNfExpiF9LdkrrK1KJArBiW_YIy2b-4PeJvTVEw4LjQaw2yohQnATFpVfCDgajGTkhafLQYIg1gqAkmjpA7Zr_QfbYs3JYervHB4M/s320/belajar-bersama.jpg" height="284" width="320" /></a></div>
<span style="line-height: 18px; text-align: justify;"><b><i>2. Coba Rajin Membuat Catatan Atau Intisari Dari Pelajaran</i></b></span><br />
Setiap bab pelajaran selalu ada bagian-bagian yang penting. Nah bagian yang penting ini sebaiknya dibuat catatan di buku tersendiri. In sangat berguna saat menghadapi ulangan atau ada ujian.<br />
<br />
<div>
<b><i>3. Selalau Disiplin Dan Tekun Dalam Belajar</i></b><br />
Yang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya 1-2 jam sehari tapi kalau di lakukan setiap hari pasti akan lebih baik dari pada belajar dalam waktu yang sangat lama pada waktu tertentu saja. Misalnya hanya belajar kalau ada ulangan atau ujian saja.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAhrA_ogj7eN4i-oS0u8NCihfvgavXh6ywknb0qZrhHvSHsY50zFrryamf0I3VjvlxwtKAEPARDxX5jUSEfqsENdE7fDD6FwWqcCCOKVi7mKhdZMbDNqwZR3b5zknH_W5no-dHaRo-D-g/s1600/ujian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAhrA_ogj7eN4i-oS0u8NCihfvgavXh6ywknb0qZrhHvSHsY50zFrryamf0I3VjvlxwtKAEPARDxX5jUSEfqsENdE7fDD6FwWqcCCOKVi7mKhdZMbDNqwZR3b5zknH_W5no-dHaRo-D-g/s320/ujian.jpg" height="303" width="320" /></a></div>
<b><i>4. Bertanya Kalau Belum Paham</i></b>Biasanya saat guru selesai membahas satu mata pelajaran akan bertanya pada murid muridnya. Apakah sudah jelas? Jangan ragu dan takut untuk bertanya kalau memang kurang paham atau kurang mengerti.<br />
<br />
<b><i>5. Hindari Sukap Tidak Jujur</i></b><br />
Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada ulangan atau ujian. Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan dan tidak perlu mencontek.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmJ2F0zAaM1HsXVdu70WBLeuXz261GHRT63-iokXOk1QD_bZ2vR8i8bxKSYeo6pd9reQuz94ZpsEcCsNDPP7YlYy8YLX_0GYYMGiftMEVKIJ933ELhA0K0Ab1TOak6eEXdRwjtBKKpQpg/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmJ2F0zAaM1HsXVdu70WBLeuXz261GHRT63-iokXOk1QD_bZ2vR8i8bxKSYeo6pd9reQuz94ZpsEcCsNDPP7YlYy8YLX_0GYYMGiftMEVKIJ933ELhA0K0Ab1TOak6eEXdRwjtBKKpQpg/s400/images+(1).jpg" height="143" width="400" /></a></div>
</div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-29830546736361796462013-02-03T10:48:00.001+07:002014-03-04T20:22:13.788+07:00Cara Cepat Move On!<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Setiap orang pasti pernah putus dari pasangannya. Dan pasti kalo udah putus pingin cepet move on kan? Gak mau terus berlarut-larut dalam kesedihan kan? Nah kali ini aku bakal ngebahas gimana Cara Cepat Move On agar kamu bisa cepet bangkit dari kesedihan :)</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 18px;"><br /></span>
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8T-rFkTBblCFSbRIhyl6xeEDamOIr5D57fm6ig8eO3ekcjpigSlC-ewIeUam-18XXGfXmQFrqASEgf2P1xDO2yDXyueLotDPh0KQYKVzikMmyZLGMq5xJhURdoNl1fR2hQF8sV3TGFVc/s1600/Cara+Move+On+yang+Baik+dan+Benar%5B5%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8T-rFkTBblCFSbRIhyl6xeEDamOIr5D57fm6ig8eO3ekcjpigSlC-ewIeUam-18XXGfXmQFrqASEgf2P1xDO2yDXyueLotDPh0KQYKVzikMmyZLGMq5xJhURdoNl1fR2hQF8sV3TGFVc/s400/Cara+Move+On+yang+Baik+dan+Benar%5B5%5D.jpg" height="247" width="400" /></span></a></div>
<div style="line-height: 18px;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit;"><b><br /></b></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><i><b>1.Boleh kok sedih</b></i><br />Guys.. Sedih itu adalah sifat manusiawi kamu, ya wajar aja kalo kita nangisin si doi dan bukan berarti kita cengeng kok. Ettttiss.. tapi jangan berlebihan loo. Oke kamu boleh terlarut dalam kesedihan tapi kamu harus kasih jangka waktu, misalnya kamu ngasih jangka waktu buat nangis itu 2 hari, abis itu kamu harus bangkit lagi, kalo perlu kamu lihat di kaca,sudah berapa tetes air mata yang kau jatuhkan demi dia? Memangnya dia di sana nangisin kamu? :p<br /><br /><b><i>2.Mengiklaskannya</i></b><br />Nangis udah, nah disini kita harus belajar menjadi orang yang ikhlas. Yapp.. kamu cukup mengiklaskan dia aja kok. Simple deh, toh kalo dia memang jodoh kamu dia bakal balik lagi, trus kalo nggak? Pasti Tuhan udah ngasih yang lebih baik buat kamu :) </span><br />
<div style="line-height: 18px;">
<a name='more'></a></div>
<div style="line-height: 18px;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><b><i>3.Pikirkan kekurangannya</i></b><br />Engga usah mikirin dia atau apalah, kamu harus lihat kekurangannya dia, bukan berarti kita menjelek-jelekannya lo, kan tujuan kita mau <i>move on</i> dari dia ;)</span><br />
<div style="line-height: 18px;">
<span style="font-family: inherit;"><br />
<i><b>4.Hilangkan semua kenangan</b></i></span></div>
<span style="font-family: inherit;">Buang semua kenangan kamu sama si doi, dari pada kamu simpen terus bikin kamu makin hanyut dalam kesedihan kamu. <b><i>"Kan sayang barangnya !"</i></b> Kalo kayak gitu mending kamu simpen ke tempat yang ga mungkin kamu jangkau, nah kalo kamu udah lupa atau move on dari dia, baru kamu boleh buka lagi :D</span><br />
<div style="line-height: 18px;">
<span style="font-family: inherit;"><i><b><br /></b></i>
<i><b>5.Cari aktivitas</b></i></span></div>
<span style="font-family: inherit;">Sekarang kamu cari aktivitas yang positif, contohnya dengan mengakrabkan hubungan dengan orang tua dan sahabat kamu. Atau kamu ikut organisasi yang positif. Dijamin deh lama-kelamaan kamu bakalan lupa.</span><br />
<div style="font-size: 13px; line-height: 18px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: #d9d2e9; font-size: small;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Emang sih ngomong gampang, tapi kalo ada niat dan kemauan pasti bisa kok! :)</span></span></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFk80rT1mvu2z9wKldLlZrXEZAcSmryu0x19E-XRm6ZQb0a8nk28QLp1-f37YkADWyHViKiCrdocOqRn4ejAsk0GYbj1yIOd7zLXRxp4QQKL3OKpeYFOfAfW5BHg7OyHWcrQC_7Ek_Ykc/s400/move+on.jpg" height="265" width="400" /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Sekian cara cepat move on dari aku. Semoga bermanfaat yaa..</span></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-67971635138997577602013-02-03T09:50:00.002+07:002014-03-04T20:33:18.457+07:00Long Distance Relationship (LDR)Apa sih LDR itu? LDR adalah <b>Long Distance Relationship</b> atau yang banyak dikenal dengan sebutan <b>Pacaran Jarak Jauh</b><br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLPEmj2BK923GDACrPT5i3fYCmwJljBN_Wvz68-k80YLs3dMfEbXvhwzpHLGDtaQ5NGsYdrvijbwCOZhd2yM1ruHTbZLo3-m_TuZng4dK6_FZGMOC4KMLjDGBdmAeuZt8UdLJBcXTGUbU/s1600/longdistance.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLPEmj2BK923GDACrPT5i3fYCmwJljBN_Wvz68-k80YLs3dMfEbXvhwzpHLGDtaQ5NGsYdrvijbwCOZhd2yM1ruHTbZLo3-m_TuZng4dK6_FZGMOC4KMLjDGBdmAeuZt8UdLJBcXTGUbU/s400/longdistance.jpg" height="178" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b><br /></b></div>
<div>
Hari ini aku bakal bahas tentang Long Distance Relationship (LDR). Kebanyakan orang yang aku tanya soal LDR, mereka bilang LDR itu menyebalkan dan bikin capek hati.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Anak-anak sekarang pada takut kalo harus LDR'an sama pacarnya. Why??</div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Takut diselingkuhin</div>
<div>
Diselingkuhin, apa selingkuh? Hahaha :D<br />
<br />
2. Nggak bisa ketemu setiap hari</div>
<div>
Maklumlah yah, anak zaman sekarang kan hobinya ketemuan mulu sama pacarnya, jadi kalo LDR'an rasanya gimana gitu.. Kenapa gak sekalian aja nikah ya? LOL -__-"<br />
<a name='more'></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
3. Gak bisa dipercaya sepenuhnya, takut bohong</div>
<div>
Kalo gak percaya, mending gak usah pacaran kan? Kalo gak ada rasa percaya sama pasangan, sama aja bohong kan? Mau jauh kek, mau deket kek kalo kita percaya sama pasangan kita, hubunganya bakal tetep langgeng kok :)</div>
<div>
<br />
<br /></div>
<div>
4. Buang-buang waktu, karna LDR gak pasti</div>
<div>
Kata siapa? Banyak kok yang menjalin hubungan LDR, dan akhirnya nikah dan hidup bahagia :)<br />
<br /></div>
<div>
Guys, kalo kamu ngejalanin hubungan LDR gak usah sedih, putus asa, dan berkecil hati. LDR itu gak selamanya buruk loh! Kamu harus tau yaa <b>LDR itu bisa bikin mental</b><b> kamu semakin kuat </b>karna disitulah mental dan kesabaran kamu mulai diuji, tinggal kamu nya aja yang bisa atau nggak melewati itu semua.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUdQNgclcFKW9ma0XgJiMDKVAnMPPotNx8uiQhwuFAndjmMxRtcZ5TyHtsHs6Topai3Tp-1oJjR4qNE21l6X51VPxbvd6JD8FV7yWHmJDXFt8SDGFxwxe7qTyoFXO75a9QZwW1jJOZFE4/s1600/tumblr_m33t6bE6yk1qipt9v.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUdQNgclcFKW9ma0XgJiMDKVAnMPPotNx8uiQhwuFAndjmMxRtcZ5TyHtsHs6Topai3Tp-1oJjR4qNE21l6X51VPxbvd6JD8FV7yWHmJDXFt8SDGFxwxe7qTyoFXO75a9QZwW1jJOZFE4/s320/tumblr_m33t6bE6yk1qipt9v.jpg" height="229" width="320" /></a></div>
Selain itu, <b>LDR bisa ngajarin kamu banyak hal</b>, contohnya: kamu yang biasanya suka marah sama pacar kalo nggak bisa di hubungin, bakalan bisa lebih sabar, karna kalo marah kan nggak bisa diselesain secara langsung. <span style="background-color: white; font-family: inherit;"><br style="line-height: 18px;" /></span><b><br /></b><br />
<b>LDR itu bisa mengubah kamu yang egois jadi seseorang yang selalu mengalah, LDR itu bisa membuat kamu mengerti arti hadir seseorang itu. LDR juga bisa membuat kamu menghargai arti sebuah pertemuan,</b> walaupun itu hanya pertemuan singkat. Kadang kalo kamu di deketin sama orang lain, disitulah kamu baru sadar kalau kamu sayang sama si dia. LDR itu, kadang suka bikin senyum-senyum sendiri kalo lagi liat video atau foto-foto kenangan kamu berdua sama dia.<br />
<br />
Ya walaupun setelah itu harus ada air mata yang keluar dari kedua sudut mata kamu.<br />
<b>LDR itu, kalo lagi kangen rasanya pengen mati!</b> Nggak tau harus gimana, mau ketemu susah. Tapi, itulah yang bikin kamu semakin sayang sama si dia :)</div>
<div>
<span style="line-height: 18px;"><span style="background-color: white; font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihcpVRCvnqtHLaDk210B8vYWqhhhKTEz5_K4HOFgi11hAvuEHShwk4saNvBzHOofJr37jK6okFvivkHZ6KrIOujVhju-MFSxiGiO3N6_91apFVR7Ra6nY-5oTvaXo7UQqgCAWT1O1y7ms/s1600/lovematch+450x300+long-distance.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihcpVRCvnqtHLaDk210B8vYWqhhhKTEz5_K4HOFgi11hAvuEHShwk4saNvBzHOofJr37jK6okFvivkHZ6KrIOujVhju-MFSxiGiO3N6_91apFVR7Ra6nY-5oTvaXo7UQqgCAWT1O1y7ms/s320/lovematch+450x300+long-distance.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
LDR itu menyenangkan!! LDR itu bukan cuma butuh kepercayaan aja, tapi juga butuh <i>keyakinan</i>. Karna ketika kamu yakin dan percaya pada sesuatu, kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan. Buat kalian yang sekarang LDR-an jangan patah semangat!! Banyak kok distancer-distancer diluar sana, kamu itu nggak sendirian! kamu harus berjuang, karna cuma kamu dan distancer-distancer diluar sana yang bisa melewati hal seperti ini. Kalian yang LDR itu hebat dan spesial lho! Mereka yang pacaran jarak deket pasti iri sama kalian :)<br />
<br />
<div>
Jadi SEMANGAT yaa! :)</div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-71419400062120441822012-12-16T10:40:00.002+07:002013-11-13T17:01:16.799+07:00Air Mataku<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; line-height: 1.5em;">Taraaa, Kali ini aku bawain cerpen lagi judulnya Air Mataku. <i> </i>Hope you like it guys :)</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 1.5em;">------------------------------------------------------------</span><br />
<div class="mbl notesBlogText clearfix" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 1.5em; margin-bottom: 20px; word-wrap: break-word; zoom: 1;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<em><span style="font-family: inherit;"> ......Yang dicintakan pergi, yang disayangkan hilang.......</span></em></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;"><em> </em>Mungkin kalian pernah mendengar kalimat itu, jika mendengar atau membaca kalimat itu apa yang pertama kali kita fikirkan?? Mungkin fikiran kita sama, yaitu tentang <em>ketidak abadian</em> atau pun <em>kematian. </em>Jika seperti itu, siapakah orang yang paling kita takutkan?? Pernah tidak kita membayangkan?? Kita merenungkan?? Jika suatau hari mungkin sepulang sekolah, bekerja, atau bermain. Kita pulang kerumah, tiba-tiba disambut begitu bayang orang. Sejenak kita bertanya-tanya didalam benak kita. <em>Ada apa ini? </em></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><em>Kenapa dirumah banyak orang?</em>Dengan langkah yang ragu kita masuk, kita mengetuk pintu dan mengucap salam, kemudian kita memanggil <em>Ayah/ibu aku pulang .</em> Namun suara yang selalu kita dengar setiap hari,</span><br />
<span style="font-family: inherit;">bahkan suara itu pernah kita bantah, menjadi risih ditelinga kita, begitu cerewet kepada kita, tak kunjung menjawab. Kita kembali mengulangi panggilan kita <em>Ayah/Ibu aku pulang</em>, namun kembali lagi tak ada sautan, justru ada seseorang yang menghampiri kita dan mendekap kita dalam pelukannya. Perlahan kita merasakan bahu kita basah akan seseuatu, ketika orang itu mengangkat wajahnya ternya orang itu menangis. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;">Melihat itu fikiran kita kembali terusik, malah fikiran itu sekarang menjadi-jadi tidak karuan dan terkesan berfikiran negatif. <em>“Kenapa menangis ??”</em> Namun seseorang yang memeluk kita tak kunjung menjawab, seseorang itu kembali memeluk kita, dalam isaknya seseorang itu berbisik lirih. “<em>Sabar ya nak..”</em> Mendengar itu kita kembali bertanya-tanya kenapa aku harus sabar, memangnya apa yang tengah terjadi. Pelukan itu lepas, dan kita melangkah semakin dalam. Betapa kagetnya bahkan tanpa ribuan kata yang berucap, bibir menjadi beku, air mata berlinangan tanpa komando. Ya seseorang yang selama ini cerewet kepada kita, seseorang yang selalu menayakan kabar kita dan selalu memperhatikan kita, bahkan terkadang kita bentak, kita marahi, kita gunjingkan, seseorang yang susah payah membesarkan kita. Telah terbujung kaku, dengan tatapan mata yang tertutu, dengan wajah yang memutih, bentangan kain menutupinya. Tiba-tiba terdengar bisikan.”Ayah/ibumu telah pergi nak...”. Apa yang akan kita lakukan, belum sempat kita minta maaf, belum sempat kita memeluknya, belum sempat kita membahagiakannya, waktu terlebih dahulu menutup lembaranya.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">========= Ini Kisahku======</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;"> <em>Hujan</em>...Hujan turun membasahi bumi pertiwi ini, ku rasakan angin semilir yang membuat raga ini menggigil. Ternyata hujan turun bersama angin yang dingin ini, ku tompangkan dagu ini dnegan kedua tanganku sembari menyaksikan rerintik hujan yang turun dari jendela kamarku yang sengaja aku buka. Harum yang sangat khas jika hujan turun yaitu bau tanah yang basah. Ku lihat dahan daun bunga mawarku, berulang kali tergoncang hebat akibat tertimpa rerintikan huja yang bulat-bulat seperti itu. Tik..Air hujan itu turun menimpa sebuah pecahan keramik yang mampu menimbukan suara dentingan. Sungguh suguhan yang Tuhan berikan dipagi ini sangatlah luar biasa dan begitu indah. Rasa aku ingin setiap pagi hujan seperti ini, meski kesekolah harus membawa payung, berjinjit-jinjit agar rok yang aku kenakan tidak basah dan kotor. Aku sangat menyukai hujan, bagiku hujan itu ibarat dentuman piano klasik yang bersuara begitu merdu dan damai didengarnya. Tak kusangka ternyata, hampir satu jam aku berdiam didepan jendela dan memendangi hujan diluar sana. Untung saja jam dindingku baru menunjukan pukul 07.00 wib, dan itu artinya aku tidak telat sarapan pagi bersama ayah. Aku langsung beranjak, tanpa menutup jendela kamarku. Aku memang sengaja membukanya, agar secara alami udara dikamarku bisa berganti. Ibu dulu jika membangunkanku tidur, pasti akan membuka jendelanya sembari berkata<em>biar anginnya berganti secara alami, jadinykan sehat</em>.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku keluar dari kamarku dan menuju ruangan makan, ku lihat ayah dan adikku tengah menungguku. Segera saja ku percepat langkah, agar mereka berdua tidak terlalu lama menungguku. Setelah aku sampai dan sudah duduk, ayah langsung mengulurkan kedua tanganya dan meminta piring yang ada didepanku. Ini adalah kebiasaan ayah jika kami makan bersama, ayah selalu mengambilkan nasi dan menaruhnya dipiring kami, setelah itu mengambilkan lauk pauk untuk kami. Ayah begitu baik dan perhatian, aku sayang banget sama ayahku. Kami tak banyak bicara ketika makan, mungkin ada orang yang berpendapat jika saat makan. Setelah selesai makan, ayah menyuruhku untuk merapikannya kemudian membawanya kedapur dan mencucinya, kata ayah anak perempuan itu tidak boleh malas, anak perempuan itu harus pandai bersdih-bersih. Tapi tidak setiap hari kok aku selalu mecuci piring atau yang lainnya, karena kadang ayah sendiri yang melakukannya, namun seringnya pembantu kami yang melakukanknya, namun jika saat seperti ini alias pembantu lagi minta ijin untuk pulang, jadi harus dilakukan sendiri. Setelah semua bersih, ayah memanggilku dan menyuruhku untuk bergabung diruang tamu. Ku lihat ayah sepertinya tengah membawa sebuah buku yang isinya foto.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah itu foto-foto siapa ??” Tanyaku duduk didamping ayah, disebelah ayah ada adikku.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Ini foto kamu Wi, sama adikmu..”Jawab ayah yang perlahan mulai membukanya.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;"> O iya sebelumnya perkenalkan namaku Dewi Ayunda, biasa dipanggil Dewi saat ini aku tengah duduk dibangku kelas 2 SMP. Sedangkan adikku bermana Qizi Praditya, umurnya baru menginjak 6 tahun, sebentar lagi adikku wisuda Tk hehee...</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah ini Dewi ya..Ih ternyata Dewi waktu kecil gendut ya..”Ucapku menunjuk sebuah foto dihalaman pertama yang terlihat gendut. Aku bisa tau bahwa foto itu adlah foto diriku waktu kecil, pasalnya ada sebuah tahi lalat kecil didahinya, dan itu adalah tanda lahirku yang sampai sekarang masih ada.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Iya sayang ini foto kamu waktu kecil..Dulu waktu kecil kamu emnag gendut, makanya banyak.”Jawab ayah sembari membuka halaman yang kedua, disana ku dapati foto seoarang ibu yang tak asing lagi bagiku.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah dia ibu denganku ya..”Ucapku lagi emnunjuk sebuah foto seorang ibu yang tengah menggendong seorang bayi gendut dengan tahi lalat didahinya.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Iya sayang dia ibumu..ibu yang sembilan bulan telah mengandungmu, kamu tau sayang, dulu kita ibu mengandungkanmu. Ibu sudah keluar masuk rumah sakit 2 kali, yang oertama diawal kehamilan ibumu sakit, badanya lemah dan tubuhnya panas, sehingga harus dirawat dirumah sakit selama 3 hari. Sedangkan yang kedua kalinya ibumu masuk kerumah sakit, saat itu kandungan ibu 6 bulan, karena kecapean ibu mengalami pendarahan, jadi untuk mendapatkan pertolongan yang baik ibu dibawa kerumah sakit lagi dan menginap hingga 7 hari sampai kandungannya benar-benar kuat. Ibu sangat sayang kepadamu, sehingga ibu snagat mempertahankanmu.”Jelas ayah yang membuatku menangis, bagaimana tidak baru saja didamalm kandungan aku sudah menyusahkan ibu. Bukan hanya itu aku sangat terharu dengan pengorbanan ibu saat mengandungku, demi aku ibu harus mempertaruhkan nyawanya. Aku menangis bukan hanya itu, dimasa ibu hidup rasanya aku belum sempat membahagiankanya. Ayah yang melihatku menangis, kemudian mengahpus air mataku dan kemudian mendekapku.” Jangan nangis, sekarang kita lihat lagi halaman berikutnya ya.”Ucap ayah sembari melepas pelukannya.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Iya yah..”Kataku, sembari kembali memfokuslkan pandangan ini dan menghapus air mataku sendiri.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“ Ini foto ibu kamu dan kamu, setelah melahirkanmu.”Ucap ayah lagi, ku lihat ada butiran bening yang terun dari mata ayah.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah menangis..”Tanyaku mengalihkan pandanganku keayah.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah sangat terharu denga perjuangan ibumu sayang.”Jawab ayah, menghapus air matanya, namun lagi-lagi air mata itu kembali turun.” Ayah yang menemani ibumu saat melahirkanmu, ayah menggenggam erat tanganya. Sembari terus menyemangati ibumu. Ayah lihat keringat bercucuran dikeningnya, apalagi 1 jam lebih kamu juga belum lahir juga, sehingga keringat ibu semakin bercucuran, nafasnya tersentak-sentak, bahkan ibumu berkata pada ayah bahwa dirinya sudah tidak kuat. Namun ayah terus menyemakinya, kamu tau sayang ibumu kesakitan saat mencoba melahirkanmu, air mata keluar deras menahan betapa sakitnya saat melahirkanmu. Ada banyak prosese yang harus ibumu lalui, proses itu tak mudah butuh perjuangan, rasa sakit dari setiap proses itu juga berbeda-beda. Namun ibumu sangatlah kuat, meski hatinya mulai tak percaya jika dirinya akn mampu melahirkanmu, memperjuanganku untuk hidup, namun kasihnya yang sangat luar biasa menajdi semanagat, kekuatan yang sangat luar biasa, ibumu sangat hebat nak.”Jelas ayah yang tak mampu membendung air matanya, aku kembali menangis, bahkan aku terisak. Betapa hebatnya seoarang ibu, betapa luhurnya seoarang ibu, betapa kuatnya seoarang ibu, betapa tegarnya seoarang ibu. Surga sungguh dibawah telapak kaki ibu, karna perjauangannya yang begitu besar, karena kasih dan sayangnya kita dapat dilahirkan, kita dapat melihat indahny kehidupan, kita dapat merasakan apa itu udara, kiata dapat merasakan dinginya hujan, kita dapat mendengar dentingan hujan, kita dapat mendengar nyanyian burung, kita dapat emnyentuh indahnya bunga wamar, semua tak lepas karena jasanya. Terkadang kita tak sadar akan hal itu, begitu pun aku, kadang aku membantah omongan ibu, terkadang aku menyuekan pesan-pesan ibu, terkadang aku menganggap pesan-pesannya semua perkataannya itu cerwet, tak berarti, terkadang aku memarahinya, terkadang aku kesal padanya, terkadang aku tak mau menjalankan perintahnya, diamana letak penghargaan kita kepada jasa seoarang ibu yang sangat luar biasa, yang tak akan mampu tergantikan dua gunung mas, atau lautan mutiara. Ku lirik kearah sebelah ayah, dan disitu ku lihat adikku yang baru menginjak umur 6 tahun tengah menangis juga.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah, kakak, ibu meninggal gara-gara aku ya??” Tanya adikku berlinangan air mata.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Kok kamu bicara seperti itu sayang..?”Tanya ayah sembari mengusap rambutnya.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Kan ibu meninggal setelah aku lahir yah..Ayah apa aku jahat??” Adikku mejawab masih dengan air matanya bahkan sekarang adikku segukan akibat tangisnya itu. </span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Syang ibu bukan meninggal karenamu, Tuhan sangat sayang pada ibu sehingga Tuhan memanggil ibu, disana Tuhan sudah menciptakan sebuah kebahagian. Jadi itu bukan karenamu, melainkan waktu ibu untuk hidup sudah habis. Kamu tidak jahat sayang, namun kamu akan menjadi anak yang jahat jika kamu menjadi anak yang tidak baik, nakal dan lainnya. Kalau kamu jadi anak yang baik, rajin, tidak nakal maka kamu tidak sombong. Ibu sangat sayang padamu, sehingga ibu rela memberikan hidupnya untuk kamu sayang.”Jelas ayah, mendengar penjelasan dari ayah Qizi hanya mengangguk lemah sembari terus menangis.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah aku sangat sayang ibu, aku juga ridnu padanya.”Ucapku</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Qizi juga sangat rindu ibu yah..”Sambung adikku juga.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Bukan hanya kalian ayah juga sangat ridnu, ibu disana pasti rindu kita semua. Jika kita rindu ibu, maka doakanlah ibu agar disana bahagia, sampaikanlah rindu kita lewat doa kita, Tuhan pasti akan menyampaikannya.”Ayah sembari emdekap kami berdua, hingga saat ini kami tengah berpelukan, dibalik pelukan ini, adikku Qizi berucap lirih dan berdoa.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;">“Tuhan jaga ibu, jangan buat ibu menangis disana.’Doa Qizi, kami yang mendengarkannya mengamininya.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;"><em> Ibu meski ragamu telah terpendam, meski pelukanmu telah terkubur, meski suaramu telah tenggelam, meski senyumanmu telah menghilang, namun semua pengorbananmu akan selalu ku kenang. Ibu aku tau hari-hariku, tak mampu lagi disi dnegan canda, tawa, suara merdumu, dan aku tau semua kenangan indah bersamamu dulu tak akan pernah terukir kembali. Ibu selama hidupmu, aku belum ampu membahagiakanmu, justru aku sering menyakitimu, sering membantahkanmu, sering mengacuhkan pesan-pesanmu,sering tak menuruti perintahmu. Ibu tau?? Kini disetiap hariku, ku rindukan suara indah mu, aku rindu pertanyaanmu yang selalu menanyakanku, sudah makan belum?? Nanti pulang jam berapa? Sudah sholat sayang?? Ada pr tidak?? </em>Sungguh semuaku ridnu ibu, maafkan aku belum sempat membahagiakanmu hingga tiba waktu pengujung nafasmu, hingga tiba sebuah kain kafan putih membalut tubuhmu, hingga tiba rumah sempit yang tak mewah menjadi pesinggahanmu, hingga tiba butiran tanah yang mengubur tubuhmu. Maafkan aku ibu, atas semua kesalahanku. <em>OH BUNDA ADA DAN TIADA KAUKAN SELALU ADA DIHATIKU.</em>Inilah <strong><em>air mataku</em></strong>, air mata yang selalu keluar ketika mendengar betapa besar perjuanganya mengandungku, melahirkanku, merawatku membesarkanku, dan inilah <strong><em>air mataku</em></strong> yang menangis ketiak mengingat kepergiannya dan mengingat tentang kasih dan cintanya, dan mengingat kesalahanku padanya. <em>Aku mencintaimu IBU.</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: inherit;"><em> END</em> </span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="photo_right" style="clear: right; float: right; max-width: 180px; padding: 2px 0px 5px 10px;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="" class="photo_img img" src="https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/527152_453156128050189_2134801018_a.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 493px; padding: 0px;" /></span></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="photo_right" style="clear: right; float: right; max-width: 180px; padding: 2px 0px 5px 10px;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="" class="photo_img img" src="https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/552207_453156218050180_2073668283_a.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 493px; padding: 0px;" /></span></span></div>
<div class="caption">
<span style="font-family: inherit;">Didalam doa ibu nama kita selalu tersebut,,</span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 10.909090995788574px; line-height: 1.5em;">
</div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 10.909090995788574px; line-height: 1.5em;">
<span class="photo_right" style="clear: right; float: right; max-width: 180px; padding: 2px 0px 5px 10px;"><img alt="" class="photo_img img" src="https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/428896_453156354716833_1789841047_a.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 493px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 10.909090995788574px; line-height: 1.5em;">
<span class="photo_right" style="clear: right; float: right; max-width: 180px; padding: 2px 0px 5px 10px;"><img alt="" class="photo_img img" src="https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/528773_453156478050154_1625871957_a.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 493px; padding: 0px;" /></span></div>
</div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-37483773293731111262012-12-16T10:06:00.001+07:002013-11-13T17:01:16.794+07:00Gendut? Why Not?!<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Gendut? Why Not?!</b></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Awan kebiru-biruan kini berubah warna menjadi kelabu, langit kini menunjukkan sisi gelapnya. Ia pun menangis, air matanya turun ke bumi dan disebut sebagai hujan. Suara gemuruh petir juga ikut menghiasi suasana sore ini. Semua pepohonan pun basah, langit seakan marah, ia murka. Bahkan matahari pun tak berani menampakan senyumannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " Rani, buka pintunya nak " Teriak seorang wanita paruh baya dari luar kamarku, dia ibuku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Sudah tiga hari aku tidak keluar kamar, aku marah bin kesal bercampur iri. Aku marah pada nasib, kesal dengan keadaan, dan iri pada ibuku. Mengapa? Aku adalah percampuran gen antara ayah dan ibuku, tapi mengapa aku sama sekali tidak mirip dengannya. Wati permana , berusia 38 tahun. Ibu cantik nan modis, tubuhnya langsing ditambah dengan kaki yang jenjang, kulitnya pun putih bersih bak seorang artis sinetron,</span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"> rambutnya tebal dan mengembang. Sedangkan aku, putrinya ?! Athita Maharani, gadis belia berusia 17 tahun, gadis gendut dan bulat seperti bola yang siap untuk ditendang setiap saat, kakiku pun terlihat sangat pendek karena memang tinggiku saja tidak sampai menyentuh angka 155 cm ditambah lagi dengan kulit hitam legam yang melekat di tubuhku. Bisa bayangkan seperti apa aku ini?! Ahh, sudahlah aku saja tak berniat bahkan terlalu jijik untuk membayangkan diriku sendiri. Bulir-bulir air hangat terus mengalir dari sudut mataku, aku merasa Tuhan tidak adil karena menciptakanku dengan berbagai kekurangan seperti ini.</span><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Kesalahan apa yang telah kuperbuat? Hingga aku diciptakan sejelek ahh bukan, tapi seburuk ini. Aku terus mengutuk diriku sendiri, memaki semua pemberian dari-NYA. Banyak teman dan relasiku yang mengatakan bahwa aku seharusnya bersyukur, masih banyak manusia yang nasibnya kurang beruntung dari padaku. Hei, mereka bisa bilang seperti itu karena mereka tak mengalami apa yang aku rasakan! Apa mereka tidak tahu, 17 tahun aku hidup di bumi ini tak sekalipun aku mendapatkan pujian dari orang di sekitarku . Sudah banyak bahkan terlalu banyak panggilan-panggilan mereka untukku yang semata hanya untuk mencela keadaanku . Mulai dari gemplong gosong, semangka gelinding, panda obesitas, gajah bengkak bahkan sampai jin tomang. Jujur, aku marah, kesal dan sakit hati saat mereka menghujatku dengan beberapa penghinaan itu. Aku ini manusia bukan bahan lelucon! Entah sampai kapan aku merasakan ini, merasakan perasaan malu serta tidak puas dengan keadaanku tapi yang pasti aku tidak mau hidup seperti ini terus menerus. Tidak akan mau!</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">*****</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Sepertinya hari - hariku kini diselimuti sebuah kata populer yang di elu-elukan para remaja di luaran sana yaitu GALAU. Aku merasakannya hampir setiap hari bahkan setiap waktu saat aku bercermin. Melihat gambaran diriku ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " Arhh jelek sekali wajahmu Rani " Aku berbicara sendiri pada bayanganku di kaca . Ku perhatikan setiap inchi wajahku yang sama sekali tidak ada sisi menariknya sedikitpun.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " Lihat pula tubuhmu! Uh, kau lebih mirip dengan ikan paus" Lagi .. Aku terus berbicara seorang diri di depan cermin, menghujat diriku sendiri.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Setiap putaran jarum jam adalah siksaan untukku, berapa lama lagi aku akan bertahan dengan kehidupan memuakkan seperti ini. Rasanya ingin sekali aku mengakhiri semuanya, mensudahi hidupku saat ini. "There is a will, there is a way" kalimat itu rasanya sedikit membuat secercah harapan di hatiku. Membuat sedikit semangatku terus menyala. Aku akan berusaha membuat diriku sempurna, hingga orang-orang yang menghinaku merasa malu dan bersalah akan apa yang diperbuatnya. Masih terekam jelas di memori otakku, ucapan dari setiap huruf yang keluar dari mulut keji orang-orang itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " Hei Rani ups maksudku PANDA OBESITAS, wajah dan badanmu itu jelek sekali! So you're not better than me okay?! " Ejek Priscill saat aku mengalahkannya dalam event 'National Movie Student'</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">"Maharani, kau tahu? Tadi aku melihat pedagang semangka terjatuh. Semua semangkanya menggelinding bulat-bulat sama sepertimu! " Lelucon Andhara di depan kelas. Mungkin niatnya hanya untuk bercanda , tapi itu sudah keterlaluan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Senyumku mulai mengembang seperti kue saat melihat pengumuman iklan di sebuah kertas. Mungkin ini jalan keluarnya, dari semua permasalahan yang membuat hidupku suram. Ini waktunya untuk aku merubah semuanya</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">" Apa? Enggak! " Ibu menolak solusi yang aku ajukan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">" Bu, ayolah " Aku memasang tampang memelas mirip seperti kucing garong yang sudah tidak makan 2 hari</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "RANI OPERASI PLASTIK ITU BERBAHAYA, DOSA HUKUMNYA! " Suara ibu menggelegar bagai penyanyi seriosa di televisi" Ibu, apa salah aku melakukan ini? Aku hanya ingin seperti remaja normal pada umumnya. Aku ingin cantik seperti ibu, aku lelah dengan semua penghinaan yang seringkali ditujukan untukku. Aku letih bu " Penjelasan dariku yang membuat mata ibu berkaca-kaca, matanya menjadi teduh dan raut mukanya mulai melunak.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">" Baiklah, besok kita ke dokter ya sayang"</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">*****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">23 Januari 2011 adalah hari terakhirku menjadi gadis gendut jelek yang selalu dipandang sebelah mata oleh orang. Hari ini aku akan melaksanakan operasi plastik, so selamat tinggal lemak tidak berguna …</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Bu, setelah ini tidak akan ada lagi orang-orang yang menganggapku remeh" Aku memeluk profil wanita yang ada di hadapanku. Ibu hanya tersenyum tipis dan menatapku nanar. Perlahan namun pasti butiran kristal mulai terjatuh dari kedua mata indahnya. Entah apa yang ia rasakan saat ini, wajahnya terlihat sendu, matanya pun menjadi sayu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " Mengapa ibu menangis? Sudahlah operasi ini tak akan berlangsung lama. Setelah aku keluar dari kamar operasi itu, aku akan berubah menjadi gadis cantik seperti ibu" Aku menyeka air mata berharganya, tenanglah bu aku akan baik-baik saja! "</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " Sungguh ibu sangat menyayangi putri ibu apa adanya, tak peduli apapun kata orang lain. Kau tetaplah putriku" Perkataan singkat darinya yang membuat mataku kembali berkaca-kaca. Hanya ibu yang benar-benar menyayangiku sepenuh hatinya .. Ibu kini memeluk tubuh besarku, seolah tak ingin melepasku untuk menjalani sekelumit operasi menyakitkan itu</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">"Aku menyayangimu nak, semoga kau bahagia dengan tubuh barumu nanti. Semoga kau tidak akan pernah di caci orang lagi, ibu akan selalu mengingat putri besar ibu yang lucu ini. " Ia memegang kedua pipi bakpaoku memberiku semangat. Aku tersenyum bangga memiliki ibu sehebatnya, aku pasti akan selalu mengingat moment seberharga ini</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Ibu sangatlah mengerti perasaan yang menyiksa batinku hingga kini, 17 tahun sudah kami tinggal bersama pastilah dia mengetahui gundah gulana yang aku rasakan. Wati permana adalah ibu terhebat di seluruh dunia. Berton-ton berlian pun rasanya tidak mampu membalas kasih sayang tulusnya. Dari sekian banyak kemewahan di bumi ini baginya akulah harta paling berharga yang ia miliki. Terima kasih atas segalanya bu, walaupun aku tak sanggup membalasnya namun aku akan berusaha membuatmu bahagia.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Pukul 15:07 aku mulai naik ke atas kasur beroda untuk didorong masuk ke dalam ruangan operasi. Dari kejauhan ku lihat ibu yang sedang berdiri sabar menungguku di luar ruangan. Salah satu dari tim dokter itu menyuntikan sebuah cairan ke dalam tubuhku. Kini aku merasa perasaan tenang dan rileks yang luar biasa, mendadak aku merasakan kantuk yang sangat mendera dan setelah itu aku tak mengingat apapun lagi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">*****</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Seketika aku mendapati diriku terbaring di atas kasur dengan jarum infus di tanganku. Entah sudah berapa lama aku tak sadarkan diri namun yang sudah bisa kupastikan adalah operasinya telah selesai! Aku segera meraih cermin cukup besar yang terletak di meja</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">"Benarkah ini diriku? " Aku seolah tak percaya akan sosok seorang wanita super cantik yang berada di cermin yang sedang ku gunakan. Aku tersenyum puas melihat kinerja dokter-dokter hebat rumah sakit ini. Yang telah menyulapku menjadi gadis cantik luar biasa seperti ibuku. Kini aku akan memulai kehidupan baruku dengan wajah dan tubuh yang juga baru tentunya. Salah seorang suster masuk ke ruanganku, mungkin untuk mengecek kondisiku pasca operasi. Namun, prasangkaku salah! Ia justru hanya ingin memberikan surat yang ada di tangannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">" Beliau menyuruhku menyerahkan ini saat kau telah selesai operasi " Ucap suster itu lembut</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> "Tapi dari siapa ini sus? " Bukannya menjawab justru ia malah tersenyum tipis dan pergi berlalu dari hadapanku, aneh! Perlahan aku membuka surat itu dan mulai membacanya</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> <strong><em>Bagaimana sayang operasinya? Pasti memuaskan, karena ibu telah menyiapkan dokter spesialis terbaik di negeri ini. Sekarang kau telah menjelma menjadi gadis yang sangat cantik, tubuhmu pun sangat bagus. Sebelumnya ibu minta maaf nak, karena setelah kau membaca surat ini ibu sudah tidak bisa menemanimu di sini lagi. Di dunia ini! Kau tau kan biaya operasi plastik itu sangat mahal harganya dan ibu tidak punya cukup uang untuk membayarnya. Oleh karena itu, ibu menjual bagian-bagian penting organ tubuh ibu untuk memenuhi keinginanmu. Hiduplah dengan mandiri nak, hidup ini sangatlah keras. Perlu kau tahu putriku, ibu sangat menyayangimu lebih dari diriku sendiri. </em></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> <strong><em>Ibu</em></strong></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Sebuah pedang tajam serasa menancap di dadaku, rasanya sakit sekali! Hal bodoh apa yang telah aku lakukan hingga semuanya terjadi seperti ini?! Ini sama saja aku membunuh ibuku sendiri, rasa penyesalan yang diiringi perasaan bersalah berkecambuk di hatiku. Aku tak pernah menyangka jika akhirnya seperti ini, AKU MENYESAL!</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " IBU !! " </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">*****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Aku mengerjapkan kedua mataku terkena sinar kemilau sang mentari, ku dapati diriku terjatuh dari kasur tidurku. Akupun beranjak bangun dan berlari menuju kamar mandi</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " Tidak ada perubahan! " Gumamku heran saat bercermin, memperhatikan setiap garis muka dan tubuhku. Akupun tersenyum ketika menyadari bahwa diriku bermimpi! "Huhh" Aku menghela nafas panjang menandakan kelegaan. Syukurlah itu tidak sungguhan terjadi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">Dengan rambut acak-acakan dan muka yang seadanya aku keluar dari kamar. Kudapati ibuku yang sedang memasak di dapur. Akupun menghampirinya</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">" Masak apa bu? Perutku sudah nyanyi dari tadi hehe" Aku cengengesan</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> " Ini ibu masak sayur kangkung kesukaanmu, eits tapi mandi dulu sana! " Ibu tersenyum melihat tingkah anak gadisnya yang super pemalas ini</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">" Ga usah mandi, anak ibu ini tetep kece kok " Ujarku percaya diri. Sejenak ibuku mematung mendengar ucapanku lalu kemudian ia mulai menarik ke atas kedua bibirnya</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">" Udah sana mandi! Bau tau " Ibu menutup hidung mancungnya yang sontak membuatku mengangkat lengan kananku dan mencium aroma ketiakku</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">"Wangi kok bu " Sangkalku berbohong, padahal bau ketiakku itu bisa menjadi pembunuh serangga, tikus juga membunuh semangat manusia, hehe. Aku duduk di kursi meja makan dan mulai menyalakan radio 'butut' milik ayah yang berada tepat didepanku</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;">" Yups, sobat muda gue bakal puterin request.an terbanyak minggu ini. Jeng .. Jeng .. Jeng Cherrybelle-Beautiful is the winner! So enjoy this song and see you all ... " Ku dengar dengan seksama suara penyiar radio yang renyah dan enak didengar itu. Intro musik kini mulai bersenandung memenuhi ruang dapurku</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><em><span style="font-family: inherit;">Don’t cry, don’t be shy Kamu cantik apa adanya</span></em></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><em><span style="font-family: inherit;">Sadari syukuri dirimu sempurna Jangan dengarkan kata mereka</span></em></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><em><span style="font-family: inherit;">Dirimu indah pancarkan sinarmu</span></em></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"><strong><em>y</em></strong><strong><em>ou are beautiful, beautiful, beautiful Kamu cantik cantik dari hatimu</em></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><em><span style="font-family: inherit;">You are beautiful, beautiful, beautiful</span></em></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><em><span style="font-family: inherit;">Kamu cantik cantik dari hatimu</span></em></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> <strong><em>Don’t cry, don’t be shy ..</em></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> <strong><em>Kamu cantik apa adanya Sadari syukuri dirimu sempurna</em></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> <strong><em>Jangan dengarkan kata mereka</em></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> <strong><em>Dirimu indah pancarkan sinarmu </em></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"> Sambil menyantap sayur kangkung buatan chef terhebat di rumah ini, aku terus mendengar lagu ceria itu. Sudahlah , kini aku sadar cantik itu bukanlah fisik semata dan sebenarnya semua wanita itu cantik, tergantung bagaimana wanita tersebut memandang kecantikannya. Biarlah aku hidup seperti ini, dengan wajah seadanya dan badan yang jauh dari kata proposional. Mungkin inilah yang terbaik untukku, Tuhan adalah pencipta yang paling baik. Beliau punya rencana hebat disetiap ciptaannya dan aku percaya itu! <em><strong>So, gendut? WHY NOT ?!</strong></em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"><em><strong><br /></strong></em></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: inherit;"><strong><i>Ditunggu kritik dan sarannya ya guys :)</i></strong></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-1397320429512663982012-12-16T09:14:00.003+07:002013-11-13T17:01:16.790+07:00Duka Berujung Bahagia<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Hei Readers <span class="emoticon emoticon_grin" style="background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yS/x/FMXWB9DR2dB.png); background-position: -34px -566px; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: top; width: 16px;"></span> kali ini aku bakal ngepost cerpen hasil coret coretan aku <span class="emoticon emoticon_grin" style="background-image: url(https://fbstatic-a.akamaihd.net/rsrc.php/v2/yS/x/FMXWB9DR2dB.png); background-position: -34px -566px; background-size: auto; display: inline-block; height: 16px; vertical-align: top; width: 16px;"></span> wkwk, lumayan sih, tapi baca aje deh ya! maaf kalo jelek, soalnya aku masih amatir, mhehe judulnya Duka Berujung Bahagia selamat membaca!</span><br />
<span style="font-family: inherit;">________________________________________</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Aku suka senja, di saat langit berwarna jingga bercampur dengan kuning sinar matahari. Matahari pun seolah mengucapkan perpisahan pada langit karena ingin berisitirahat sejenak. Aku suka kala senja muncul di ufuk barat langit, saat hingar bingar kegiatan seolah mereda, aku suka suasananya yang mulai tenang. Seperti biasa setiap sore aku menatap langit dari balkon kamarku, duduk di kursi santai sambil memandang langit atau sekedar memejamkan mata meresapi hangat sinar mentari yang sebentar lagi hilang dari peraduannya.</span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Saat matahari benar-benar meredup dan berganti malam. Ini bukan lagi waktuku untuk menikmati hari yang santai saat senja. Denisa Andara kembaranku membuka pintu yang mengarah ke balkon dari kamarnya. Kamar kami memang bersebelahan dan balkon kamar kami juga tidak disekat jadi hanya ada satu bangku panjang untuk bersantai. “Gantian dong, gue mau nyantai di sini liat bulan!” Kami sama-sama menyukai duduk di balkon, tetapi kami memiliki waktu yang berbeda, Denis lebis suka malam hari saat bulan muncul dan aku lebih suka saat senja.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Rese lo baru juga jam tujuh, bulan juga belom nyampe tau masih di barat noh, ganggu aja!” Aku bangkit sambil menggerutu kesal melihat Denis. “Dengerin gue ya, justru saat bulan muncul di barat itu yang keliatan keren banget. Lagian kan lo kan udah sepanjang sore duduk di sini tau.” Aku masuk meninggalkannya di luar. Dulu kami selalu menyukai hal yang sama, aku dan dia bukan dua orang yang kembar identik, aku cendrung mirip dengan ayah dan Denis lebih mirip dengan bunda.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Kami dua orang yang selalu bersama, memiliki kebiasaan yang sama dan menyukai hal yang sama. Aku dan Denis bisa dibilang sama-sama cantik, meski kami tidak mirip. Dia punya kelebihan yang membuatnya menarik begitu pula denganku. Sekarang kalau melihat kami berdua bukan seperti saudara yang saling melengkapi lagi, tapi kami lebih memilih untuk seminim mungkin bertemu. Aku juga berubah bukan lagi seorang Gashani Alandra atau Gesha yang lembut seperti Denis. Sebuah kejadian di masa lalu yang membuat aku dan Denis berubah menjadi kaku tak seperti dua orang saudara kembar. Aku berbaring di tempat tidurku dan kembali mengingat masa laluku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Aku tidak pernah membencinya, sama sekali tidak hanya saja melupakan sesuatu yang saat itu menikamku sangatlah sulit sekarang. Dulu aku punya pacar dari SMP kelas tiga, namanya Canavaro, hubunganku dengannya berlanjut sampai kelas dua SMA. Tidak perlu diragukan lagi aku sangat menyayanginya, tapi sayang kerena aku dan Denis sering menyukai hal yang sama, Denis juga mulai menyukai Canavaro. Aku tidak tahu bagaimana prosesnya mereka mejalin hubungan juga di belakangku. Sampai pada suatu senja aku melihat mereka bersama sedang berciuman di taman dekat perumahanku. Jangan tanya apa yang aku rasakan, pasti sangat menyakitkan tapi aku tidak bisa membenci Denis karena dia adikku. Aku menghela napas panjang dan memanggil mereka berdua.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">“Denis, Varo! Apa yang kalian berdua lakuin?” aku berusaha bersikap setenang mungkin, tapi tanganku mengepal menahan amarah. Mereka berdua kaget dan saling melepaskan. Tampak raut wajah Denis merasa bersalah begitu juga wajah Canavaro.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">“Gesha, gue minta maaf bukan maksud gue buat ngerebut cowok lo. Gesh, please jangan marah sekarang dengerin gue dulu ya! Jujur gue emang suka sama Canavaro, diem-diem gue deketin dia dan nggak nyangka dia juga ngebales usaha gue. Apa yang lo liat barusan itu kesalahan gue Gesh, gue yang maksa dia buat nyium gue. Jujur gue penasaran perasaan Varo lebih milih gue atau lo, dan yang tadi gue rasain dia bingung Gesh. Gue rasa dia sama-sama sayang sama kita berdua.” Denis memberikan alasan yang bukan menenangkanku, tapi justru membuatku semakin sakit. Ku lihat Canavaro dengan wajahnya yang cemas dan merasa sangat bersalah. Dari tadi dia hanya mampu berdiam diri tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Aku mendekatinya dan menatap matanya dengan bendungan air mata yang masih coba ku tahan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">“Kamu nggak seharusnya kaya gini. Kalau kamu sayang sama Denis kamu bilang baik-baik sama aku. Sekarang liat deh, aku kecewa banget sama kamu. Aku nggak akan marah kalo emang cewek itu Denis. Kamu bebas dari aku sekarang! Aku janji nggak akan mempermasalahin hal ini. Aku sayang kamu dan aku juga lebih sayang Denis adikku, aku ikhlas Varo. Maaf kalo selama ini buat kalian susah harus sembunyi-sembunyi di belakangku, semoga bahagia.” Aku memegang kedua pipinya dan menciumnya sekilas lalu berbalik pulang ke rumah.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Senja hari ini memberikan goresan dan kenangan buruk untukku, aku melihat kebelakang mereka berdua sedang berdebat entah apa yang mereka perdebatkan. Aku sudah tidak ingin tahu lagi masalah mereka. Aku kembali berjalan ke arah rumahku, dari belakang Varo mengejarku dan memanggil namaku. Aku behenti sejenak ku lihat pula Denis dibelakang Varo mengejarnya. Sayang saat Varo hendak menghampiriku yang ada di seberang jalan, sebuah mobil berkecepatan tinggi menabrak tubuhnya. Aku tidak percaya apa yang barusan aku lihat, rasanya jantugku berhenti berdetak. “Varo!” teriakku bersamaaan dengan Denis.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Aku bersama Denis dan pengendara mobil menghampiri dia yang sudah berlumuran darah. Aku memeluknya dan memangku kepalanya di kedua pahaku, sangat jelas walaupun lirih kata-kata terakhirnya padaku ,“Maaf untuk kesalahan bodoh yang aku lakuin ke kamu. Tadinya aku mau ngejar kamu dan berlutut minta maaf kamu, tapi aku sekarang sadar di saat terakhir aku liat kamu, kematian yang bisa nyelesaiin semua ini. Aku, kamu dan Denis emang seharusnya nggak akan ada yang bisa memiliki, karena akan melukai satu sama lain. Maafin aku Gesha, semoga setelah ini kamu bahagia!” Setelah itu badannya lunglai dan matanya terpejam sempurna, ada segaris senyum di bibirnya dan air mata yang keluar dari kelopak matanya yang terpejam bercampur dengan darah yang keluar dari kepalanya. Airmataku bercucuran, tidak percaya apa yang terjadi barusan dia masih bisa berbicara sangat jelas, mungkin dia menahan sakitnya dan sekarang dia sudah benar-benar tertidur tenang dipangkuanku.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Setelah Varo dibawa ke rumah sakit dia benar-benar dinyatakan meninggal. Paginya dia di makamkan, hanya aku dan Denis yang masih berada di makamnya. Aku tidak mengucapkan sepatah kata pun hanya memandangi batu nisannya, sebelum pergi aku sempat mencium batu nisannya dan pergi meninggalkan Denis di belakangku.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Denis menyusulku, dia seperti ingin mengungkapkan sesuatu, “Gesh, gue minta maaf ya sama lo. Gue tau banget gue adek lo yang nggak tau diri. Ini semua salah gue kan Gesh? Varo pergi buat selamanya.” Denis masih saja meracau mengungkapkan penyesalannya, tapi bukan kata-kata seperti itu atau macam itu yang ingin ku dengar sekarang. Bukan kata-kata yang menyalahkan diri sendiri. “Udahlah Den, percuma juga lo ngomong kaya gitu Varo udah nggak ada. Baguskan malah, nggak ada sakit hati lebih jauh lagi nanti. Tuhan emang udah bikin jalannya kaya gini, percuma lo nyalahin diri sendiri nggak guna.” Itu kata-kata pertamaku yang agak kasar untuk Denisa, dan mulai saat itulah aku berubah menjadi sosok yang lain. Bukan Gesha yang manis dan manja tapi Gesha yang cuek, tegas dan tidak banyak bicara, bahkan sampai sekarang sudah setahun kejadian itu berlalu. Sedangkan Denis, aku rasa dia cepat pulih hari-harinya sudah kembali ceria, tapi entahlah seperti ada sekat diantara kami berdua.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">*****</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Lamunaku buyar saat pintu kamarku diketuk dari luar, tok.. tok.. tok.. “Gesh, nyokap nyuruh makan malem, ayah juga udah pulang tuh!” suara Denis terdengar dari balik pintu kamarku, ternyata dia sudah tidak lagi duduk di balkon atau langit mendung jadi bulan tidak muncul. “Iya, sebentar lagi gue turun!” terdengar derap langkah Denis menjauh dari kamarku. Aku berkaca dulu sebelum turun, mataku agak merah karena menangis mengingat kejadian setahun yang lalu. Ku tetesi obat mata agar menetralkan kembali warna mataku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Makan malam hari ini seperti biasa diselingi obrolan kejadian hari ini, dan begitu pula seperti biasa aku lebih banyak menyimak pembicaraan kedua orang tuaku dan adik kembarku Denis. “Ayah, bunda, aku minggu depan ada lomba dance sejakarta loh, ayah sama bunda dateng yah!” seru Denis dengan wajah yang sumringah, aku masih meneruskan makanku tanpa merespon ucapannya, “Wah, bisa tuh nanti kita nonton, kebetulan minggu depan ayah lagi nggak sibuk, nanti kita sekeluarga bisa dateng dukung kamu lomba. Kamu juga dateng ya Gesh, biar kita bisa pergi liburan bareng.” Denis mengangguk sambil tersenyum, “Maaf, aku nggak bisa dateng, minggu depan aku ada lomba judo tingkat nasional. Bunda, aku udah selesai makan, aku ke kamar duluan ya. Ada tugas yang belum selesai.” Bunda hanya mengangguk dan tersenyum simpul, ayah menatapku dengan pandangan prihatin entah apa maksudnya dan Denis sendiri diam tanpa menatapku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Pagi ini aku kembali sekolah, aku lebih memilih memakai sepeda motor dari pada naik mobil diantar supir ayahku bersama Denis. Ingat aku tidak membenci Denis, hanya saja berada dalam satu tempat yang sama dalam waktu yang lama kan membuatku makin canggung, atau lebih buruknya Denis menganggapku sangat mebencinya. Makanya aku lebih memilih mengendarai sepeda motor.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Sudah pukul tujuh kurang lima menit, aku hampir terlambat sampai di sekolah SMA Pelita Bangsa, buru-buru aku menggas motorku agak keras saat masuk pintu gerbang, tapi tidak sengaja aku menabrak motor depanku, untung saja dia tidak jatuh. Dia menoleh mentapku dengan pandangan mata tajam dan memarkirkan motornya. Aku juga segera memakirkan motorku, “Maaf tadi nggak sengaja. Motor lo nggak apa-apa kan? lo juga nggak kenapa-kenapa kan?” Orang itu membuka helmnya dan menatapku dengan pandangan matanya yang tajam, tapi sedetik kemudian dia memandangku sambil memamerkan senyumnya yang jail, aku rasa aku bakal sering berurusan dengannya mulai dari sekarang. “Nggak kenapa-kenapa kok, cuma kalo lo grogi gitu ada gue di depan lo jangan sampe kaya tadi lagi lah ntar kalo gue jatoh mental, terus berdarah-darah, lo juga yang bakal nangis-nangis kan?”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Aku terdiam mendengar kata-katanya, bukan karena kata-kata narsisya tapi karena kata-kata terakhirnya mengingatkanku kembali pada sosok Canavaro. Dia menepuk pundakku berkali-kali, wajahnya berubah cemas menatapku, “Lo kenapa? Ehh kata-kata gue ada yang salah ya? Maaf ya gue kalo ngomong emang suka sembarangan.” Seketika aku sadar dan hanya memberinya senyum simpul. Aku berbalik dan berjalan menuju kelasku di lantai tiga XII IPS 2, dia menyusulku dan berjalan sejajar denganku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Bareng dong gue juga telat nih, oiya nama lo siapa nih? Denger-denger lo kembarannya Echa ya? tapi kok ngggak mirip sih?” Denis memang sering dipanggil Echa di sekolah, hanya aku dan keluarga terdekat saja yang memanggilnya Denis. “Iya kembar nggak identik, gue Gesha.” Jawabku singkat, dia menatapku bingung seperti sedang mencari celah agar aku lebih banyak membuka mulutku untuk menanggapinya berbicara.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Gesha, kaya nama wanita itu tuh yang di Jepang.” Aku melotot ke arahnya, benar-benar bikin kesal dia, “Itu geisha bukan gesha, nama gue Gesha beda nyebutnya tau, Gashani Alandra!” Sepertinya aku terpancing dengan caranya, membuatku mengeluarkan kata-kata yang panjang. Dia tertawa keras sepanjang koridor melihat responku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Oke sorry, gue juga becanda kok, lagian geisha juga bukan sebagai pekerja seks kok, itu cuma pekerjaan sebagai penerima tamu saat upacara minum teh, cuma sekarang ini geisha disalah artikan sebagai pekerja seks. Nama gue Mahesa Leondra, lo bisa panggil gue Esa atau Leon. Ehh iya gue sekelas sama kembaran lo, Echa di kelas XII IPS 3.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Oke, gue rasa cukup lo ngomong banyak gitu gue pusing dengernya.” Aku melangkah memasuki salah satu bilik tolet agar dia berhenti mengikutiku. Aku rasa aku sudah terlambat masuk kelas, pelajaan pertama adalah kelasnya Pak Darma guru Matematika yang paling kiler, kalau aku masuk ke kelas sama saja bunuh diri. Akhirnya aku pergi ke kantin sekalian sarapan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Astaga, orang itu juga berada di kantin sepertinya firasatku benar, aku akan lebih sering berusurusan dengan orang ini, meskipun sepertinya aku baru melihatnya tadi pagi. “Hai Gesh! Cabut juga ya lo? Kelas gue pelajarannya Bu Yanti, ekonomi kalo gue masuk telat yang ada suruh ngerjain soal di papan tulis, ngerti aja nggak. Lo pelajaran siapa?” sapa Leon.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Lo kalo ngomong emang kaya orang curhat ya? panjang banget.” Jawabku singkat. Dia tersenyum manis menatapku lama, “Sebenernya nggak, gue nggak suka banyak omong cuma ngeliat lo yang lebih banyak diem dari gue. Jadi, gue rasa gue harus lebih cerewet dari lo.” Aku menatapnya sekilas lalu menyeruput teh hangatku, “Kalo gitu jadi diri lo aja jangan kebanyakan ngomong gue risih ngeliat lo.” Dia kembali tertawa geli mendengar jawabanku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Lo tau nggak Gesh? Lo itu sama Echa sama-sama cantik tapi dia itu lebih girly dibanding lo, jadi cantiknya keluar banget, kalo lo itu cuek liat deh apa yang lo pake cuma seragam SMA sama gelang item butut di tangan lo. Setau gue dulu waktu lo masih kelas satu lo berdua dandannya mirip dan sama-sama cantik, ceria dan banyak temen. Sekarang kalo gue liat lo beda banget deh dari yang dulu. Sadar nggak? Gue selalu ada di sekitar hidup lo sama Echa? Gue temen sekelas Echa dari kelas satu dan otomatis gue juga sering liat lo , tapi tadi pas kita ketemu lo sama sekali nggak kenal gue. Makanya gue pura-pura juga nggak tau nama lo siapa dan nggak tau lo kembarannya Echa. Gue penasaran banget apa yang bikin lo berubah jadi kaya gini.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Kalo cuma buat itu lo ngintilin gue dari pagi, lebih baik nggak karena usaha lo bakal sia-sia!” Itu jawabanku, sebelum aku berdiri untuk meninggalkan kantin, tapi satu tangan mencengkram tanganku erat, “Oke, maaf gue nggak bermaksud gitu. Gue cuma mau kenal lo, boleh kan?” dia memandangku tepat di manik mataku, pandangannya tajam tapi teduh, dia serius tapi tidak menakutkan, aku mengangguk sekali dan seketika senyumnya pun merekah dari bibirnya yang merah alami.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">*****</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Sudah sebulan ini aku mengenal leon dan akhir-akhir ini ada yang berbeda dalam hidupku. Aku menjadi lebih mudah tersenyum dan tertawa. Pembawaannya yang selalu terlihat tenang tanpa terpancing emosi membuatku lebih merasa nyaman dengannya. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan perasaanku, aku sendiri bingung memikirkannya. Sore ini aku kembali menatap senja, bukan di balkon kamarku tapi di ayunan depan rumahku. Aku duduk bersandar di ayunan dan mataku menerawang menatap langit.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Dulu aku sering menatap senja dari ayunan ini bersama Canavaro, menikmati ketenangan dan hangatnya sinar matahari sore yang meresap ke pori-pori kulitku. Setelah kejadian itu, aku tidak pernah lagi mau melihat senja dari ayunan ini, karena saat senja muncul itulah saat aku benar-benar mengingat kejadian yang paling melukai hatiku. Hari ini, aku tidak mengerti mengapa sejak pukul empat sore aku sudah duduk di ayunan ini sambil menatap langit yang perlahan-lahan berubah warna. Percaya atau tidak bayangan wajah Leon seperti terbentuk di sisa-sisa guratan awan sore, aku tersenyum memandangnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Tidak lama ayahku pulang dari kantornya, begitu turun mobil dia tidak langsung masuk ke rumah. Ia menghampiriku dan duduk tepat di depanku, aku tersenyum kecil menatap wajahnya yang terlihat cukup lelah, “Ayah kok nggak masuk? Kan baru pulang pasti capek.” Dia menggeleng pelan dan membalas senyumku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah, mau nemenin anak ayah di sini. Ayah nggak tega liat kamu setahun belakangan ini. Gashani Alandra, bagi cerita sedihmu sama ayah. Udah setahun lebih kamu berubah kaya gini, kamu kehilangan keceriaan kamu, temen-temen kamu, sikap kamu dan pandangan mata kamu yang berbinar setiap harinya. Kamu tukar semua itu dengan sikap dingin kamu, kesendirian kamu dan kesedihan kamu, pandangan mata kamu cuma ada kesedihan, kekecewaan dan luka yang seharusnya kamu nggak kamu rasain di usia kamu saat ini. Gesha, cerita sama ayah sekarang semua yang kamu rasaian. Kamu tau nggak Canavaro juga nggak akan tenang liat kamu yang kaya gini sekarang. Maafin Denis, kamu harus coba ikhlas lepas semuanya, jangan ada dendam dan benci dalam hati kamu! ”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Air mataku mulai bercucuran, kata-kata ayah yang tenang itu membuatku merasakan perhatiannya yang menyentuh hatiku, sifat manjaku pada ayah kembali muncul di saat seperti ini. “Aku nggak pernah marah dan benci sama Denis ayah, aku bahkan sayang banget sama dia. Aku cuma belum bisa lupain semuanya. Aku sakit yah, sakit banget kalo aja ada sedikit perasaan yang bisa aku luapin depan Denis, gimana sakitnya aku, gimana kecewanya aku sama adikku mungkin akan lebih baik, tapi aku nggak bisa karena dia satu-satunya saudara aku, aku nggak bisa marah terlebih lagi benci sama dia. Maafin aku, untuk semua sikapku selama ini, aku cuma nggak tau apa yang bisa aku lakuin. Aku masih sayang sama Canavaro yah, tapi sekarang dia udah pergi jauh, terlebih lagi sebelum dia pergi dia sempet ngecewain aku sama adikku sendiri. Aku bingung mau gimana ngeluapin perasaan sakit yang ada, aku belajar judo cuma biar aku puas ngeluarin emosi aku, tapi itu nggak pernah cukup yah.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Ayah memelukku lembut, aku menangis di bahu ayahku. Nyaman sekali berada dalam pelukan ayah, karena dari kecil aku lebih dekat dengan ayah dari pada bunda. Dia mengurai pelukannya, matanya merah, ayah juga menangis mendengarkan ceritaku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Gesha, ayah ngerti semua yang kamu rasain. Percaya deh, saat ayah suka sama bunda kamu juga dulu jalannya susah. Banyak banget hal yang dateng buat misahin ayah sama bunda. Bahkan ayah harus kehilangan bunda kamu selama lima tahun gara-gara dia berkorban untuk temennya yang suka sama ayah. Kamu juga harus belajar ikhlas, percaya sama Tuhan Gesh, mengadu sama Tuhan. Kamu harus percaya dibalik semua air mata kamu akan ada kebahagiaan yang luar biasa yang akan kamu dapet nanti. Jujur aja ayah nggak tau harus ngapain lagi liat kamu yang sehari-harinya kaya gini terus.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Ayah jadi kaya nggak berguna depan kamu. Maafin ayah juga yang kurang peka sama kamu. Ayah lupa kamu lebih deket sama ayah dibanding sama bunda, tapi asal kamu tahu bunda kamu yang suka senyum depan kamu itu juga sering nagis malem-malem karena nggak tega liat anaknya yang cantik ini jadi berubah murung.” Ayah mengusap air mataku dan aku jadi tersenyum mendengar setiap kata yang aku katakan, aku memeluknya lagi dan berguman “makasih ayah.”</span><br />
<span style="font-family: inherit;">“Yaudah masuk yuk, udah mau magrib tuh!” aku tersenyum jail, “Ayah, gendong belakang ya. aku lagi pengen digendong sama ayah lagi.” Alis ayah menyatu dan keningnya berkerut, tapi akhirnya dia mengangguk dan tersenyum lalu aku melompat ke punggung ayah. Bunda mengintip dari jendela dan dia tersenyum melihatku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">****</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Setelah makan malam aku duduk di balkon kamarku, sambil membaca kumpulan soal-soal UN. Saat ini bulan tidak ada karena langitnya mendung, jadi Denis tidak akan duduk di sini malam ini. Ternyata dugaanku salah, Denis keluar dari pintu kamarnya menuju balkon sambil membawa secangkir cokelat panas. “Sorry gue nempatin tempat lo, gue pikir lo nggak mau duduk di sini, soalnya nggak ada bulan. Yaudah gue ke dalem dulu deh.” Aku bangkit dari dudukku, tapi sebelum membuka pintu kamar Denis memanggilku. “Gesh, duduk sini aja, nggak apa-apa bangkunya kan panjang.” Aku menimbang-nimbang untuk masuk atau tetap di sana, akhirnya aku memutuskan untuk tetep duduk di sana.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Aku kembali serius dengan buku yang sedang aku baca, Denis mulai membuka suaranya lagi, “Gesh, lo suka sama Leon?” Aku agak bingung dengan arah pembicaraannya, “Hemm.. emang kenapa?”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Jadi lo suka juga sama dia? Gue suka sama dia, Gesh.” Aku menghela napas pendek, “Lo suka ya tembak aja, ambil buat lo Cha, lo lebih dulu kenal dia kan?” jawabku masih sambil melihat bukuku. “Gue nggak mau lo selalu ngalah sama gue Gesh, lo marah ya sama gue? Lo kalo manggil gue pake Echa pasti lo lagi marah sama gue.” Aku menatapnya tajam “Kalo gue manggil lo Den, ntar gue disangka songong manggil nama nyokap. Terus lo mau gue gimana? Nyuruh gue jadian terus ntar lo nembak dia lagi di belakang gue? Atau lo yang jadian terus nanti gue yang gantian ngerebut dia dari lo? Atau lo mau dia mati juga kaya Canavaro? Gue nggak ngerti sama lo!”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Aku masuk ke kamarku dan meninggalkannya di balkon sendirian, entah apa yang dia lakukan aku sudah cukup lelah saat ini. Bukan aku tega berkata seperti itu pada Denis, aku hanya ingin dia mengerti. Leon sosok itu harus juga aku lepas untuk Denis, adikku. Ahh perasaanku benar-benar kacau. Saat aku mengenal Leon dia yang mampu membuatku sedikit berubah dan mengenal dunia kembali, tapi kalau masalahnya adalah Denis juga menyukai Leon maka aku lah yang harus mundur.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">*****</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Pagi ini aku kembali datang hampir terlambat, semalam aku tidak bisa tidur. Lagi-lagi aku bertemu Leon di depan pintu gerbang motorku berada persis di depannya. Dia mngklaksonku berkali-kali, tapi aku acuhkan begitu saja. Saat aku memarkirkan motorku dia menghampiriku, “Sombong banget lo gue klaksonin juga!” aku masih cuek saja menghadapinya. Ku tinggal dia di parkiran sekolah, “Lo kenapa lagi sih Gesh? Galau mulu kerjaannya!” Leon menarik tanganku agar aku berbalik menghadapnya, tatapan matanya yang tajam menusuk hatiku, dia seperti kesal karena ulahku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Lo jangan deket-deket sama gue lagi. Gue nggak mau kejadian yang bikin gue ancur keulang lagi. Gue nggak mau lo mati juga karena terlibat urusan cinta yang picisan sama gue dan Denis! Mending sekarang lo pergi ke Denis dan jangan deket-deket gue lagi!” Seketika air mataku kembali turun dengan derasnya, untuk pertama kalinya aku kembali menangis di hadapan cowok selain Canavaro.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Leon memeluk tubuhku yang gemetar karena emosi, aku yang sadar langsung mendorong tubuhnya sampai terbentur tembok koridor sekolah. “Gue nggak mau lo kaya Canavaro, gue nggak mau ngeliat lo juga pergi selamanya karena keegoisan gue dan Denis. gue mau lo jangan ganggu gue!”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Kenapa? Kenapa gue harus deket-deket sama Denisa? Gue nggak mau Gesha, gue maunya deket sama lo! Gue sayangnya sama lo bukan sama dia! Kalo gue nggak bisa suka sama dia kenapa harus dipaksa? Siapa pun Canavaro itu, apa hubungannya sama gue?”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Lo salah Gesh, Canavaro pergi karena gue bukan karena lo. Gue yang berusaha ngerebut dia dari lo. Gue yang salah Gesha, gue yang maksa dia nyium gue di taman, gue yang maksa dia ngelakuin itu. Waktu lo pergi tau apa yang dia bilang? Dia bilang, lo itu cewek yang paling ngerti dia dan yang paling tau dia, lo bahkan bisa nyentuh hati dia sampe ke dasarnya. Waktu lo bilang lebih baik dia sama gue aja, dia sadar selama ini dia salah. Salah banget udah ngecewain lo, dia hampir nangis waktu itu, dia bilang dia nggak kuat kalo harus kehilangan seorang Gashani Alandra. Cuma cowok goblok yang bisa ngelepas lo, karena bukan masalah cantik aja tapi lo berkesan buat dia dengan segala sikap lo.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Lo tau nggak gue sempet maksa dia dan mohon-mohon supaya dia tetep sama gue tapi dia nolak, dia beneran sayang sama lo dan ngejar lo sampe akhirnya kecelakaan itu nggak bisa dihindarin. Kalo ditanya siapa yang salah jawabannya itu gue Gesh, gue nggak ada bersyukurnya punya kakak yang luar biasa kaya lo. Gue bingung dan gue nggak ngerti harus ngapain? Lo nggak marah sama gue, nggak benci sama gue tapi sikap lo berubah dingin ke semua orang. Sumpah gue kehilangan lo banget Gesh! Gue nggak pernah berani nanya lo kenapa, karena gue tau itu gara-gara gue.” Denis yang tidak tahu datang dari mana membeberkan segalanya di depan koridor sekolah ini. Untung saja semua siswa sudah masuk ke kelas masing-masing jadi suasananya sepi. Guru-guru yang tadinya mau menegur mereka untuk segera masuk kelas, seakan terhanyut dengan cerita dua saudara kembar ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Gue mau masuk kelas, udah telat!” aku meninggalkan dua orang itu bersama guru-guru yang tadi sempat menonton kami. Aku malu menjadi tontonan mereka semua, ahh dua orang itu benar-benar menguras emosiku sejak kemarin dan yang jelas mereka berdua tidak tahu tempat sama sekali. Lucunya aku kesal, sedih, tapi juga malu dan ingin tertawa mengingat kejadian tadi. Telat sepuluh menit pelajaran Pak Darma sukses membuatku harus di tendang dari kelas dan nasibku kembali ke kantin sambil sarapan pagi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Gue nggak tau lo bisa nangis-nangis juga, gue pikir lo itu udah beku nggak punya perasaan. Gue juga pengen tau siapa Canavaro, kayanya dia ninggalin kenangan banget buat hati lo, dan gue juga pengen tau apa yang lo rasain ke gue.” Sosok Leon kembali menghampiriku yang sedang makan nasi goreng Bu Minah, aku meliriknya sekilas dan kembali sibuk dengan makananku. “Bisa nggak sih lo jawab gue sekarang!” Aku sedikit kaget saat leon mengebrak meja kantin, ku pandangi dia dengan pandangan menantang.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Lo pagi-pagi udah berisik, bikin rusuh aja! Gue lagi makan nggak perlu pake gebrak-gebrak meja. Siapa pun Canavaro, dia orang yang berarti buat gue, puas lo?” aku kembali duduk dan menenggak teh hangatku. “Gue belom puas! Kenapa lo bilang kalo gue deketin lo, gue bisa mati, emang lo siapa bisa ngomong gitu? ”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Kalo lo nggak percaya bakal mati yaudah ribet banget, Canavaro cowok gue tapi meninggal setahun lalu gara-gara ngejar gue. Abis gue putusin nggak mau, lo denger ceritanya sendiri kan tadi. Jadi, jangan kebanyakan nanya!” Aku menjawab semua pertanyaannya dengan sedingin mungkin, padahal dalam hatiku aku takut Leon marah, pandangan matanya membuatku benar-benar terkunci saat sekali saja menatapnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Kenapa dia harus lo putusin? Kan akhirnya dia malah pergi buat selamanya ninggalin lo.” Dia memaksaku untuk menatap matanya, “Gue mutusin dia karena dia sama Denis juga saling sayang, dia ciuman sama Denis di taman dan dia ngecewain gue, mungkin lo denger gue orang munafik, tapi gue nggak mau adek gue patah hati gara-gara gue. Kata siapa kalo gue nggak mutusin dia dan dia nggak pergi buat selamanya hubungan gue, Denis dan Canavaro akan baik-baik aja? Niat lo emang pengen bikin gue nangis lagi ya? kalo lo menghargai gue, lo nggak akan ungkit-ungkit Canavaro saat ini.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Gue cuma mau tau hidup lo aja, sebelum gue masuk jauh lebih dalem ke hidup lo. Tugas pertama gue berarti nyembuhin lo dari patah hati dan gue rasa itu udah bekerja selama sebulan ini.” Aku tersedak teh hangatku, mendengar Leon ngomong begitu. “Haduh lo ngomong apaan sih?” dia duduk di depanku dan membantu mengelap air teh yang sedikit tumpah dari bibirku. “Gue suka sama lo, cukup layak nggak gue buat gantiin Canavaro?”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Leon, lo dengerin gue ya, adek gue suka sama lo jadi mending lo sama Denis aja. Dia cantik kok, gak kalah cantik dari puteri Indonesia.” Leon menggelengkan kepalanya, “Gue nggak suka sama Echa, lagian kalo dia nggak kalah kaya puteri Indonesia lo juga nggak kalah kaya Miss World.” Kok kelakuan Leon terkadang benar-benar keterlaluan sih. Aku bingung ada cowok yang seperti ini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Udah Gesh, terima aja lagi Leon! Gue janji deh nggak akan ngerebut dia lagi dari lo. Soalnya gue udah sama Ka Rafka.” Denis tiba-tiba muncul di belakangku. Tunggu dulu Denis jadian sama Ka Rafka, anak tante Dira dan Om Raka. Bukannya mereka tinggal di Bandung sekarang dan keluarga kami juga cukup lama tidak pernah bertemu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Lo jadian sama Ka Rafka? Sejak kapan? Bukannya semalem lo bilang lo suka sama Leon juga?” Tanyaku berentetan, “Satu-satu aja kalo nanya Gesh, semelem gue belum selesai ngomong lo udah masuk lagian gue juga cuma mau ngetes lo doang, lo suka apa nggak sama Leon. Ternyata suka kan? Ka Rafka itu udah pindah dari Bandung ke sini sejak enam bulan lalu. Lo sih sukanya ngurung diri di kamar jadi kalo dia dateng sama tante Dira lo nggak muncul. Padahal sebenernya Ka Rafka tuh tertariknya sama lo, tapi karena lo nggak pernah nemuin dia selama ini, jadi dia sekarang jadian sama gue deh.” Anak itu sama sekali tidak berubah, sepertinya enak dikerjain nih. Sekalian ngerjain Leon.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Wah gue kelewatan banyak nih, tadi lo bilang Ka Rafka sukanya sama gue kan awalnya. Berarti lo ngerebut dia lagi dong. Berhubung gue tertariknya sama dia jadi gue bakal ngerebut dia dari lo!” ucapku tegas penuh penekanan. mereka berdua kaget wajahnya pucat pasi, seketika mereka berteriak bersamaan, “APA? Nggak Boleh!” aku tersenyum sinis dan berbalik dari mereka sambil tertawa sepelan mungkin. “Whatever!”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Mereka berdua mengejarku dan menarik tanganku, “Lo jangan gitu dong Gesh, gue kan ade lo.” Ucapnya memelas, “Lo mau ngerebut si Rafka itu, ntar gue benuh diri nih.” Leon pun sama memelasnya. Aku tidak tahan akhirnya tertawa ngakak sambil memegang perutku, “Kena lo gue kerjain! Itu hukuman buat lo yang sering bikin gue nangis-nangis adekku yang rese, nggak tau malu dan sedikit bego.” Kulihat mereka berdua geram melihatku, “Apa? Mau marah-marah sama gue? Sini! Gue tinggalin beneran lo!” Aku menunjuk Leon, dia yang tadinya sudah ingin meledak menjadi kalem kembali. Kalau dilihat-lihat Leon mirip ayahku, kalau ayah sama bunda lagi berantem terus bunda ngancem, ayah pasti langsung lembut lagi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Gesh, lo udah nggak marah sama gue kan? lo udah balik jadi Gesha yang dulu kan?” Denis menatapku dengan wajahnya yang sendu. “Gue nggak pernah marah sama lo, kecewa iya, tapi gue lebih sayang sama lo kok. Kalo untuk balik lagi kaya dulu gue rasa nggak bisa deh, gue udah nyaman sama yang sekarang, gue suka judo, gue suka penampilan gue yang sederhana dan nggak repot kaya lo, tapi gue tetep kakak kembar lo.” Denis langsung memelukku erat, rupanya dia juga kangen denganku. “Gue boleh deket-deket sama lo lagi kan sekarang?” Aku hanya mengangguk dan tersenyum, “Maafin gue ya udah jauhin lo, adek gue sendiri, tapi gue perlu waktu untuk nyusun hati gue lagi.” Leon masih menatapku dengan pandangan matanya yang teduh, aku tidak tahu kenapa, tapi aku sangat tersanjung dengan caranya melihatku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">“Kalo gue? Apa gue udah boleh masuk dalam hidup lo? Gue layak kan buat gantiin Canavaro?” tanyanya serius, wajahnya yang manis dengan alis tebalnya yang bertaut dan tatapan matanya yang teduh dan tajam seakan membiusku. Aku mengangguk dan tersenyum lalu memeluknya, “Lo terikat kontrak, nggak boleh ninggalin gue selamanya!” dia mengangguk dan seketika mencium bibirku, sepertinya kami tidak peduli ini kantin sekolah. Denis pun memilih untuk meninggalkanku dan Leon di kantin.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">****</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Hari ini malam minggu aku dan Denis akan double date bersama pasangan kita masing-masing, tapi ternyata dasar ayah sama bunda tidak mau kalah. Katanya mereka juga ingin bertemu Tante Dira dan Om Raka, jadilah kami akan makan malam keluarga. Ayahku Ramanda Wijaya dan Bundaku Denatya Rizky, ingin mengingat kembali kisah cinta mereka berdua saat masih muda dulu, katanya Tante Dira pernah menyukai ayah dan Om Raka pernah menyukai bunda, sepertinya menarik mendengar cerita mereka kembali. Aku sudah siap dengan gaun berwarna biru gelap dengan potongan dan detail yang sederhana,sapuan make up yang sangat natural sudah membuatku terlihat cantik. Kalau Denis jangan ditanya dia memakai gaun dengan warna pink soft dan make up yang sedikit lebih beragam disapukan di wajahnya, tetap cantik dengan caranya sendiri.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Leon sudah menungguku di halaman bersma Ka Rafka sedang naik ayunan. Aku tidak bohong malam ini leon benar-benar membiusku, pakaian semi formal yang digunakannya seperti terlihat memang khusus dirancang untuknya dan Ka Rafka dengan gayanya sendiri dia juga terlihat tampan. Rupanya dia benar-benar sudah menyukai Denis dan itu bagus untukku karena aku pun hanya ada Leon sekarang.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Aku dan Denis melangkah keluar bersama, kedua cowok itu langsung terperangah melihat kami berdua. Ka Rafka lebih dulu melangkah ke arah kami dan langsung menghampiriku, dia juga langsgung menggandeng tanganku. Reflek Leon dan Denis berteriak, “Salah orang! Itu punya gue!” seketika aku dan Ka Rafka tertawa, “Iya tau kok, cuma iseng aja.” Ka Rafka menjawab dengan santainya. “Awas ya pegang-pegang lagi! Gesha punya gue!” Leon dengan mimik wajahnya yang lucu membuatku dan Ka Rafka tertawa semakin geli, sedangkan Denis masih cemberut. “Tenang aja, gue nggak niat kok ngerebut Ka Rafka dari lo.” Ucapku sambil mencolek dagu Denis. Ayah dan bunda hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala mereka berkali-kali.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 15.454545021057129px; margin-top: 10px;">
<span style="font-family: inherit;">Canavaro hidupku sekarang sudah kembali berwarna, aku sudah menemukan sosok pengganti kamu, orang itu Mahesa Leondra. Kalian punya sisi yang berbeda tapi sama-sama bisa menyentuh hatiku. Aku mau mulai saat ini, kamu tersenyum di sana. Cari juga bidadari cantik untuk menemanimu. Canavaro terima kasih untuk semua yang pernah kamu beri dalam hidupku. Aku rasa saat nanti kita bertemu, kita bisa sama-sama berbahagia.</span></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-45353856484106574902012-12-14T21:21:00.002+07:002014-03-04T20:48:26.628+07:00Pemberi Harapan Palsu (PHP)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwGrhZu8cX_xvkPM6b6cEjbj3Axio0fvHVOT2ikLnKXpvep4GibAfY0pJPL1GYxEi776ehw1vcWoGTRftTUwQSDjHD1q0Tz_qXMhrVd_CaYLaA8qxIL0yLuCb0L5RBBR9K-gDkagPnH_c/s1600/Dia-yang-PHP-atau-Kamu-yang-Kegeeran1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwGrhZu8cX_xvkPM6b6cEjbj3Axio0fvHVOT2ikLnKXpvep4GibAfY0pJPL1GYxEi776ehw1vcWoGTRftTUwQSDjHD1q0Tz_qXMhrVd_CaYLaA8qxIL0yLuCb0L5RBBR9K-gDkagPnH_c/s320/Dia-yang-PHP-atau-Kamu-yang-Kegeeran1.jpg" height="231" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(Diambil dari website nyunyu.com)</td></tr>
</tbody></table>
Kali ini aku bakal ngebahas tentang PHP atau Pembari Harapan Palsu ngomong-ngomong apa sih Pemberi Harapan Palsu itu? PHP atau Pemberi harapan Palsu adalah ketika seseorang menggantungkan hunbungan dengan pasangannya.<br />
Biasanya sih yaa, pelaku PHP itu kaum cowok, tapi gak menutup kemungkinan kalo cewek juga jadi pelaku PHP. Yaa, dua-duanya punya peluang yang sama buat PHP'in orang -__-"<br />
<br />
Jadi korban PHP gak enak banget kan? Yaiyalah udah berharap setinggi langit dan ternyata semua itu cuma harapan kosong, yang gak berujung apa-apa, apalagi pacaran :'( hiks<br />
<br />
Tapi kadaang, bukan si "dia" nya juga yang PHP'in kita, kita nya aja yang berharapnya <b>BERLEBIHAN</b>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8252715002832727036" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<blockquote class="tr_bq">
Seseorang bisa dikatakan pelaku PHP kalo : kita sama dia nggak ada status tapi dia manggil kita 'yank', 'honey', 'beb', dan panggilan sayang lainnya... kalo dia memperlakukan kita layaknya seseorang yang sedang PDKTan... ngirim sms template lagi apa, udah makan, dan lainnya rutin kayak minum obat 3x sehari... kalo kita diajak ngumpul dan dikenalin sama temen-temennya... kalo kita (bahkan) dikenalin sama keluarganya... dan hal-hal manis lainnya yang sejatinya emang hanya bakal dilakukan oleh orang-orang yang PDKTan.. tapi segala itu tidak berujung pada 'jadian'.. doi bisa aja jadian sama orang lain atau bahkan menolak ketika kamu ajakin jadian... </blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh43krTd5yU2tvenKsHgdki8UPeF1QJH5L6NjfZuXIk_MKeNwXjLNkOtC-E6UQIG-yu4Ajk3CbF9x0D75MeSA-69t3PPo5cnpOHcsAANa8_D7FuhUM6OL3aVWrZV2GnqbPpnxfSosDGtIg/s1600/unnamed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh43krTd5yU2tvenKsHgdki8UPeF1QJH5L6NjfZuXIk_MKeNwXjLNkOtC-E6UQIG-yu4Ajk3CbF9x0D75MeSA-69t3PPo5cnpOHcsAANa8_D7FuhUM6OL3aVWrZV2GnqbPpnxfSosDGtIg/s1600/unnamed.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: #d9d2e9;"><br /></span>
<blockquote class="tr_bq">
Dan seseorang... nggak bisa dikatakan PHP kalo : dia sering sms atau nelpon kamu tapi objek obrolan dia adalah temen deket kamu, itu sih doi mau PDKTan sama temen deket kamu kali! :D atau, dia sering menerima tawaran jalan bareng kamu setelah berulang kali kamu paksa dan bujuk-bujuk, itu dia sebenernya nerima ajakan kamu cuma karena nggak enakan aja loh... kalo pada akhirnya dia jadian sama cewek lain atau bahkan menolak saat kamu ajak jadian, ya bukan berarti dia pelaku PHP. Kamu nya aja yang ngarepnya ketinggian :)</blockquote>
<div>
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8252715002832727036" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><b>"Pelaku PHP ini bisa disebut Playboy atau Playgirl juga gak sih?"</b> Nggak laah! Playboy atau playgirl itu adalah orang yang suka gonta-ganti pasangan. Iya kan? Nah, kalo pelaku PHP ini adalah mereka yang suka banget ngasih harapan tanpa pernah mau mewujudkan harapan itu :'( hiks maygaaat..<br />
<br />
Nah ini nih.. Kebanyakan pada nanya, pelaku PHP enaknya diapain ya? Haalaaah gak usah ribet-ribet deh! Langsung bakar aja! *Lho?* Ehehe, ga seekstrim itu juga kalii.. Bercanda kok bercanda xD<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<blockquote class="tr_bq">
Kalo kamu jadi korban PHP jangan sedih, jangan sampe si pelaku PHP ngeliat betapa rapuhnya kamu akibat perbuatan dia. Pasang aja ekspresi sok Cool, walaupun hati kamu lagi berkecambuk.Tapi tunjukin ke dia ekspresi kalo kamu gak kenapa-kenapa. Bikin kalo dia mikir apa yang selama ini dia lakuin ga ada artinya buat kamu :') kamu kuat! Kamu tangguh! permainan PHP mereka ga mempan sama sekali buat kamu.</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjODBXlsQ2LDz4HZCv1gWyAuRW1JJAK36YOVqKasaXPDOmBt1WQFn8TzY57UpTdGeE2ShSTAZoWjiNVTxdLQLDg7f6n0orSs5PwK-VoKF3RBwX6nSWsOOrz-wr2113lz8qAMbrShhQkbks/s1600/smile_by_abandoned_essence.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjODBXlsQ2LDz4HZCv1gWyAuRW1JJAK36YOVqKasaXPDOmBt1WQFn8TzY57UpTdGeE2ShSTAZoWjiNVTxdLQLDg7f6n0orSs5PwK-VoKF3RBwX6nSWsOOrz-wr2113lz8qAMbrShhQkbks/s320/smile_by_abandoned_essence.jpg" height="320" width="280" /></a></div>
</div>
</div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-8933614043299644372012-12-14T14:58:00.002+07:002013-02-03T09:16:40.668+07:00Gambar-Gambar Gift yang Unyu2Hai readers :D kali ini aku bakal ngepost gambar-gambar gift yang unyu-unyu (menurut gue--")<br />
Tau gambar gift kan? Itu looh, gambar yang bisa gerak-gerak gituu.. (dari cara ngomong aku, aku keliatannya kampungan yah? Haha :D) Sudahlah! Gausah dibahas lagi :p<br />
Kalo ada yang mau download silahkan.. Kalo ada yang mau ngeshare izin aku dulu yah.<br />
<br />
Hope you like it guys *hohoho*<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>Diantara semua gambarnya, aku paling suka yg ini nih :* Gambar ini nyeritain tentang lagu Rumor "Butiran Debu" Lucu banget gambarnyaa, :D</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZZMgGcB0VlWKmA_GH2Y1mCQjurE8J3YidaO9ukDo1_IB1qcHx4HutTLexBKKCC1oYWwdfbhKki9I-VCJK4LFqdstcUFQRzZfAEL8d2I_sMK0HdHtBCkWCFphXMrEqNhCSslfwnDVyoVE/s1600/yuuu.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZZMgGcB0VlWKmA_GH2Y1mCQjurE8J3YidaO9ukDo1_IB1qcHx4HutTLexBKKCC1oYWwdfbhKki9I-VCJK4LFqdstcUFQRzZfAEL8d2I_sMK0HdHtBCkWCFphXMrEqNhCSslfwnDVyoVE/s320/yuuu.gif" width="320" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieXmwOf-9kSEkU4ramm5d8rQleRM69zBzF0XYB4uvT49qbaNbxXiLkdxnhMo1HX3orcHWSgiT9hdMxMRlePaFVC4ivv07R4wSotkXSHUHR3X5brEOzr_3DgtGdfX7OjRfIr6bb3BhVloo/s1600/Kaciaan..deh+ditolak.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieXmwOf-9kSEkU4ramm5d8rQleRM69zBzF0XYB4uvT49qbaNbxXiLkdxnhMo1HX3orcHWSgiT9hdMxMRlePaFVC4ivv07R4wSotkXSHUHR3X5brEOzr_3DgtGdfX7OjRfIr6bb3BhVloo/s1600/Kaciaan..deh+ditolak.gif" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG7r6K_Og9jBf1292WM-uFMnyvtfN3WwcVh8U-dMDhHoO-3Aidqg6dcrG-f1813LC3Q5negHfoMFnup373tH0GzlllbOS-cL1AMGKFHJpd4Yx59AWm3ol758nZ1d5QMVU8u3pVvwzEyJ0/s1600/Romantik.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG7r6K_Og9jBf1292WM-uFMnyvtfN3WwcVh8U-dMDhHoO-3Aidqg6dcrG-f1813LC3Q5negHfoMFnup373tH0GzlllbOS-cL1AMGKFHJpd4Yx59AWm3ol758nZ1d5QMVU8u3pVvwzEyJ0/s1600/Romantik.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
<b>Yang gambar naruto ini lucu kaan? Lucu yaah :D Aku suka yg ini :*</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6kelngLc4JYDabksppBI08IUUWnEjwJ6azzkBFgyWOdlArpv6yJS0H9SNdEi2Ru9llX4vfFRMdlQ0SjT7c86DTDR-I7KUMHRMa8ZbtC-LtXwsBnzq6suAJNQ3s4pj8duDjjwF4AQWnLY/s1600/aLL+'bOuT+nArUtO.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6kelngLc4JYDabksppBI08IUUWnEjwJ6azzkBFgyWOdlArpv6yJS0H9SNdEi2Ru9llX4vfFRMdlQ0SjT7c86DTDR-I7KUMHRMa8ZbtC-LtXwsBnzq6suAJNQ3s4pj8duDjjwF4AQWnLY/s1600/aLL+'bOuT+nArUtO.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b>Nih yang gambar teddy bear unyu-unyu bangeeut :* Mau download? Klik aja gambarnyaa</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiRoPVb7b6fg-DUvh53gzdxOBtMSlLCgWXAdC5ccnK_o7T7LSPV1Yx-VJtyKBfAhECMokCUHKLpGR2a33UGyDT1Y3OVcj8umHhNibI2jo7KBXcBPHwgeH8VfZw-o0gMzJpzuyR_2idLs4/s1600/i+love+u.GIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiRoPVb7b6fg-DUvh53gzdxOBtMSlLCgWXAdC5ccnK_o7T7LSPV1Yx-VJtyKBfAhECMokCUHKLpGR2a33UGyDT1Y3OVcj8umHhNibI2jo7KBXcBPHwgeH8VfZw-o0gMzJpzuyR_2idLs4/s320/i+love+u.GIF" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
<b>Yg gambar animated korea ini juga lumayan unyu-unyu kan? Bagus lah buat para remaja</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisRRva7cbYN-KTSvw0xMsaprzIoFY2bs7qh5EVZo6vM4nf7K84bLMJFMi66g24xUsYwZdcMzt02dgFDLh8PI-zD7vRLkN3ZHgAT2fpz5BfgucmOACt8yrLPeDZqjQFdA7Qfsit_PBpxKg/s1600/pasangan+sejati.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisRRva7cbYN-KTSvw0xMsaprzIoFY2bs7qh5EVZo6vM4nf7K84bLMJFMi66g24xUsYwZdcMzt02dgFDLh8PI-zD7vRLkN3ZHgAT2fpz5BfgucmOACt8yrLPeDZqjQFdA7Qfsit_PBpxKg/s1600/pasangan+sejati.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Liat deh gambar ini :( sadis amat x(</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtlm0xDyWfydR-yt_B7OssbPEq-yZu23o-AtcqGu8TjP_dVkJ-IhViY3sk-PHDxDXdOUKF3i1rXcMTxdXVD6qvChyam0l7SgR7kAcVu2lsMoL2FLHNeIlS2-nZJlUt2BIULlsAAay-RFA/s1600/tembak.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtlm0xDyWfydR-yt_B7OssbPEq-yZu23o-AtcqGu8TjP_dVkJ-IhViY3sk-PHDxDXdOUKF3i1rXcMTxdXVD6qvChyam0l7SgR7kAcVu2lsMoL2FLHNeIlS2-nZJlUt2BIULlsAAay-RFA/s320/tembak.gif" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow juga blog ini :)<br />Hatur Nuhun..</b></span></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8252715002832727036.post-51959528792192592532012-12-13T13:12:00.004+07:002013-11-13T17:02:23.931+07:00Kenagan 4th Bersama TTG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; line-height: 21px;">Hi guys (≧ ▽ ≦) づ ♥</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit;"><span style="color: #333333; line-height: 21px;">Pingin cerita nih waktu SD dulu, aku punya sahabat kaya kelompok gitu.</span><span style="color: #333333; line-height: 21px;"><br /> Bahasa gaul nya </span><i style="color: #333333; line-height: 21px;">mah</i><span style="color: #333333; line-height: 21px;"> </span><span style="color: red; line-height: 21px;">Genk</span><span style="color: #333333; line-height: 21px;">, namanya TTG (</span><i style="color: #333333; line-height: 21px;">The Ten Girls</i><span style="color: #333333; line-height: 21px;">). Anggotanya,: </span><span style="color: magenta; line-height: 21px;">Dyka, Rachel, Riska, </span></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit;"><span style="color: magenta; line-height: 21px;">Annida<span style="color: black;">(Aku)</span></span><span style="color: #333333; line-height: 21px;">,</span><span style="color: magenta; line-height: 21px;"> Hasanah, Nia, Cicha, Dinar, Syahla, Anggi<span style="color: black;">. Banyak hal yang aku lewatin bersama TTG </span></span></span><br />
<a name='more'></a><span style="background-color: white; font-family: inherit;"><span style="color: magenta; line-height: 21px;"><span style="color: black;">selama 4 tahun, bikin Video Clip <i>parody</i> nya 7Icons</span></span><span style="color: #333333; line-height: 21px;">, bikin Video Clip Hantu, ngerumpi, jalan-jalan, ahh pokoknya banyak </span><i style="color: #333333; line-height: 21px;">deh</i><span style="color: #333333; line-height: 21px;">, gak akan cukup kalo disebutin disini satu-satu. Kita kemana-mana selalu bareng, jarang kepisah deh!</span><br style="color: #333333; line-height: 21px;" /><br style="color: #333333; line-height: 21px;" /><span style="color: #333333; line-height: 21px;">Waktu di SD, orang-orang di kelas tuh pada kaya yang takut sama TTG, padahal yah, TTG tuh </span><i style="color: #333333; line-height: 21px;">welcome </i><span style="color: #333333; line-height: 21px;">sama semua orang yang ada di Kelas. Emang sih kadang wajah nya pada kaya yang galak-galak gitu, tapi sebenernya pada baik kok! Termasuk aku *cielaah:p</span><br style="color: #333333; line-height: 21px;" /><br style="color: #333333; line-height: 21px;" /><span style="color: #333333; line-height: 21px;">Anak-anak di TTG pada Unik lho! Kita semua punya ciri khas masing-masing, jadi guru-guru pada kenal kita semua. Tapi, walaupun kita bersahabat dan sering bareng kemana-mana, kita juga lumayan sering berantem lho! Yaah, namanya juga Sahabatan, pasti ada berantem nya. Bohong </span><i style="color: #333333; line-height: 21px;">banget</i><span style="color: #333333; line-height: 21px;"> kalo Sahabatan gak pernah berantem. Perbedaan pendapat, perselisihan, kesalah pahaman, kadang pada </span><i style="color: #333333; line-height: 21px;">nurutin ego</i><span style="color: #333333; line-height: 21px;"> masing-masing, yaa itulah yang bikin kita semua berantem. Tapi berantem nya gak lama kok, udah gitu baikan lagi.</span><br style="color: #333333; line-height: 21px;" /><br style="color: #333333; line-height: 21px;" /><span style="color: #333333; line-height: 21px;">Di TTG, kita udah janji harus saling </span><i style="color: #333333; line-height: 21px;">terbuka</i><span style="color: #333333; line-height: 21px;">, gak boleh ada yang ditutup-tutupin. Jadi sering banget kita curhat bareng, saling ngeluarin uneg-uneg, pokoknya </span><i style="color: #333333; line-height: 21px;">have fun</i><span style="color: #333333; line-height: 21px;"> deh! TTG tepisah pas kita masuk SMP. Karna kita masuk SMP nya beda-beda. Tapi TTG masih ada kok .. :)</span><br style="color: #333333; line-height: 21px;" /><br style="color: #333333; line-height: 21px;" /><span style="color: #333333; line-height: 21px;">Segitu aja deh ceritanya, capek ngetiknya guys! Gimana pendapat kalian tentang TTG, dan Postingan ini? Ditunggu komentarnya ya..</span></span></div>
Annida Hoirunisahttp://www.blogger.com/profile/01977749119169695243noreply@blogger.com0